Posted in
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Kami memutuskan untuk mengumpulkan semua orang yang terdaftar memiliki kekuatan khusus seperti yang dikatakan oleh dokumen itu " Ujar Satria .
" Memangnya apa kekuatan terakhir ? Bukannya Juki mengatakan kalau dia belum bisa menerjemahkannya ? " Tanya Nelve .
" Kekuatan terakhir yaitu menyerap kekuatan musuh , " Jawab Gen .
" Dan siapa yang memilikinya ? " Tanya Iza
" Nah makanya itu , kita harus mencari . . "
Belum selesai Satria mengatakan sesuatu, tiba-tiba tampak Reihn langsung menunjuk ke arah dirinya , membuat semua orang sesaat menjadi terkejut
" Kamu ga bercanda kan ? " Tanya Satria bingung .
" Aku belum pernah seserius ini sebelumnya Sat " Balas Reihn lagi .
" Tapi kenapa tadi lo ga bilang waktu kita rapat ? " Tanya Phil bingung .
Reihn hanya meringis " Kupikir ga adil kalo hanya beberapa org yg tau , jadi aku memutuskan untuk mengakuinya di saat seperti ini ? " Ujar Reihn
" APA ? kau hamil Reihn ? " seru Aitor shock
" Eh tor, lo kebanyakan nonton sinetron, pendengarannya trobel ato emang minta brantem sama gue ? " Ujar Reihn kesal , sementara Aitor hanya tertawa .
" Mengenai info , gue jadi teringat sesuatu " Ujar Celesta
" Apa itu ? " Tanya Satria tak sabar .
" Pertahanan desa api mulai kritis . Desa Petir mulai melancarkan serangannya dan mereka mulai menyerang desa yang terdekat dulu " Jelas Celeste .
" Memangnya sistim penyerangan mereka bagaimana ? " Tanya Satria lagi
" Berbentuk huruf U . Jadi urutannya Desa api , angin , air , dan terakhir tanah " Jelas Celesta
" Darimana kau mengetahuinya ? " Tanya Gen ragu .
" Kalau gue ga tau , jangan pernah sebut gue mata-mata " Ujar Celesta sambil bertos ria dengan Celeste.
" Singkatnya kalian mengungsi ke sini , begitu ? " Ujar Phil sambil tersenyum meledek , mungkin dia lagi balas dendam ?
" Sial lo Phil " ujar Celesta kesal . Phil hanya terkekeh .
" Bagaimana ini ? Vigo dan luwhiie kan sudah kembali ke desa angin " Ujar Nao panik .
" Segera beritaukan kepada seluruh mata-mata , untuk kembali ke desa air " Ujar Satria .
" Memang untuk apa sat ? " Tanya Gen
" Rencana Perang ! "
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( menjelang malam )
Tampak Iza dan Nelve tengah sibuk dengan urusannya masing-masing .
Kalau Iza tengah sibuk berfikir , sementara Nelve tengah sibuk membaca kertas pemberian Juki .
Karena merasa situasi yang tak enak , Iza pun memulai pembicaraan
" Tadi lucu ya , melihat Juki dipaksa begitu " Ujar Iza , membuat Nelve tertawa
" Kasihan juga gue ngeliatnya , tapi emang , mukanya Juki tadi tuh melas banget , " Kata Nelve di sela-sela tawnaya . Iza tertawa menndegarnya " Kayanya di desa ini emang sudah pada punya pasangan sendiri-sendiri ya " Ujar Iza di tengah" tawanya .
" Wkwk , eh za , ada ga cowo dari desa ini yg lagi dekat sama kamu ? " Tanya Nelve membuat Iza menghentikan tawanya , lalu berpikir " Ehm , mungkin Phil ? "
Mendengar nama itu , Nelve berusaha sekuat tenaga menahan tawanya " Oh ya ? Mengapa bisa ? "
" Soalnya dia yang melindungi aku waktu aku pertama kali datang , dia juga yang mengajari dan menemani aku buat mempelajari skill Inori itu " Jawab Iza . Nelve hanya tersenyum mendengarnya
" Kenapa nel ? ada yang salah ? " Tanya Iza tak mengerti
" Gak , berarti apa yang dikatakan Celesta tadi bener " Ujar Nelve membuat Iza bingung , lalu mukanya menjadi merah " Ih Nelve , apaan sih " Seru Iza sambil memukuli Nelve dengan bantal .
" Kamu sendiri , g ada cowo dari desa ini yg lg dekat ? " Tanya Iza cepat , membuat Nelve terdiam .
" Mungkin si Gen kali ya ? " ujar Nelve , membuat Iza balik tersenyum " Karena ? "
" Dari awal dia juga yang nyelamatin aku dari monster , lalu dia juga terus"an memegang tanganku waktu bertarung saat kamu datang itu iza " Jawab Nelve , sejenak kemudian tampak Ia sudah tertawa dan membuat muka Nelve memerah
" Ah sial , rupanya pertanyaan jebakan " Gerutu Nelve kesal melihat Iza tertawa .
Tak lama , terdengar dari arah pintu itu, tampak dua org yg daritadi mereka bicarakan , tengah melintas.
Melihat kedua org itu , Nelve langsung berlari kepada mereka .
" Gen ! Phil ! Aku mau minta tolong ! " Ujar Nelve sambil mengejar mereka .
" Tolong apa ? " Tanya Gen .
" Antarkan aku ke desa angin " Ujar Nelve membuat Phil tertegun " Kau gila ? Kau tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Celesta tadi ? " Seru Phil kesal .
