Posted in
Fan Fiction :)
" Tenang , ini gue ! "
Aitor menurunkan jaringnya . " Nelve ? Iza ? Mana yang lainnya ? "
Dari semak-semak , Nelve keluar sambil menggandeng tangan Iza .
" Entahlah , tadi kami sempat bersama Satria , tapi tiba-tiba dia menghilang " Jawab Iza sambil membersihkan bajunya .
Baju mereka semua terlihat lusuh dan terkoyak sedikit , mungkin karena terkena duri-duri kecil dari semak-semak itu .
" Jadi , sekarang ada masalah apalagi ? " Tanya Nelve
Aitor menoleh ke arah gerbang .
" Apa kau tau cara untuk meruntuhkan gerbang ini ? " Tanyanya .
Iza memutar otaknya , sementara Nelve mendekati gerbang itu dan menyentuhnya .
" Gerbang ini terbuat dari baja , tak bisa diruntuhkan semudah itu " Ujar Nelve .
Aitor menggaruk kepalanya
" Kalau sudah begini harus bagaimana ? " Tanya Iza bingung
" Entahlah , kau sendiri juga tau , aku hanya memiliki keahlian dalam hal skill jaring " Jawab Aitor pasrah .
" Bagaimana kalau kita runtuhkan bersama ? "
Dari arah hutan semak itu , terlihat Satria muncul bersama seorang lelaki asing . Nelve terdiam karena dia merasa pernah melihatnya .
" Satria ? dan Rian ? Kok lo bisa disini ? " Tanya Aitor terkejut .
Cowo yang dipanggil Rian itu pun tersenyum kecil
" Sudah lama ya " Ujarnya .
" Jangan-jangan , kau cowo yg waktu itu ya ? " Tukas Nelve . Rian hanya tersenyum
" Kau ingat juga . Kau cewe yang waktu itu berlatih skill perlindungan itu kan ? " Sahut Rian sambil tertawa .
" Jadi bagaimana ? Apa kita runtuhkan bersama ? " Tanya Satria lagi . Aitor mengangkat bahu , sementara Nelve dan Iza hanya saling berpandangan .
" Baik , skill apa saja yang kalian kuasai ? "
" Api "
" Pelindung "
" Penyembuhan "
" Jaring "
" Nah bagus , sementara gue hanya menguasai tehnik angin " Ujar Rian sambil menggaruk kepalanya .
" Ga begtu buruk kok , coba kita satukan aja dulu " Sahut Satria .
Mereka pun lalu menyerang gerbang itu bersamaan . Tetapi hasilnya nihil .
Hanya tersisa kepulan asap karena terkena gerbang itu .
" Tidak mungkin , skill gue ga mempan " Ujar Satria kaget .
" Yah , gue uda mengira dari awal sih " Sahut Rian sambil merenggangkan kedua tangannya ke atas .
" Sori deh , skill yang gue kuasai cuma jaring " sungut Aitor .
Nelve memandang jaring yang dipegang oleh Aitor . Lalu dia menjentikkan jarinya .
" Itu dia ! " Serunya membuat semua menoleh ke arahnya
" Apanya ? " Tanya Aitor tak mengerti .
" Jaring lo ! Kita bisa gunakan itu ! " Serunya antusias .
" Hah ? Gimana caranya ? " Tanya Iza tak mengerti .
" Jadi begini , kamu lempar aja jaring kamu yg lebar ke atas , sementara itu Satria mengeluarkan serangan bola apinya . Kalo terkena lubang-lubang jaring kamu , kan otomatis bisa terbagi sendiri ! " Jelas Nelve . Aitor menepuk jidatnya
" Iya juga ya , kenapa ga terpikirkan daritadi ! " Serunya senang
" Ayo kita lakukan sekarang ! " Seru Satria tak sabar .
Mereka pun melakukannya sesuai dengan apa yang dikatakan Nelve . Dan walau sedikit , gerbang itu pun mulai terbuka .
" Ah kampret , nih gerbang belagu amat sih " Seru Rian kesal sambil menendangnya . Dan ajaib , gerbang itu pun terbuka .
Walau sepertinya Rian terlihat sedikit kepanasan .
" Waw "
" Tendangan yang mematikan "
" Udah tau tadi habis terkena serangan apinya si Sat-sat masih aja lo tendang " Ujar Reihn yang tiba-tiba muncul dari semak-semak . Rian hanya mendengus .
" Baiklah , ayo kita masuk ! " Seru Satria antusias
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aitor menurunkan jaringnya . " Nelve ? Iza ? Mana yang lainnya ? "
Dari semak-semak , Nelve keluar sambil menggandeng tangan Iza .
" Entahlah , tadi kami sempat bersama Satria , tapi tiba-tiba dia menghilang " Jawab Iza sambil membersihkan bajunya .
Baju mereka semua terlihat lusuh dan terkoyak sedikit , mungkin karena terkena duri-duri kecil dari semak-semak itu .
" Jadi , sekarang ada masalah apalagi ? " Tanya Nelve
Aitor menoleh ke arah gerbang .
" Apa kau tau cara untuk meruntuhkan gerbang ini ? " Tanyanya .
Iza memutar otaknya , sementara Nelve mendekati gerbang itu dan menyentuhnya .
" Gerbang ini terbuat dari baja , tak bisa diruntuhkan semudah itu " Ujar Nelve .
Aitor menggaruk kepalanya
" Kalau sudah begini harus bagaimana ? " Tanya Iza bingung
" Entahlah , kau sendiri juga tau , aku hanya memiliki keahlian dalam hal skill jaring " Jawab Aitor pasrah .
" Bagaimana kalau kita runtuhkan bersama ? "
Dari arah hutan semak itu , terlihat Satria muncul bersama seorang lelaki asing . Nelve terdiam karena dia merasa pernah melihatnya .
" Satria ? dan Rian ? Kok lo bisa disini ? " Tanya Aitor terkejut .
Cowo yang dipanggil Rian itu pun tersenyum kecil
" Sudah lama ya " Ujarnya .
" Jangan-jangan , kau cowo yg waktu itu ya ? " Tukas Nelve . Rian hanya tersenyum
" Kau ingat juga . Kau cewe yang waktu itu berlatih skill perlindungan itu kan ? " Sahut Rian sambil tertawa .
" Jadi bagaimana ? Apa kita runtuhkan bersama ? " Tanya Satria lagi . Aitor mengangkat bahu , sementara Nelve dan Iza hanya saling berpandangan .
" Baik , skill apa saja yang kalian kuasai ? "
" Api "
" Pelindung "
" Penyembuhan "
" Jaring "
" Nah bagus , sementara gue hanya menguasai tehnik angin " Ujar Rian sambil menggaruk kepalanya .
" Ga begtu buruk kok , coba kita satukan aja dulu " Sahut Satria .
Mereka pun lalu menyerang gerbang itu bersamaan . Tetapi hasilnya nihil .
Hanya tersisa kepulan asap karena terkena gerbang itu .
" Tidak mungkin , skill gue ga mempan " Ujar Satria kaget .
" Yah , gue uda mengira dari awal sih " Sahut Rian sambil merenggangkan kedua tangannya ke atas .
" Sori deh , skill yang gue kuasai cuma jaring " sungut Aitor .
Nelve memandang jaring yang dipegang oleh Aitor . Lalu dia menjentikkan jarinya .
" Itu dia ! " Serunya membuat semua menoleh ke arahnya
" Apanya ? " Tanya Aitor tak mengerti .
" Jaring lo ! Kita bisa gunakan itu ! " Serunya antusias .
" Hah ? Gimana caranya ? " Tanya Iza tak mengerti .
" Jadi begini , kamu lempar aja jaring kamu yg lebar ke atas , sementara itu Satria mengeluarkan serangan bola apinya . Kalo terkena lubang-lubang jaring kamu , kan otomatis bisa terbagi sendiri ! " Jelas Nelve . Aitor menepuk jidatnya
" Iya juga ya , kenapa ga terpikirkan daritadi ! " Serunya senang
" Ayo kita lakukan sekarang ! " Seru Satria tak sabar .
Mereka pun melakukannya sesuai dengan apa yang dikatakan Nelve . Dan walau sedikit , gerbang itu pun mulai terbuka .
" Ah kampret , nih gerbang belagu amat sih " Seru Rian kesal sambil menendangnya . Dan ajaib , gerbang itu pun terbuka .
Walau sepertinya Rian terlihat sedikit kepanasan .
" Waw "
" Tendangan yang mematikan "
" Udah tau tadi habis terkena serangan apinya si Sat-sat masih aja lo tendang " Ujar Reihn yang tiba-tiba muncul dari semak-semak . Rian hanya mendengus .
" Baiklah , ayo kita masuk ! " Seru Satria antusias
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------