Posted in
Fan Fiction :)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siang itu , ketika semua orang tengah sibuk berlatih , terlihat ada bunyi-bunyi berisik dari arah ruang kerja Juki . Vigo yang kebetulan sedang melintas di dekat sana pun mendekatinya .
Terlihat Juki tengah sibuk menulis sesuatu di dalam selembar kertas , sementara ada setumpuk kertas di sampingnya , yang walau tak terlalu tinggi .
" Juki ? " Panggil Vigo pelan , membuat Juki tersentak . Tumpukan kertasnya pun berterbangan dan berserakan ke seluruh ruangan itu . Vigo menggelengkan kepalanya .
" Lu sih bikin gue kaget vig " Ujar Juki kesal sambil memunguti kertas-kertas itu . Vigo mengangkat kedua bahunya , lalu membantu Juki memungguti kertas-kertas itu . Dia membaca salah satu kertas yang tengah dipegangnya . Juki tampak panik dan langsung merebut kertas itu dari tangan Vigo .
" Juk ? Lo ga bakalan make cara itu kan ? " Tanya Vigo khawatir .
" Keluar ! " Seru Juki . Vigo terdiam . Tak biasanya Juki seperti ini
" Gue bilang keluar ! " Seru Juki sambil mendorong Vigo keluar dari ruangan itu . Belum sempat Vigo bertanya , Juki sudah keburu membanting pintu ruangan kerjanya .
Mendengar ada suara keributan , Kazuhiro yang berada di ruang tamu pun menutup laptopnya dan berjalan mendekati Vigo " ada apa ? " Tanyanya . Vigo menggaruk kepalanya . Sepertinya dia bingung ingin bercerita atau tidak .
Tetapi karena takut suasana akan menjadi semakin runyam , dia pun memilih untuk tutup mulut dan hanya menjawab pertanyaan hiro dengan mengangkat kedua bahunya seperti biasa .
" Entahah . Oh iya kok lu ga latihan ? " Tanya Vigo curiga . Kazuhiro membetulkan kacamatanya
" Gue menemukan sesuatu yang menarik " Ujarnya . Vigo mengangkat alisnya
"' Mengenai apa ? " Tanya Neo yang tiba-tiba sudah berada di tengah-tengah mereka , membuat Vigo terkejut dan refleks memukul Neo .
" Mengenai letak markas rahasia " Jawab Kazuhiro . Mendengar itu, Neo tampak tertarik , dia pun melanjutkan
" Kau mengetahui dimana letaknya ? " Tanyanya antusias .
" Presentasenya hanya 90% " Jawab Kazuhiro . Neo menghela nafasnya , kecewa
" Lihat saja ini " Kazuhiro menunjukan sebuah data riset di laptopnya kepada kedua temannya itu .
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Sementara itu, di lapangan )
Tampak ada Iza dan Nelve yang tengah duduk di bawah pohon . Sesekali , Iza meminum air mineral yang dibawanya . Keringat mereka bercucuran , dan muka mereka tampak lelah .
" Aku mau coba lagi " Ujar Nelve sambil beranjak dari tempat duduknya .
" Lagi ? Sudahlah Nelve , kau sudah mencobanya sepuluh kali , tapi skill itu belum berhasil juga " Ujar Iza sambil berbaring di bawah pohon , menikmati semilir angin yang melewati wajahnya .
Nelve mengacuhkannya , lalu mencobanya . Dia mengambil sedikit dari daun-daun kering dari botol pemberian Mariposa , menggenggamnya , lalu berkonsentrasi mencoba mengarahkan tangannya ke arah berlawanan . Tampak ada sinar putih disana . Tapi sebelum rentangan tangan Nelve mencapai batas , sinar itu berpijar, lalu menghilang .
Nelve langsung menendang kerikil yang ada di hadapannya dengan kesal .
" Susah sekali menguasai jurus ini " Keluhnya sambil kembali duduk di dekat Iza . Iza tertawa
" Kalau gampang ga akan ditulis sebagai 'skill istimewa' kan ? Ujarnya . Nelve menggaruk kepalanya . Dalam hati dia membenarkan kata-kata Iza itu .
Dari kejauhan , tampak ada seseorang berlari mendekati mereka .
Rupanya Netha, Reihn dan Mariposa .
" Hei , yang ini bukannya latihan malah enak-enakan tidur " Tegur Reihn sambil tertawa kecil . Iza tertawa , sementara Nelve hanya tersenyum kecil menanggapinya . Mariposa ikut duduk disamping Iza sambil sibuk mengipasi dirinya sendiri .
" Cuaca panas gini disuruh latihan di tanah terbuka . Gila banget dah " Keluhnya .
" Mau bagaimana lagi , karena sebentar lagi penyerangan kedua akan segera dimulai " Ujar Netha sambil membelai rambutnya . Dia hanya menggerutu karena merasa diperlakukan seperti anak kecil .
" Kalian sendiri mengapa kesini ? " Tanya Iza heran . Netha mendengus .
" Bosan latihan sama cowo . Sesekali kita kan ingin latihan dengan sesama cewe juga " Jawab Netha. Tampak Reihn dan Mariposa mengangguk setuju .
" Apalagi latihan sama Satria , ga nahan bawelnya . Dikit-dikit protes , ampun " Timpal Reihn . Netha tertawa mendengarnya .
" Tau gitu masih aja mau lo sama dia " Ujar Netha disela-sela tawanya . Reihn lalu menimpuknya dengan kerikil kecil .
" Memang rencananya kita akan menyerang kapan ? " Tanya Nelve
" Tepatnya besok , tapi gue sendiri ga tahu jam berapa " Jawab Reihn . Nelve terkejut mendengarnya , lalu kembali beranjak dari tempat duduknya
" Kalau begitu ga ada waktu untuk bersantai-santai ! " Ujarnya sambil kembali mencoba jurus barunya . Reihn dan Netha berpandangan , lalu tersenyum
" Benar juga , ayo kita kembali latihan ! "
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Tak jauh dari situ )
Tampak Phil sedang berlari kecil mengelilingi lapangan itu . Mungkin dia sedang latihan menambah staminanya . Di belakangnya , ada Gen dan Nao yang juga berlari .
" Phil , lo liat si Coco ? " Tanya Gen . Phil menghentikan langkahnya .
" Ada sih disana lagi latihan sama Luwhiie , tapi gue ragu lo bakalan mau nyamperin dia " Ujar Phil . Gen mengangkat alisnya
" Emangnya kenapa ? "
Phil hanya menunjuk ke arah selatan . Tampak ada Coco dan Luwhiie disana sedang berlatih melempar bom ke semua arah secara bersamaan . Bila gerakan Luwhiie terkesan pelan , Coco justru sebaliknya . Tampak gerakannya sangat brutal sehingga tanah liat buatannya terpencar kemana-mana lalu saling meledakkan diri . Melihat hal itu , pantas saja bila Luwhiie menjaga jarak darinya .
" Gimana ? Lo masih mau nyamperin ? " Tanya Phil . Gen dan Nao berpandangan , lalu saling menghela nafas
" Kalo gue sih ogah banget , gue masih sayang nyawa " Ujar Nao .
" Gara-gara menyangkut soal Chansey , dia jadi brutal kaya gitu " Sambung Gen sambil menggaruk kepalanya .
Tak lama kemudian , terdengar suara langkah kaki dari arah depan .
Terlihat ada Satria dan Celeste disana . Mereka memberikan tanda untuk segera kembali ke basecamp .
Melihat hal itu , tentu saja membuat mereka semua penasaran .
" Ada apa lagi Sat ? " Tanya Reihn .
" Kazuhiro menemukan informasi bagus . Kalian harus melihatnya " Jawab Satria .
" Informasi mengenai apa ? " Tanya Luwhiie
" Mengenai letak markas desa petir , " Jawab Celeste
" Bukannya lo udah tau tempatnya sat ? " Tanya Netha heran .
