Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 41

Posted in
" Tenang , ini gue ! "

Aitor menurunkan jaringnya . " Nelve ? Iza ? Mana yang lainnya ? "

Dari semak-semak , Nelve keluar sambil menggandeng tangan Iza .

" Entahlah , tadi kami sempat bersama Satria , tapi tiba-tiba dia menghilang " Jawab Iza sambil membersihkan bajunya .

Baju mereka semua terlihat lusuh dan terkoyak sedikit , mungkin karena terkena duri-duri kecil dari semak-semak itu .

" Jadi , sekarang ada masalah apalagi ? " Tanya Nelve

Aitor menoleh ke arah gerbang .

" Apa kau tau cara untuk meruntuhkan gerbang ini ? " Tanyanya .

Iza memutar otaknya , sementara Nelve mendekati gerbang itu dan menyentuhnya .

" Gerbang ini terbuat dari baja , tak bisa diruntuhkan semudah itu " Ujar Nelve .
Aitor menggaruk kepalanya

" Kalau sudah begini harus bagaimana ? " Tanya Iza bingung

" Entahlah , kau sendiri juga tau , aku hanya memiliki keahlian dalam hal skill jaring " Jawab Aitor pasrah .

" Bagaimana kalau kita runtuhkan bersama ? "

Dari arah hutan semak itu , terlihat Satria muncul bersama seorang lelaki asing . Nelve terdiam karena dia merasa pernah melihatnya .

" Satria ? dan Rian ? Kok lo bisa disini ? " Tanya Aitor terkejut .
Cowo yang dipanggil Rian itu pun tersenyum kecil

" Sudah lama ya " Ujarnya .

" Jangan-jangan , kau cowo yg waktu itu ya ? " Tukas Nelve . Rian hanya tersenyum

" Kau ingat juga . Kau cewe yang waktu itu berlatih skill perlindungan itu kan ? " Sahut Rian sambil tertawa .

" Jadi bagaimana ? Apa kita runtuhkan bersama ? " Tanya Satria lagi . Aitor mengangkat bahu , sementara Nelve dan Iza hanya saling berpandangan .

" Baik , skill apa saja yang kalian kuasai ? "

" Api "

" Pelindung "

" Penyembuhan "

" Jaring "

" Nah bagus , sementara gue hanya menguasai tehnik angin " Ujar Rian sambil menggaruk kepalanya .

" Ga begtu buruk kok , coba kita satukan aja dulu " Sahut Satria .

Mereka pun lalu menyerang gerbang itu bersamaan . Tetapi hasilnya nihil .
Hanya tersisa kepulan asap karena terkena gerbang itu .

" Tidak mungkin , skill gue ga mempan " Ujar Satria kaget .

" Yah , gue uda mengira dari awal sih " Sahut Rian sambil merenggangkan kedua tangannya ke atas .

" Sori deh , skill yang gue kuasai cuma jaring " sungut Aitor .

Nelve memandang jaring yang dipegang oleh Aitor . Lalu dia menjentikkan jarinya .

" Itu dia ! " Serunya membuat semua menoleh ke arahnya

" Apanya ? " Tanya Aitor tak mengerti .

" Jaring lo ! Kita bisa gunakan itu ! " Serunya antusias .

" Hah ? Gimana caranya ? " Tanya Iza tak mengerti .

" Jadi begini , kamu lempar aja jaring kamu yg lebar ke atas , sementara itu Satria mengeluarkan serangan bola apinya . Kalo terkena lubang-lubang jaring kamu , kan otomatis bisa terbagi sendiri ! " Jelas Nelve . Aitor menepuk jidatnya

" Iya juga ya , kenapa ga terpikirkan daritadi ! " Serunya senang

" Ayo kita lakukan sekarang ! " Seru Satria tak sabar .

Mereka pun melakukannya sesuai dengan apa yang dikatakan Nelve . Dan walau sedikit , gerbang itu pun mulai terbuka .

" Ah kampret , nih gerbang belagu amat sih " Seru Rian kesal sambil menendangnya . Dan ajaib , gerbang itu pun terbuka .
Walau sepertinya Rian terlihat sedikit kepanasan .

" Waw "

" Tendangan yang mematikan "

" Udah tau tadi habis terkena serangan apinya si Sat-sat masih aja lo tendang " Ujar Reihn yang tiba-tiba muncul dari semak-semak . Rian hanya mendengus .

" Baiklah , ayo kita masuk ! " Seru Satria antusias
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar