Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 40

Posted in
Di tengah kegelapan malam , terlihat Aitor berlari terengah-engah menembus semua semak belukar yang menghalanginya .
semak itu terlihat basah , karena terkena hujan buatan milik Neo .
Setelah berhasil melewati , dia menyeka keringatnya sebentar , lalu mendongak .
Terlihat ada sebuah pintu gerbang yang kokoh dan besar di hadapannya
" Yang bener aja , masa gue harus ngerubuhin gerbang ini sendirian ? "
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mengapa bisa begini ? Mari kita lihat keadaan sebelumnya .

Setelah berhasil menembus hutan , terlihat ada padang rumput yang luas , 
dan di ujungnya terlihat ada sebuah kastil .
Kecil sekali memang kelihatannya
atau karena kastil itu saja yang jaraknya terlalu "dekat"

" Mampus gue , jangan bilang tujuan berikutnya ke sana ! " Ujar Celeste sambil menunjuk ke arah kastil itu . 
Satria menggaruk kepalanya , bimbang . Melihat itu , Nao menjadi curiga
" sepertinya doamu tidak terkabulkan cel " Ujar Reihn sambil menunjuk ke arah belakang . Tampak ada sepasukan frostbore yang siap mengejar mereka .

" Kalau begitu sih , mau ga mau kita harus ke sana ! " Seru Kazuhiko panik ,
Setelah berkata demikian , mereka pun segera berlari menuju kastil itu .

" Rencana ! Kita butuh sebuah Rencana ! " Seru Coco sambil berlari .

" Hanya ada satu di otak gue " sahut Gen

" Apa ? "

" Lari atau mati "

" Mati aja deh lo sana -.- " 

" Udah udah , dia benar , kita memang membutuhkan sebuah rencana " Ujar Chansey menengahi .

" Bagaimana ? Ada rencana ? " Tanya Luwhiie balik kepada Satria . Yang ditanya hanya diam . sepertinya dia sibuk dengan pikirannya sendiri .

Dari kejauhan terdengar suara jeritan Vigo , membuat mereka semua berhenti berlari . Tampak Vigo dibawa oleh naga-naga itu .
Tampak Neo dan Celesta berusaha mati-matian merebut dia kembali , tetapi hasilnya sia-sia saja .

" Sini biar aku yang coba " ujar Aitor sambil melempar jaringnya ke arah naga itu .
Karena merasa diincar , naga itu pun berkelit dengan membelokkan diri ke arah kanan , menghindari jaring Aitor .
Sekilas sepertinya meleset , tetapi ternyata dia tidak membidik naga itu , melainkan Vigo yang berada di kaki naga itu .

" Bagus ! " Seru Reihn 

" Tarik Tor ! " Seru Luwhiie 

Ketika Vigo berhasil ditangkap oleh Aitor , tampak naga itu seperti tidak terima , dia pun mencoba merebut Vigo kembali .
Tetapi sebelum naga itu sempat kembali menerkam Vigo , Luwhiie pun mencoba mengusirnya dengan bom-bom buatannya , hingga akhirnya Vigo berhasil kembali .

" Lo ga apa-apa kan vig ? " Tanya Nao . Vigo hanya terdiam sambil mengatur nafas . Raut mukanya terlihat pucat
" Kupikir aku akan mati " Ujarnya sambil mengatur nafas .

" Itu dia ! " Seru Satria membuat semua orang menoleh kepadanya .

" Apanya ? "
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Satria pun menjelaskan rencananya . Mereka akan terbagi menjadi 2 tim .

" Phil , Gen , Neo , Coco , Luwhiie dan Nao mengalihkan perhatian para naga . Sementara sisanya ikut gue ke kastil itu ! " Ucap Satria mantap .
Phil menoleh ke arah para naga itu sekilas .

" Ya lumayanlah buat latihan . " Ujarnya sambil melepas sarung tangannya . Terlihat ada semacam aura disana .

Reihn menggaruk kepalanya " Si kunyuk itu udah main lepas segel aja " Ujarnya kesal .
Iza menoleh dengan bingung " melepas segel ? "
" Ya , sarung tangan yang kami kenakan ini digunakan untuk menyegel separuh kekuatan kami " Jelas Celeste sambil menunjukkan sarung tangan yang dia kenakan

" Bila dilepas satu , maka kekuatan akan bertambah 10 kali lipat . Bila dilepas 2 , bertambah 20 kali lipat , tetapi efeknya berbahaya " Tambah Satria .

" Sudahlah , penjelasannya nanti saja , yang penting sekarang , ayo kita segera menembus semak-semak itu ! " Seru Kazuhiro sambil menunjuk ke arah semak-semak yang menjulan tinggi dihadapannya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan setelah mereka menembus semak-semak itu , yang terjadi malah mereka terpisah .
Tetapi sebelum mereka terpisah , Satria sempat berkata " Siapapun yang sampai di kastil itu pertama , hancurkan gerbangnya ! Agar kita semua bisa langsung memulai penyerangan ! "

Dan inilah yang terjadi .
Hanya Aitor seorang diri yang sampai disana .
Dia pun hanya berdiri di hadapan pintu gerbang itu dengan bimbang .

" Kalo gue dorong ga mungkin . Gue hancurin make jaring itu lebih bodoh lagi " gumam Aitor .
Tiba-tiba , disaat dia tengah sibuk berfikir , terdengar suara berisik dari arah semak-semak .
Dia pu segera berbalik dan memasang posisi
" siapa itu ? "
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar