Posted in
Fan Fiction :)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Tepat di halaman belakang )
Tampak Phil , Celeste juga Celesta saling berbicara dengan memasang raut muka tegang . Entah apa yang tengah mereka bocarakan , tetapi bila dilihat dari raut mukanya , mungkin sebuah masalah yang cukup serius .
Melihat suasana yang tidak begitu enak , membuat Nelve dan Iza menjadi ragu untuk sekedar memanggil Phil . Untung saja Celesta melihat mereka , dan dia pun menyapa mereka .
" Iza , Nelve , ada apa ? " Sapa Celesta ramah , mencoba menyembunyikan raut muka tegang di mukanya tadi . Dan semuanya pun tampak terlihat demikian .
" Ada apa ?| " Tanya Iza heran, melihat wajah mereka yang sepertinya menyembunyikan sesuatu . Mendengar hal itu , Phil pun tertawa . Kedengarannya memang meyakinkan . Namun , Nelve dan Iza sudah keburu curiga , jadi mereka tak yakin kalau Phil hanya memaksakan diri untuk tertawa . Namun , melihat situasi yang tak meyakinkan , membuat mereka tetap diam .
" Yaudahlah , nih ada surat buat kamu Phil " Ujar Nelve sambil menyerahkan sepucuk surat kepada Phil.
" Dari siapa ? " Tanya Phil heran sambil menerima surat itu . Nelve mengangkat bahunya .
" Entahlah , baca saja sendiri " Jawabnya singkat .
" Oh iya , ada yang tau dimana Neo berada ? " Tanya Iza . Celeste menggaruk kepalanya , mungkin mencoba tuk mengingat sesuatu .
" Kalau ga salah , dia ada di lapangan bareng duo kembar Kazu dan Aitor . " Jawabnya lagi .
" Oh begitu , kalau begitu , kami permisi dulu ya ! " Pamit Nelve sambil buru-buru menarik lengan Iza . Dia sudah terburu merasakan suasana disana sangat tidak enak , membuatnya ingin segera meninggalkan tempat itu .
Sepeninggal Nelve dan Iza , tampak raut muka mereka kembali menegang .
" Apa yang harus kita lakukan ? " Tanya Celeste bingung .
" Untuk sementara , terutama Satria, jangan sampai ada yang tahu dulu . " Putus Phil pelan .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Di jalan setapak menuju lapangan )
Tampak Nelve dan Iza berlari kecil menyusuri jalan itu . Tampak sekelilingnya dipenuhi oleh pepohonan , sehingga membuatnya terasa sejuk .
Di tengah perjalanan , mereka bertemu dengan beberapa orang yang tengah sibuk berlatih .
Mengira mereka adalah Neo dan yang lainnya , Nelve dan Iza pun berlari menuju ke sana .
Rupanya bukan Neo , tetapi Satria , Juki , Netha dan Reihn . Tampaknya mereka juga tengah berlatih di lapangan yang agak terpisah dengan lapangan yg biasanya .
Melihat kehadiran Nelve dan Iza , mereka pun menghentikan latihannya sejenak .
" Hei , ada apa ? " Sapa Reihn .
" Kami mencari Neo , kalian melihatnya tidak ? " Tanya Iza .
" Kalau tidak salah , dia berada tak jauh dari sini " Jawab Satria sambil menunjuk ke arah kanan dan lalu meminum air dari botol mineral yang dilempar oleh Juki . Iza mengangguk mengerti .
" Sat , emangnya lagi terjadi sesuatu ya ? " Tanya Nelve , membuat Satria berhenti meminum ,
" Maksudnya ? " Tanya Satria tak mengerti .
" Gak , tadi kami baru aja bertemu dengan Phil dan yg lain , dan mukanya tuh kaya lagi tegang gitu " Jelas Iza . Mendengar itu , Juki langsung menghentikan latihannya .
" Sat ? Gimana tuh ? " Tanya Juki . Satria berfikir sejenak , lalu berkata
" Yasudah , latihan hari ini selesai . " Putusnya , membuat Netha dan Reihn bersorak
" Itudia kata-kata yang gue nanti daritadi ! "Seru Netha senang . Juki mendengus
" Baru aja berhasil nyeret si Netha, uda dibubarin " sungutnya kesal . Reihn tertawa melihatnya .
