Posted in
Fan Fiction :)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terlihat Vigo , Kazuhiro dan Nelve tengah mati-matian berlari menembus kegelapan . Suara gemerisik dari belakang ditambah suara pohon yang tiba-tiba terjatuh pun semakin menambah ketegangan mereka .
" Masih jauhkah ? " Tanya Nelve sambil melompati batang pohon yang baru saja jatuh di hadapannya .
" Harusnya sudah tak lama lagi " Seru Vigo sambil menendang batang pohon yang baru saja dilewati Nelve ke arah belakang , lalu menarik lengan Nelve dan Kazuhiro untuk mempercepat langkah mereka .
" Tangan gue uda gatel pengen ngehajar mereka " Gumam Kazuhiro sambil meremas tangannya .
" Gue juga uda lama ga liat lo tanding Hiro , biasanya lo mah stand by di laptop mulu sih " Ujar Vigo .
" Lihat saja nanti " Ujar Kazuhiro sambil tersenyum misterius .
" Hei lihat ! Apa itu pohon yang kau maksud Hiro ? " Seru Nelve sambil menunjuk ke arah depan .
Mendengar hal itu , mereka berdua pun refleks menoleh ke sana . Tampak ada seberkas cahaya terang yang mencoba menembus hutan gelap yang kini tengah mereka tempati sekarang . Melihat itu , mata Kazuhiro pun menjadi berbinar-binar .
" Ya tak salah lagi ! Ayo cepat ! " Serunya sambil menarik lengan Vigo dan Nelve . Tampak dia sangat antusias , mungkin sudah tak sabar untuk memukuli musuh ?
Terdengar Vigo beberapa kali mengaduh kesakitan karena kakinya beberapa kali membentur akar-akar pohon . Dia sempat protes kepada Kazuhiro , tetapi sepertinya hal itu percuma , karena dia tengah fokus ke arah depan .
" Hiro , awas depan ! " Seru Vigo panik ,
Terlihat ada sebuah batang pohon tua yang cukup besar turun . Dilihat dari ukurannya , sepertinya tidak mungkin untuk menendangnya seperti batang pohon yang baru saja dia tendang tadi .
Melihat itu , Nelve pun langsung mengarahkan tangan kirinya ke atas dan memunculkan sebuah pelindung . Batang pohon itu tampak mengenai pelindung Nelve dnegan cukup kuat , sehingga menimbulkan retakan kecil .
" Nelve , gue ga yakin tentang hal ini " Ujar Vigo panik . Nelve tersenyum mendengarnya
" Lihat dulu baru komentar " Sahut Nelve sambil tersenyum . Tampak dia mengayunkan tangannya dan mengakibatkan pelindung itu menghilang , dan melontarkan batang pohon itu jauh ke tempat lain .
" Keren ! Darimana lu mempelajarinya Nelve ? " Puji Vigo . Nelve tertawa
" Baru-baru ini sih , udahlah , ayo cepat ! Musuh-musuh itu sudah semakin mendekat ! " Ujar Nelve . Kazuhiro pun kembali menarik lengan mereka berdua dan kembali berlari gila-gilaan , hingga akhirnya mereka bertiga melompat menuju ke arah cahaya itu .
" Akhirnya kita ngelihat cahaya juga " Ujar Vigo sambil menghela nafas lega
" Jangan senang dulu , lihat itu " Sahut Nelve sambil menunjuk ke arah hutan .
Tampak ada segerombol kelelawar yang muncul dalam jumlah yang sangat banyak .
Melihat jumlah kelelawar yang sangat tak masuk akal itu , nyali siapapun pasti akan langsung menciut .
" Jadi daritadi kita kejar-kejaran sama kelelawar dengan jumlah sebanyak itu ? " Seru Vigo shock .
" Lalu bagaimana ini ? Tenaga ku masih belum pulih sepenuhnya " Sergah Nelve tak kalah panik .
" Tenanglah , mereka tak akan bisa mengikuti kita sampai ke sini " Ujar Kazuhiro tenang .
" Apa maksudmu ? " Tanya Vigo tak mengerti . Kazuhiro hanya menunjuk ke arah gerombolan kelelawar itu berada . Ketika mereka hampir menembus cahaya itu , tampak tubuh mereka langsung hancur menjadi debu . Melihat temannya menjadi debu , kelelawar yang lainnya pun segera berbalik arah dan kembali ke dalam gelapnya hutan itu .
Melihat hal itu , Nelve dan Vigo pun kembali menghela nafas lega , dan langsung terduduk lemas .
" Berarti sekarang kita bisa lega " Ujar Vigo sambil tiduran di bawah pohon itu .
Sejenak , mereka pun bersantai disana . Nelve pun memandang ke sekeliling . Tampak suasana disini sangat berbeda dengan hutan yang tadi mereka lewati .
Hawanya sangat sejuk , dan penuh dengan cahaya . Ada beberapa burung berkicau dan mengelilingi pohon itu .
Agak aneh memang , karena kalau di tepi pohon itu suasananya sangat kelam dan suram , disini justru sebaliknya . Sangat terang dan hangat , membuat siapapun pasti akan betah berada di sana .
" Disini kayanya nyaman banget ya " Ujar Vigo sambil memainkan burung-burung yang kini mulai memutarinya .
" Tentu saja , karena inilah satu-satunya tempat yang tak bisa dimasukin oleh para warga desa petir " Ujar Kazuhiro . Vigo dan Nelve pun menoleh dengan penuh rasa heran , karena tak mengerti oleh ucapannya .
" Maksud lo ? " Tanya Vigo tak mengerti
" Mending gue lanjutin nanti , karena sebentar lagi bakalan ada tamu " Ujar Kazuhiro sambil beranjak dari tempat duduknya .
Tak lama kemudian , terdengar suara ledakan yang cukup hebat , dan suara teriakan . Mendengar itu , mereka pun refleks menoleh ke arah sumber suara .
Terlihat , Coco dan Luwhiie terlempar dari arah hutan , sementara Reihn dan Chansey sempat berpegangan sehingga mereka tak terlempar cukup jauh seperti yang dialami oleh Coco dan Luwhiie .
Coco pun dengan sukses menabrak Vigo , sementara Luwhiie mendarat di pelindung yang dibuat oleh Nelve .
" Ledakan yang hebat Co ! " Seru Kazuhiro sambil memberikan jempolnya . Coco meringis .
" Lu ini sebenarnya muji gue ato apaan ? " Ujarnya . Kazuhiro hanya tertawa .
" Sebelum kita berdebat , lebih baik lo liat siapa yg lagi lo timpa Co " Ujar Kazuhiro sambil menunjuk ke bawah . Coco pun menoleh . Dia pun langsung melompat berdiri dan membatu Vigo untuk berdiri
" Sori banget vig ! Gue ga ngeliat lo tadi " Ujar Coco . Vigo hanya terdiam sambil memegangi kepalanya . Sepertinya dia masih lelah setelah berlari-lari menembus semak-semak tadi .
" Coba gue ga pusing co , udah gue lumat lo daritadi " Dumel Vigo kesal . sementara Coco hanya meringis .
" Mana yang lain ? " Tanya Reihn setelah duduk di samping Nelve bersama Chansey .
" Entahla h , mungkin sedang dalam perjalanan " Jawab Nelve sambil membantu Luwhiie bangun .
" Semoga saja mereka selamat " gumam Chansey penuh harap
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terlihat Vigo , Kazuhiro dan Nelve tengah mati-matian berlari menembus kegelapan . Suara gemerisik dari belakang ditambah suara pohon yang tiba-tiba terjatuh pun semakin menambah ketegangan mereka .
" Masih jauhkah ? " Tanya Nelve sambil melompati batang pohon yang baru saja jatuh di hadapannya .
" Harusnya sudah tak lama lagi " Seru Vigo sambil menendang batang pohon yang baru saja dilewati Nelve ke arah belakang , lalu menarik lengan Nelve dan Kazuhiro untuk mempercepat langkah mereka .
" Tangan gue uda gatel pengen ngehajar mereka " Gumam Kazuhiro sambil meremas tangannya .
" Gue juga uda lama ga liat lo tanding Hiro , biasanya lo mah stand by di laptop mulu sih " Ujar Vigo .
" Lihat saja nanti " Ujar Kazuhiro sambil tersenyum misterius .
" Hei lihat ! Apa itu pohon yang kau maksud Hiro ? " Seru Nelve sambil menunjuk ke arah depan .
Mendengar hal itu , mereka berdua pun refleks menoleh ke sana . Tampak ada seberkas cahaya terang yang mencoba menembus hutan gelap yang kini tengah mereka tempati sekarang . Melihat itu , mata Kazuhiro pun menjadi berbinar-binar .
" Ya tak salah lagi ! Ayo cepat ! " Serunya sambil menarik lengan Vigo dan Nelve . Tampak dia sangat antusias , mungkin sudah tak sabar untuk memukuli musuh ?
Terdengar Vigo beberapa kali mengaduh kesakitan karena kakinya beberapa kali membentur akar-akar pohon . Dia sempat protes kepada Kazuhiro , tetapi sepertinya hal itu percuma , karena dia tengah fokus ke arah depan .
" Hiro , awas depan ! " Seru Vigo panik ,
Terlihat ada sebuah batang pohon tua yang cukup besar turun . Dilihat dari ukurannya , sepertinya tidak mungkin untuk menendangnya seperti batang pohon yang baru saja dia tendang tadi .
Melihat itu , Nelve pun langsung mengarahkan tangan kirinya ke atas dan memunculkan sebuah pelindung . Batang pohon itu tampak mengenai pelindung Nelve dnegan cukup kuat , sehingga menimbulkan retakan kecil .
