Follow me on Twitter RSS FEED

Simple Conversation Between My heart and My brain About Unrequited Love ...

-->
" Kenapa ga mau cari orang lain ? Kau kan sudah tau kalau dia hanya akan pada gadis itu saja "

Justru itulah yang aku ingin tau sampai sekarang.

" Kalau kau memang tidak bisa melupakannya, mengapa kau tidak mencari orang lain yang menyerupai dirinya ? "

Sempat terfikir sih.
Tapi aku sadar ,
semirip apapun orang itu, pastilah ada hal yang berbeda
Singkatnya , kurasa jawabannya adalah

" Karena semirip apapun dia dalam menirukan kamu, dia tetap bukan kamu. "

" Masih aja sama dia ? Emang ga ada cowo lain ? "

Andai kau tahu , sebenarnya aku sendiri juga ingin mencoba bersama yang lain.
Tapi setiap kali aku melihat cowo lain ,
kau tahu hal pertama yang terlintas dalam pikiranku ?

" Dia bukan kamu "

" Kau tahu ? Kau terlalu naif. Kau bisa terluka karena hal ini. "

Aku juga tahu ,karena ini bukan pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta sepihak.
Jadi kau tidak perlu mengingatkanku tentang resikonya.

" Baiklah aku menyerah. Aku heran mengapa dia bisa membuatmu sampai seperti ini."

Sudah kubilang kan , aku juga tidak mengetahui jawabannya -.-

" Lagipula aku juga salah, tak sepantasnya aku menyamakan dia dengan cowo lain yang pernah melukaimu dalam hal yang sama."

Hahaha, kau benar.
Karena itulah ,
walau aku tidak tahu perasaan dia berpihak kepada siapa .
Aku tidak menjanjikan untuk menanti selamanya.
Tapi selama perasaan ini masih ada,
Aku disini akan selalu , selalu dan selalu
mencoba untuk setia

Menunggunya :)

Kumpulan "draf hati" sederhana


Terkadang aku bingung , apakah perasaan ku kepadamu itu hanya sementara atau tidak
Atau apakah pikiran ini muncul ,
sebagai bentuk penolakan dari hatiku, yang menolak untuk kembali merasakan cinta sebelah tangan ?
Otakku ? Dia bahkan dari awal tidak setuju kalau aku menyukaimu .
Dia selalu berusaha mengalihkan pikiranku ketika tanpa sengaja aku mengingatmu .

Aku tidak tau semua yang aku lakukan ini sia-sia atau tidak .
Karena aku semenjak hari itu ,
aku tidak berani mengambil kesimpulan apapun .
Satu hal yang pasti , meski nanti berakhir dengan pahit, yang terpenting aku sudah berusaha
dan aku tidak akan menyesali hal itu :)

Bila disatukan , semua kepingan kenangan ini pasti akan berujung pada dua hal 
cinta atau rindu
--------------------------
Sejenak , setelah membaca semua tulisan itu , aku menjadi termenung sendiri.
Dan pada saat itu juga , terlintas 2 pertanyaan di otakku.

" Jangan-jangan sebenarnya dia sama sekali tidak sedang membicarakanmu ataupun membencimu tapi kamu mengiranya demikian karena sensitifmu? "

" Jangan-jangan sebenarnya kamu paham sekali setelah membaca semua tulisan ini, tapi lalu sebentar lagi kamu lupakan sehingga sama sekali tidak mengubah keadaan? "

Adakah yang bisa membantuku menjawab 2 pertanyaan itu ? :(

Mimpi yang tak sempurna


Bagaikan mimpi yang menjadi nyata ,
Semua hal yang selama ini cuma berada di bayanganku dan tulisanku, sedikit demi sedikit mulai menjadi nyata.
Walaupun kau masih belum sepenuhnya melupakan dia, tapi tak mengapa.
Bisa dekat denganmu saja, itu sudah merupakan hal yang berarti untukku.

Cuma, ada satu hal yang kusadari.
Kupikir, karena selama ini kita tidak pernah dekatlah alasan dari semua perasaan galau itu.
Tapi aku salah.
Ternyata menjadi lebih dekat denganmu itu bukan berarti menyelesaikan "semuanya"

Sepertinya aku masih harus bersabar lagi.

Meskipun ini tidak penting..


Aku masih ingat lo ,

Bagaimana penampilanmu saat aku pertama kali melihatmu ,

Tatapan matamu yang kebingungan karena merasa seperti orang asing ,

Tanganmu yang gemetaran saat mencoba untuk berkenalan dengan orang baru ,
termasuk kepadaku .

Saat suara tawa kita menyatu menjadi satu bersama dengan teman lainnya,

Lalu senyummu ketika kamu melihat ada temanmu yang datang dari pintu itu ,

Bagaimana perasaanku ketika aku melihatmu berada di ruangan itu setiap aku datang,

Kegugupanmu saat pertama kali menggengam kertas itu ,

Keresahanmu saat menunggu giliran untuk tampil ,

Keningmu yang berkerut saat mendengar namamu disebutkan oleh guru itu ,

Dan suara tawamu saat menyadari kalau kamu telah lulus dari semua ujian itu ,

Juga hangatnya tanganmu di pundakku saat kau berkata ,

" Terima kasih ya sudah mau menjadi temanku, semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi "

Aku masih ingat semuanya .
Meskipun bagimu semua ini tidak penting ,
Tapi ini bagiku , ini merupakan kenangan berharga.
Karena hanya pada saat itulah aku bisa memandangimu dan juga bersamamu lebih lama daripada biasanya.

Tapi sebentar ,
apakah kamu juga ingat kalau kamu melakukan semua hal itu ?

Chapter 47

Posted in
Bagaimana dengan kabar Iza dan Nelve ?
Mari kita lihat

Setelah diculik dengan cara yang tidak menyenangkan , kini mereka dijatuhkan dengan seenaknya tepat di puncak menara itu, yang berbentuk seperti ruangan berbatu dengan langit terbuka.

Setelah mengaduh kesakitan karena terkena lantai, mereka pun mencoba melihat ke sekitar mereka, dan mulai menangkap 2 hal.

Seseorang yang memakai jubah
dengan Tabung berisi air berwarna kuning transparan raksasa dibelakangnya.
an sepertinya tabung itu berisi air dengan tekanan listrik yang cukup tinggi.

" Siapa kau ? " Tanya Nelve heran.

" Siapapun aku , itu tidak ada urusannya denganmu " jawab orang itu sambil memamerkan seringai licik,
menandakan kalau suasana saat itu tidak memungkinkan untuk berdebat.
Menyadari hal itu, Nelve dan Iza pun hanya bisa terdiam sambil menahan rasa takut yang mulai timbul di hati mereka.

" Kita tidak memiliki banyak waktu, sebentar lagi tabung ini akan kuledakkan ke arah semua desa , jadi kalian harus membantuku " Pinta orang itu , dengan nada memaksa.

Mendengar itu, Iza menaikkan sebelah alisnya.

" Lucu sekali, untuk apa kami memenuhi permintaan orang yang telah menculik kami ? " Balas Iza sinis.

" Karena kalian tidak memiliki alasan untuk menolak "

" Eh ? "

Tiba-tiba, dari arah belakang, muncul seekor burung gagak raksasa dengan membawa seseorang yang sudah tampak tidak asing lagi bagi mereka di kakinya.

" Lepaskan aku ! "

" Ica ? "

" Mengapa kau ada disini ? "

Mendengar pertanyaan itu, Ica hanya meringis ketakutan , sementara orang berjubah itu tertawa puas,
seperti rencananya sudah berhasil saja.
(Padahal Iza dan Nelve melakukan permintaannya saja belum)

" Sebenarnya, aku dalam perjalanan pulang ke dunia nyata, tetapi , tiba-tiba burung besar itu membawaku kesini " Jawab Ica.

" Jadi selama ini kau berada disini ? " Tanya Iza lagi tak percaya.

" Oke, lebih baik kalian akhiri dulu reuni kalian , itupun kalau kalian masih mau melihat dia hidup " ancam lelaki itu lagi, sambil menarik Ica secara paksa dari tangan burung itu lalu meletakkan tangannya tepat di leher Ica.
Terlihat ada kilauan pisau disana , membuat Iza dan Nelve menjadi panik.

" Cara lo basi banget tau gak , pake sandera-sanderaan segala , ga lucu tau ! " Seru Nelve kesal , sampai melupakan logat "aku-kamu" yang biasa dia pakai sehari-hari.

" Memang menurutmu aku sedang bercanda ? " Tantang lelaki itu lagi.

" Aku lebih dari serius "
Tanpa basa-basi , dia pun menekan pisau itu ke leher Ica secara pelan , mengakibatkan ada darah yang keluar dari leher Ica menjadi menetes ke pisau itu.

" Oke oke oke , kita bakal lakuin apa mau mu , asal kau menjauhkan pisaumu dari leher Ica sekarang juga !" Pinta Iza panik, membuat semua orang disana tercengang.

" LO SERIUS MAU BANTUIN DIA ?! " Bisik Nelve setengah emosi.

" Tidak ada jalan lain Nel, kita pun kalo mau ngelawan sekarang kayanya bukan waktu yang tepat. Sementara kita ikuti aja dulu " balas Iza sambil mengedipkan sebelah matanya, tanda kalau dia memiliki rencana tersembunyi , membuat Nelve lega.

" Untung deh, aku kira kamu mau mengalah sama penjahat "

" Kalau begitu , lakukan apa yang aku perintahkan sekarang ! " Seru lelaki itu lantang dengan nada mengancam, lalu terdiam sejenak sambil memamerkan seringai liciknya.

" Terjunlah ke dalam tabung ini sekarang juga "

" APA ?! "