" Yasudah , kalau begitu kami menemui Neo dulu ya " Ujar Nelve sambil menarik lengan Iza dengan terburu-buru . Sepertinya dia ingin tugasnya ini cepat selesai ,
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Tepat di lapangan)
Sesampainya disana , tampak ada kabut tebal yang mengelilingi lapangan itu . Suasana juga terasa sangat dingin dan suram . Melihat hal itu , membuat mereka menjadin curiga ,
apa benar Neo ada disini ?
" Neooo " Seru Iza sambil memandang di sekeliling .
Tiba-tiba , terdengar suara berisik dari arah samping kanan Iza . Mendengar itu , dia pun langsung berlari ke arahnya dan membentangkan pelindung .
Tampak ada dinding es besar yang hampir mengenai Iza , tetapi langsung terhenti ketika mengenai dinding pelindung Nelve .
Iza yang terlalu terkejut dengan keadaan itu , hanya bisa terdiam .
" Lho ? Itu Nelve dan Iza ya ? "
Seiring dengan datangnya suara itu , kabut pun mulai menipis dan suasana menjadi kembali normal .
Tampak ada Aitor , Neo , Nao , Kazuhiko , Kazuhiro dan Gen disana .
" Wah maaf ! Aku kira si Aitor " Seru Gen panik , dan langsung meruntuhkan dinding es buatannya . Nelve pun langsung jatuh terduduk .
" Tak apa , lagipula aku sudah lama tidak latihan seperti ini " Balas Nelve yang sedang dibantu bangun oleh Iza .
" Lagipula , ngapain kalian kesini ? Memangnya sekarang jadwal kalian kesini ? " tanya Aitor .
" Walah , judes banget si qitor nanyanya " Sindir Nao . Aitor hanya menggaruk kepalanya
" kan gue cuma nanya " Balas Aitor .
" Aku hanya mau memberikan ini ke Neo " Ujar Nelve sambil menyerahkan surat itu kepada Neo . Meski agak bingung , dia pun menerimanya
" Jangan-jangan surat cinta nih ? " Ledek Nao . Neo mendengus .
" Mana ada surat cinta make amplop lusuh begini ." Ujarnya , membuat teman-temannya tertawa
" Kan sesuai dengan wajah yang menerima " Ujar Aitor disela-sela tawanya yang langsung Neo timpuk dengan batu .
" Kalau begitu , kami kembali dulu " Pamit Nelve sambil buru-buru berlari meninggalkan mereka tanpa menarik Iza . Iza pun langsung mengikutinya sambil berteriak memanggilnya dari belakang .
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Di teras basecamp)
" Kamu ngapain sih daritadi kayanya terburu-buru bgt " Ujar Iza sambil mengatur nafasnya . Nelve hanya tersenyum kecil .
" Aku ingin segera berlatih tentang ini " Jawab Nelve sambil mengeluarkan botol kecil pemberian Mariposa . Iza bingung melihatnya .
" Aku ingin mencoba skill baru " Ujarnya sambil mengeluarkan scrool pemberian Juki dari sakunya . Mendengar itu , Iza pun langsung terdiam . Tampaknya dia tertarik ingin melihat skill yang dimaksud oleh Nelve .
" Jelaskan saja , memangnya ada apa ? "
Dari dalam , tampak ada suara Satria . Mendengar itu , Nelve dan Iza pun mengintip dri pintu teras . Tampak ada Juki , Satria , Reihn , Netha , serta Phil dan Celesta juga Celeste . Mendengar pertanyaan Satria , mereka hanya terdiam .
" Hei ? Aku sedang berbicara dengan manusia kan ? " Tanya Satria ulang . Tetapi , tak merubah keadaan , mereka tetap saja terdiam .