" Memangnya ada apa ? " Tanya Gen lagi , sambil menenangkan Phil
" Aku mau belajar ilmu pembalik serangan sama Vigo ! "
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Kami memutuskan untuk mengumpulkan semua orang yang terdaftar memiliki kekuatan khusus seperti yang dikatakan oleh dokumen itu " Ujar Satria .
" Memangnya apa kekuatan terakhir ? Bukannya Juki mengatakan kalau dia belum bisa menerjemahkannya ? " Tanya Nelve .
" Kekuatan terakhir yaitu menyerap kekuatan musuh , " Jawab Gen .
" Dan siapa yang memilikinya ? " Tanya Iza
" Nah makanya itu , kita harus mencari . . "
Belum selesai Satria mengatakan sesuatu, tiba-tiba tampak Reihn langsung menunjuk ke arah dirinya , membuat semua orang sesaat menjadi terkejut
" Kamu ga bercanda kan ? " Tanya Satria bingung .
" Aku belum pernah seserius ini sebelumnya Sat " Balas Reihn lagi .
" Tapi kenapa tadi lo ga bilang waktu kita rapat ? " Tanya Phil bingung .
Reihn hanya meringis " Kupikir ga adil kalo hanya beberapa org yg tau , jadi aku memutuskan untuk mengakuinya di saat seperti ini ? " Ujar Reihn
" APA ? kau hamil Reihn ? " seru Aitor shock
" Eh tor, lo kebanyakan nonton sinetron, pendengarannya trobel ato emang minta brantem sama gue ? " Ujar Reihn kesal , sementara Aitor hanya tertawa .
" Mengenai info , gue jadi teringat sesuatu " Ujar Celesta
" Apa itu ? " Tanya Satria tak sabar .
" Pertahanan desa api mulai kritis . Desa Petir mulai melancarkan serangannya dan mereka mulai menyerang desa yang terdekat dulu " Jelas Celeste .
" Memangnya sistim penyerangan mereka bagaimana ? " Tanya Satria lagi
" Berbentuk huruf U . Jadi urutannya Desa api , angin , air , dan terakhir tanah " Jelas Celesta
" Darimana kau mengetahuinya ? " Tanya Gen ragu .
" Kalau gue ga tau , jangan pernah sebut gue mata-mata " Ujar Celesta sambil bertos ria dengan Celeste.
" Singkatnya kalian mengungsi ke sini , begitu ? " Ujar Phil sambil tersenyum meledek , mungkin dia lagi balas dendam ?
" Sial lo Phil " ujar Celesta kesal . Phil hanya terkekeh .
" Bagaimana ini ? Vigo dan luwhiie kan sudah kembali ke desa angin " Ujar Nao panik .
" Segera beritaukan kepada seluruh mata-mata , untuk kembali ke desa air " Ujar Satria .
" Memang untuk apa sat ? " Tanya Gen
" Rencana Perang ! "
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( menjelang malam )
Tampak Iza dan Nelve tengah sibuk dengan urusannya masing-masing .
Kalau Iza tengah sibuk berfikir , sementara Nelve tengah sibuk membaca kertas pemberian Juki .
Karena merasa situasi yang tak enak , Iza pun memulai pembicaraan
" Tadi lucu ya , melihat Juki dipaksa begitu " Ujar Iza , membuat Nelve tertawa
" Kasihan juga gue ngeliatnya , tapi emang , mukanya Juki tadi tuh melas banget , " Kata Nelve di sela-sela tawnaya . Iza tertawa menndegarnya " Kayanya di desa ini emang sudah pada punya pasangan sendiri-sendiri ya " Ujar Iza di tengah" tawanya .
" Wkwk , eh za , ada ga cowo dari desa ini yg lagi dekat sama kamu ? " Tanya Nelve membuat Iza menghentikan tawanya , lalu berpikir " Ehm , mungkin Phil ? "
Mendengar nama itu , Nelve berusaha sekuat tenaga menahan tawanya " Oh ya ? Mengapa bisa ? "
" Soalnya dia yang melindungi aku waktu aku pertama kali datang , dia juga yang mengajari dan menemani aku buat mempelajari skill Inori itu " Jawab Iza . Nelve hanya tersenyum mendengarnya
" Kenapa nel ? ada yang salah ? " Tanya Iza tak mengerti
" Gak , berarti apa yang dikatakan Celesta tadi bener " Ujar Nelve membuat Iza bingung , lalu mukanya menjadi merah " Ih Nelve , apaan sih " Seru Iza sambil memukuli Nelve dengan bantal .
" Kamu sendiri , g ada cowo dari desa ini yg lg dekat ? " Tanya Iza cepat , membuat Nelve terdiam .
" Mungkin si Gen kali ya ? " ujar Nelve , membuat Iza balik tersenyum " Karena ? "
" Dari awal dia juga yang nyelamatin aku dari monster , lalu dia juga terus"an memegang tanganku waktu bertarung saat kamu datang itu iza " Jawab Nelve , sejenak kemudian tampak Ia sudah tertawa dan membuat muka Nelve memerah
" Ah sial , rupanya pertanyaan jebakan " Gerutu Nelve kesal melihat Iza tertawa .
Tak lama , terdengar dari arah pintu itu, tampak dua org yg daritadi mereka bicarakan , tengah melintas.
Melihat kedua org itu , Nelve langsung berlari kepada mereka .
" Gen ! Phil ! Aku mau minta tolong ! " Ujar Nelve sambil mengejar mereka .
" Tolong apa ? " Tanya Gen .
" Antarkan aku ke desa angin " Ujar Nelve membuat Phil tertegun " Kau gila ? Kau tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Celesta tadi ? " Seru Phil kesal .
" Memangnya ada apa ? " Tanya Gen lagi , sambil menenangkan Phil
" Aku mau belajar ilmu pembalik serangan sama Vigo ! "
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------