" Sudahlah , lebih baik kalian lihat dulu saja , baru berkomentar " Ujar Satria lagi sambil kembali lari menuju basecamp . Melihat hal itu , mau tak mau mereka semua pun mengikutinya .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siang itu , ketika semua orang tengah sibuk berlatih , terlihat ada bunyi-bunyi berisik dari arah ruang kerja Juki . Vigo yang kebetulan sedang melintas di dekat sana pun mendekatinya .
Terlihat Juki tengah sibuk menulis sesuatu di dalam selembar kertas , sementara ada setumpuk kertas di sampingnya , yang walau tak terlalu tinggi .
" Juki ? " Panggil Vigo pelan , membuat Juki tersentak . Tumpukan kertasnya pun berterbangan dan berserakan ke seluruh ruangan itu . Vigo menggelengkan kepalanya .
" Lu sih bikin gue kaget vig " Ujar Juki kesal sambil memunguti kertas-kertas itu . Vigo mengangkat kedua bahunya , lalu membantu Juki memungguti kertas-kertas itu . Dia membaca salah satu kertas yang tengah dipegangnya . Juki tampak panik dan langsung merebut kertas itu dari tangan Vigo .
" Juk ? Lo ga bakalan make cara itu kan ? " Tanya Vigo khawatir .
" Keluar ! " Seru Juki . Vigo terdiam . Tak biasanya Juki seperti ini
" Gue bilang keluar ! " Seru Juki sambil mendorong Vigo keluar dari ruangan itu . Belum sempat Vigo bertanya , Juki sudah keburu membanting pintu ruangan kerjanya .
Mendengar ada suara keributan , Kazuhiro yang berada di ruang tamu pun menutup laptopnya dan berjalan mendekati Vigo " ada apa ? " Tanyanya . Vigo menggaruk kepalanya . Sepertinya dia bingung ingin bercerita atau tidak .
Tetapi karena takut suasana akan menjadi semakin runyam , dia pun memilih untuk tutup mulut dan hanya menjawab pertanyaan hiro dengan mengangkat kedua bahunya seperti biasa .
" Entahah . Oh iya kok lu ga latihan ? " Tanya Vigo curiga . Kazuhiro membetulkan kacamatanya
" Gue menemukan sesuatu yang menarik " Ujarnya . Vigo mengangkat alisnya
"' Mengenai apa ? " Tanya Neo yang tiba-tiba sudah berada di tengah-tengah mereka , membuat Vigo terkejut dan refleks memukul Neo .
" Mengenai letak markas rahasia " Jawab Kazuhiro . Mendengar itu, Neo tampak tertarik , dia pun melanjutkan
" Kau mengetahui dimana letaknya ? " Tanyanya antusias .
" Presentasenya hanya 90% " Jawab Kazuhiro . Neo menghela nafasnya , kecewa
" Lihat saja ini " Kazuhiro menunjukan sebuah data riset di laptopnya kepada kedua temannya itu .
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Sementara itu, di lapangan )
Tampak ada Iza dan Nelve yang tengah duduk di bawah pohon . Sesekali , Iza meminum air mineral yang dibawanya . Keringat mereka bercucuran , dan muka mereka tampak lelah .
" Aku mau coba lagi " Ujar Nelve sambil beranjak dari tempat duduknya .
" Lagi ? Sudahlah Nelve , kau sudah mencobanya sepuluh kali , tapi skill itu belum berhasil juga " Ujar Iza sambil berbaring di bawah pohon , menikmati semilir angin yang melewati wajahnya .
Nelve mengacuhkannya , lalu mencobanya . Dia mengambil sedikit dari daun-daun kering dari botol pemberian Mariposa , menggenggamnya , lalu berkonsentrasi mencoba mengarahkan tangannya ke arah berlawanan . Tampak ada sinar putih disana . Tapi sebelum rentangan tangan Nelve mencapai batas , sinar itu berpijar, lalu menghilang .
Nelve langsung menendang kerikil yang ada di hadapannya dengan kesal .
" Susah sekali menguasai jurus ini " Keluhnya sambil kembali duduk di dekat Iza . Iza tertawa
" Kalau gampang ga akan ditulis sebagai 'skill istimewa' kan ? Ujarnya . Nelve menggaruk kepalanya . Dalam hati dia membenarkan kata-kata Iza itu .