" Ayolah , kalau ada masalah bilang saja , kita teman kan ? " Tanya Juki . Mendengar itu , mereka pun saling berpandangan . Phil menghela nafas
" Ini soal Bima sat , " Jawabnya pelan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Tepat di halaman belakang )
Tampak Phil , Celeste juga Celesta saling berbicara dengan memasang raut muka tegang . Entah apa yang tengah mereka bocarakan , tetapi bila dilihat dari raut mukanya , mungkin sebuah masalah yang cukup serius .
Melihat suasana yang tidak begitu enak , membuat Nelve dan Iza menjadi ragu untuk sekedar memanggil Phil . Untung saja Celesta melihat mereka , dan dia pun menyapa mereka .
" Iza , Nelve , ada apa ? " Sapa Celesta ramah , mencoba menyembunyikan raut muka tegang di mukanya tadi . Dan semuanya pun tampak terlihat demikian .
" Ada apa ?| " Tanya Iza heran, melihat wajah mereka yang sepertinya menyembunyikan sesuatu . Mendengar hal itu , Phil pun tertawa . Kedengarannya memang meyakinkan . Namun , Nelve dan Iza sudah keburu curiga , jadi mereka tak yakin kalau Phil hanya memaksakan diri untuk tertawa . Namun , melihat situasi yang tak meyakinkan , membuat mereka tetap diam .
" Yaudahlah , nih ada surat buat kamu Phil " Ujar Nelve sambil menyerahkan sepucuk surat kepada Phil.
" Dari siapa ? " Tanya Phil heran sambil menerima surat itu . Nelve mengangkat bahunya .
" Entahlah , baca saja sendiri " Jawabnya singkat .
" Oh iya , ada yang tau dimana Neo berada ? " Tanya Iza . Celeste menggaruk kepalanya , mungkin mencoba tuk mengingat sesuatu .
" Kalau ga salah , dia ada di lapangan bareng duo kembar Kazu dan Aitor . " Jawabnya lagi .
" Oh begitu , kalau begitu , kami permisi dulu ya ! " Pamit Nelve sambil buru-buru menarik lengan Iza . Dia sudah terburu merasakan suasana disana sangat tidak enak , membuatnya ingin segera meninggalkan tempat itu .
Sepeninggal Nelve dan Iza , tampak raut muka mereka kembali menegang .
" Apa yang harus kita lakukan ? " Tanya Celeste bingung .
" Untuk sementara , terutama Satria, jangan sampai ada yang tahu dulu . " Putus Phil pelan .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Di jalan setapak menuju lapangan )
Tampak Nelve dan Iza berlari kecil menyusuri jalan itu . Tampak sekelilingnya dipenuhi oleh pepohonan , sehingga membuatnya terasa sejuk .
Di tengah perjalanan , mereka bertemu dengan beberapa orang yang tengah sibuk berlatih .
Mengira mereka adalah Neo dan yang lainnya , Nelve dan Iza pun berlari menuju ke sana .
Rupanya bukan Neo , tetapi Satria , Juki , Netha dan Reihn . Tampaknya mereka juga tengah berlatih di lapangan yang agak terpisah dengan lapangan yg biasanya .
Melihat kehadiran Nelve dan Iza , mereka pun menghentikan latihannya sejenak .
" Hei , ada apa ? " Sapa Reihn .
" Kami mencari Neo , kalian melihatnya tidak ? " Tanya Iza .
" Kalau tidak salah , dia berada tak jauh dari sini " Jawab Satria sambil menunjuk ke arah kanan dan lalu meminum air dari botol mineral yang dilempar oleh Juki . Iza mengangguk mengerti .
" Sat , emangnya lagi terjadi sesuatu ya ? " Tanya Nelve , membuat Satria berhenti meminum ,
" Maksudnya ? " Tanya Satria tak mengerti .
" Gak , tadi kami baru aja bertemu dengan Phil dan yg lain , dan mukanya tuh kaya lagi tegang gitu " Jelas Iza . Mendengar itu , Juki langsung menghentikan latihannya .
" Sat ? Gimana tuh ? " Tanya Juki . Satria berfikir sejenak , lalu berkata
" Yasudah , latihan hari ini selesai . " Putusnya , membuat Netha dan Reihn bersorak
" Itudia kata-kata yang gue nanti daritadi ! "Seru Netha senang . Juki mendengus
" Baru aja berhasil nyeret si Netha, uda dibubarin " sungutnya kesal . Reihn tertawa melihatnya .