" Nelve , gue ga yakin tentang hal ini " Ujar Vigo panik . Nelve tersenyum mendengarnya
" Lihat dulu baru komentar " Sahut Nelve sambil tersenyum . Tampak dia mengayunkan tangannya dan mengakibatkan pelindung itu menghilang , dan melontarkan batang pohon itu jauh ke tempat lain .
" Keren ! Darimana lu mempelajarinya Nelve ? " Puji Vigo . Nelve tertawa
" Baru-baru ini sih , udahlah , ayo cepat ! Musuh-musuh itu sudah semakin mendekat ! " Ujar Nelve . Kazuhiro pun kembali menarik lengan mereka berdua dan kembali berlari gila-gilaan , hingga akhirnya mereka bertiga melompat menuju ke arah cahaya itu .
" Akhirnya kita ngelihat cahaya juga " Ujar Vigo sambil menghela nafas lega
" Jangan senang dulu , lihat itu " Sahut Nelve sambil menunjuk ke arah hutan .
Tampak ada segerombol kelelawar yang muncul dalam jumlah yang sangat banyak .
Melihat jumlah kelelawar yang sangat tak masuk akal itu , nyali siapapun pasti akan langsung menciut .
" Jadi daritadi kita kejar-kejaran sama kelelawar dengan jumlah sebanyak itu ? " Seru Vigo shock .
" Lalu bagaimana ini ? Tenaga ku masih belum pulih sepenuhnya " Sergah Nelve tak kalah panik .
" Tenanglah , mereka tak akan bisa mengikuti kita sampai ke sini " Ujar Kazuhiro tenang .
" Apa maksudmu ? " Tanya Vigo tak mengerti . Kazuhiro hanya menunjuk ke arah gerombolan kelelawar itu berada . Ketika mereka hampir menembus cahaya itu , tampak tubuh mereka langsung hancur menjadi debu . Melihat temannya menjadi debu , kelelawar yang lainnya pun segera berbalik arah dan kembali ke dalam gelapnya hutan itu .
Melihat hal itu , Nelve dan Vigo pun kembali menghela nafas lega , dan langsung terduduk lemas .
" Berarti sekarang kita bisa lega " Ujar Vigo sambil tiduran di bawah pohon itu .
Sejenak , mereka pun bersantai disana . Nelve pun memandang ke sekeliling . Tampak suasana disini sangat berbeda dengan hutan yang tadi mereka lewati .
Hawanya sangat sejuk , dan penuh dengan cahaya . Ada beberapa burung berkicau dan mengelilingi pohon itu .
Agak aneh memang , karena kalau di tepi pohon itu suasananya sangat kelam dan suram , disini justru sebaliknya . Sangat terang dan hangat , membuat siapapun pasti akan betah berada di sana .
" Disini kayanya nyaman banget ya " Ujar Vigo sambil memainkan burung-burung yang kini mulai memutarinya .
" Tentu saja , karena inilah satu-satunya tempat yang tak bisa dimasukin oleh para warga desa petir " Ujar Kazuhiro . Vigo dan Nelve pun menoleh dengan penuh rasa heran , karena tak mengerti oleh ucapannya .
" Maksud lo ? " Tanya Vigo tak mengerti
" Mending gue lanjutin nanti , karena sebentar lagi bakalan ada tamu " Ujar Kazuhiro sambil beranjak dari tempat duduknya .
Tak lama kemudian , terdengar suara ledakan yang cukup hebat , dan suara teriakan . Mendengar itu , mereka pun refleks menoleh ke arah sumber suara .
Terlihat , Coco dan Luwhiie terlempar dari arah hutan , sementara Reihn dan Chansey sempat berpegangan sehingga mereka tak terlempar cukup jauh seperti yang dialami oleh Coco dan Luwhiie .
Coco pun dengan sukses menabrak Vigo , sementara Luwhiie mendarat di pelindung yang dibuat oleh Nelve .
" Ledakan yang hebat Co ! " Seru Kazuhiro sambil memberikan jempolnya . Coco meringis .
" Lu ini sebenarnya muji gue ato apaan ? " Ujarnya . Kazuhiro hanya tertawa .
" Sebelum kita berdebat , lebih baik lo liat siapa yg lagi lo timpa Co " Ujar Kazuhiro sambil menunjuk ke bawah . Coco pun menoleh . Dia pun langsung melompat berdiri dan membatu Vigo untuk berdiri
" Sori banget vig ! Gue ga ngeliat lo tadi " Ujar Coco . Vigo hanya terdiam sambil memegangi kepalanya . Sepertinya dia masih lelah setelah berlari-lari menembus semak-semak tadi .
" Coba gue ga pusing co , udah gue lumat lo daritadi " Dumel Vigo kesal . sementara Coco hanya meringis .
" Mana yang lain ? " Tanya Reihn setelah duduk di samping Nelve bersama Chansey .
" Entahla h , mungkin sedang dalam perjalanan " Jawab Nelve sambil membantu Luwhiie bangun .
" Semoga saja mereka selamat " gumam Chansey penuh harap
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------