Dari kejauhan , tampak ada seseorang berlari mendekati mereka .
Rupanya Netha, Reihn dan Mariposa .
" Hei , yang ini bukannya latihan malah enak-enakan tidur " Tegur Reihn sambil tertawa kecil . Iza tertawa , sementara Nelve hanya tersenyum kecil menanggapinya . Mariposa ikut duduk disamping Iza sambil sibuk mengipasi dirinya sendiri .
" Cuaca panas gini disuruh latihan di tanah terbuka . Gila banget dah " Keluhnya .
" Mau bagaimana lagi , karena sebentar lagi penyerangan kedua akan segera dimulai " Ujar Netha sambil membelai rambutnya . Dia hanya menggerutu karena merasa diperlakukan seperti anak kecil .
" Kalian sendiri mengapa kesini ? " Tanya Iza heran . Netha mendengus .
" Bosan latihan sama cowo . Sesekali kita kan ingin latihan dengan sesama cewe juga " Jawab Netha. Tampak Reihn dan Mariposa mengangguk setuju .
" Apalagi latihan sama Satria , ga nahan bawelnya . Dikit-dikit protes , ampun " Timpal Reihn . Netha tertawa mendengarnya .
" Tau gitu masih aja mau lo sama dia " Ujar Netha disela-sela tawanya . Reihn lalu menimpuknya dengan kerikil kecil .
" Memang rencananya kita akan menyerang kapan ? " Tanya Nelve
" Tepatnya besok , tapi gue sendiri ga tahu jam berapa " Jawab Reihn . Nelve terkejut mendengarnya , lalu kembali beranjak dari tempat duduknya
" Kalau begitu ga ada waktu untuk bersantai-santai ! " Ujarnya sambil kembali mencoba jurus barunya . Reihn dan Netha berpandangan , lalu tersenyum
" Benar juga , ayo kita kembali latihan ! "
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Tak jauh dari situ )
Tampak Phil sedang berlari kecil mengelilingi lapangan itu . Mungkin dia sedang latihan menambah staminanya . Di belakangnya , ada Gen dan Nao yang juga berlari .
" Phil , lo liat si Coco ? " Tanya Gen . Phil menghentikan langkahnya .
" Ada sih disana lagi latihan sama Luwhiie , tapi gue ragu lo bakalan mau nyamperin dia " Ujar Phil . Gen mengangkat alisnya
" Emangnya kenapa ? "
Phil hanya menunjuk ke arah selatan . Tampak ada Coco dan Luwhiie disana sedang berlatih melempar bom ke semua arah secara bersamaan . Bila gerakan Luwhiie terkesan pelan , Coco justru sebaliknya . Tampak gerakannya sangat brutal sehingga tanah liat buatannya terpencar kemana-mana lalu saling meledakkan diri . Melihat hal itu , pantas saja bila Luwhiie menjaga jarak darinya .
" Gimana ? Lo masih mau nyamperin ? " Tanya Phil . Gen dan Nao berpandangan , lalu saling menghela nafas
" Kalo gue sih ogah banget , gue masih sayang nyawa " Ujar Nao .
" Gara-gara menyangkut soal Chansey , dia jadi brutal kaya gitu " Sambung Gen sambil menggaruk kepalanya .
Tak lama kemudian , terdengar suara langkah kaki dari arah depan .
Terlihat ada Satria dan Celeste disana . Mereka memberikan tanda untuk segera kembali ke basecamp .
Melihat hal itu , tentu saja membuat mereka semua penasaran .
" Ada apa lagi Sat ? " Tanya Reihn .
" Kazuhiro menemukan informasi bagus . Kalian harus melihatnya " Jawab Satria .
" Informasi mengenai apa ? " Tanya Luwhiie
" Mengenai letak markas desa petir , " Jawab Celeste
" Bukannya lo udah tau tempatnya sat ? " Tanya Netha heran .
" Sudahlah , lebih baik kalian lihat dulu saja , baru berkomentar " Ujar Satria lagi sambil kembali lari menuju basecamp . Melihat hal itu , mau tak mau mereka semua pun mengikutinya .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------