" Yasudah , kalau begitu kami menemui Neo dulu ya " Ujar Nelve sambil menarik lengan Iza dengan terburu-buru . Sepertinya dia ingin tugasnya ini cepat selesai ,
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Tepat di lapangan)
Sesampainya disana , tampak ada kabut tebal yang mengelilingi lapangan itu . Suasana juga terasa sangat dingin dan suram . Melihat hal itu , membuat mereka menjadin curiga ,
apa benar Neo ada disini ?
" Neooo " Seru Iza sambil memandang di sekeliling .
Tiba-tiba , terdengar suara berisik dari arah samping kanan Iza . Mendengar itu , dia pun langsung berlari ke arahnya dan membentangkan pelindung .
Tampak ada dinding es besar yang hampir mengenai Iza , tetapi langsung terhenti ketika mengenai dinding pelindung Nelve .
Iza yang terlalu terkejut dengan keadaan itu , hanya bisa terdiam .
" Lho ? Itu Nelve dan Iza ya ? "
Seiring dengan datangnya suara itu , kabut pun mulai menipis dan suasana menjadi kembali normal .
Tampak ada Aitor , Neo , Nao , Kazuhiko , Kazuhiro dan Gen disana .
" Wah maaf ! Aku kira si Aitor " Seru Gen panik , dan langsung meruntuhkan dinding es buatannya . Nelve pun langsung jatuh terduduk .
" Tak apa , lagipula aku sudah lama tidak latihan seperti ini " Balas Nelve yang sedang dibantu bangun oleh Iza .
" Lagipula , ngapain kalian kesini ? Memangnya sekarang jadwal kalian kesini ? " tanya Aitor .
" Walah , judes banget si qitor nanyanya " Sindir Nao . Aitor hanya menggaruk kepalanya
" kan gue cuma nanya " Balas Aitor .
" Aku hanya mau memberikan ini ke Neo " Ujar Nelve sambil menyerahkan surat itu kepada Neo . Meski agak bingung , dia pun menerimanya
" Jangan-jangan surat cinta nih ? " Ledek Nao . Neo mendengus .
" Mana ada surat cinta make amplop lusuh begini ." Ujarnya , membuat teman-temannya tertawa
" Kan sesuai dengan wajah yang menerima " Ujar Aitor disela-sela tawanya yang langsung Neo timpuk dengan batu .
" Kalau begitu , kami kembali dulu " Pamit Nelve sambil buru-buru berlari meninggalkan mereka tanpa menarik Iza . Iza pun langsung mengikutinya sambil berteriak memanggilnya dari belakang .
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Di teras basecamp)
" Kamu ngapain sih daritadi kayanya terburu-buru bgt " Ujar Iza sambil mengatur nafasnya . Nelve hanya tersenyum kecil .
" Aku ingin segera berlatih tentang ini " Jawab Nelve sambil mengeluarkan botol kecil pemberian Mariposa . Iza bingung melihatnya .
" Aku ingin mencoba skill baru " Ujarnya sambil mengeluarkan scrool pemberian Juki dari sakunya . Mendengar itu , Iza pun langsung terdiam . Tampaknya dia tertarik ingin melihat skill yang dimaksud oleh Nelve .
" Jelaskan saja , memangnya ada apa ? "
Dari dalam , tampak ada suara Satria . Mendengar itu , Nelve dan Iza pun mengintip dri pintu teras . Tampak ada Juki , Satria , Reihn , Netha , serta Phil dan Celesta juga Celeste . Mendengar pertanyaan Satria , mereka hanya terdiam .
" Hei ? Aku sedang berbicara dengan manusia kan ? " Tanya Satria ulang . Tetapi , tak merubah keadaan , mereka tetap saja terdiam .
" Ayolah , kalau ada masalah bilang saja , kita teman kan ? " Tanya Juki . Mendengar itu , mereka pun saling berpandangan . Phil menghela nafas
" Ini soal Bima sat , " Jawabnya pelan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------