Posted in
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Tidak Bisa ! "
" Tapi Juk , ini kan buat . . "
" Pokoknya tidak bisa ! Apa kau tidak tahu bagaimana situasi desa sekarang ini ? Bisa-bisa kau diserang oleh desa Petir duluan ! "
Kini , tampak di ruangan kerja milik Juki , Gen mencoba meyakinkan Juki untuk membiarkan dia dan Phil pergi untuk mengantar Nelve ke desa angin . Dan seperti dugaan mereka sebelumya , Juki menolak permintaan mereka dengan tegas , hingga terjadi keributan kecil .
Mendengar suara ribut, Satria pun mendatangi mereka
" Ada apa ini ? " Tanya Satria heran .
" Ini sat , mereka bertiga mau pergi ke desa angin " Jawab Juki . Satria menoleh ke Gen " Gen , lo tau kan bagaimana situasi saat ini ? "
" Mending kalian ikut gue ke Nelve deh ! Biar dia yang jelasin ! " Ujar Gen kesal karena merasa omongannya tidak dipercaya . Mereka pun berjalan menuju ruang tengah . Tampak Nelve dan Phil menunggu disana .
" Nah Nelve , bisa jelaskan ? " Tanya Juki , to the point langsung .
" Di kertas pemberian kamu , aku membaca ada satu skill yang belum ada namanya , namun disitu tertulis , aku harus mempelajari skill pemantul serangan , dan kan kamu sendiri yang bilang Juk , kalo Vigo lah spesialisasi skill itu " Jelas Nelve , membuat Juki terdiam . Dia pun menoleh kepada Satria
" Bagaimana menurut lo sat ? "
Satria terdiam , lalu berkata " Yah mau bagaimana lagi ? Kita juga ga bisa mengecek kertas itu karena hanya dia yang bisa membaca . lagipula , tak mungkin dia berbohong dalam situasi begini " Jawab Satria . Juki pun menyerah
" Ya sudah deh , gue ijinin " Putus Juki akhirnya .
" Nelve , kalo kamu mau pergi aku juga ikut ! "
Tiba-tiba , tampak Iza sudah berada di samping Nelve sambil memeluk lengannya
" Tidak bisa Iza , ini bukan piknik " Jawab Juki tegas
" Tapi , kalau ga ada Nelve , aku ga ada temen ngobrol disini . " Ujar Iza sambil mengeluarkan tatapan memohon , membuat Juki menggaruk kepalanya
" Ah sial , gue uda lemah kalo uda urusannya kaya gini " Gumamnya kesal , lalu mengijinkan Iza untuk ikut bersama Phil dan yang lainnya .
Ketika mereka akan meninggalkan basecamp , tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil mereka
" Nelve , tunggu ! "
Mereka pun menoleh , tampak Neo mengejar mereka dengan susah payah
" Neo ? Bukannya luka kamu belum sembuh ? " Tanya Iza kawatir meliat perban-perban yang masih membalut lengan Neo .
" Gue cuma mau ngasih ini " Ujar Neo pendek sambil menyerahkan sebuah kertas ke Nelve . Tampaknya seperti sebuah peta .
" Peta apa ini Neo ? " tanya Phil tak mengerti
" Itu adalah tempat dimana Vigo biasa ada di desa angin . Gue harap bisa membantu " Jawab Neo .
" Thanks deh Neo , dan lebih baik lo kembali ke basecamp , itupun kalo lo ga mau diomelin Juki " Ujar Gen sambil terkekeh geli .
" Gue udah kebal sama omelannya Juki , wkwk . Oh ya , pesan gue , jangan pernah mendatangi tempat yang ada simbol desa petirnya " Ujar Neo lagi .
" Karena ada mata-mata kan ? Kita sudah tahu kok " Ujar Phil lagi .
" Yasudah , kalau begitu , jaga diri kalian baik-baik deh . Gue balik dulu , semoga sukses " Pamit Neo sambil bersusah payah kembali menuju basecamp .
Phil melihat peta di tangan Nelve
" Semoga ini bisa membantu " Ujar Phil penuh harap .
" Jadi kita memakai rute yang mana ? " Tanya Nelve .
" Kita akan menyebrangi 2 sungai , lalu melewati simpang jalan , dan meyusuri 2 lembah angin . " Jawab Gen lagi
" Tenang saja , medannya ga sulit kok , anak kecil aja pasti bisa melewati " Tambah Phil .
Lalu , mereka pun melanjutkan perjalanannya .
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(sementara itu di basecamp)
Juki masih asyik dengan pekerjaan rutinnya , dan tetap ditemani dengan secangkir kopi .
Tiba-tiba , muncullah Nao dan Aitor , muka mereka tampak sangat pucat , membuat Juki curiga .
" Ada apa ? " Tanya Juki penasaran .
" Juk , gawat Juk , si Vigo . ."
" Iya ada apa dengan Vigo ? " Tanya Juki balik . Perasaannya semakin tidak enak ketika melihat sorot mata Nao dan Aitor yang tampak sangat panik .
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Tidak Bisa ! "
" Tapi Juk , ini kan buat . . "
" Pokoknya tidak bisa ! Apa kau tidak tahu bagaimana situasi desa sekarang ini ? Bisa-bisa kau diserang oleh desa Petir duluan ! "
Kini , tampak di ruangan kerja milik Juki , Gen mencoba meyakinkan Juki untuk membiarkan dia dan Phil pergi untuk mengantar Nelve ke desa angin . Dan seperti dugaan mereka sebelumya , Juki menolak permintaan mereka dengan tegas , hingga terjadi keributan kecil .
Mendengar suara ribut, Satria pun mendatangi mereka
" Ada apa ini ? " Tanya Satria heran .
" Ini sat , mereka bertiga mau pergi ke desa angin " Jawab Juki . Satria menoleh ke Gen " Gen , lo tau kan bagaimana situasi saat ini ? "
" Mending kalian ikut gue ke Nelve deh ! Biar dia yang jelasin ! " Ujar Gen kesal karena merasa omongannya tidak dipercaya . Mereka pun berjalan menuju ruang tengah . Tampak Nelve dan Phil menunggu disana .
" Nah Nelve , bisa jelaskan ? " Tanya Juki , to the point langsung .
" Di kertas pemberian kamu , aku membaca ada satu skill yang belum ada namanya , namun disitu tertulis , aku harus mempelajari skill pemantul serangan , dan kan kamu sendiri yang bilang Juk , kalo Vigo lah spesialisasi skill itu " Jelas Nelve , membuat Juki terdiam . Dia pun menoleh kepada Satria
" Bagaimana menurut lo sat ? "
Satria terdiam , lalu berkata " Yah mau bagaimana lagi ? Kita juga ga bisa mengecek kertas itu karena hanya dia yang bisa membaca . lagipula , tak mungkin dia berbohong dalam situasi begini " Jawab Satria . Juki pun menyerah
" Ya sudah deh , gue ijinin " Putus Juki akhirnya .
" Nelve , kalo kamu mau pergi aku juga ikut ! "
Tiba-tiba , tampak Iza sudah berada di samping Nelve sambil memeluk lengannya
" Tidak bisa Iza , ini bukan piknik " Jawab Juki tegas
" Tapi , kalau ga ada Nelve , aku ga ada temen ngobrol disini . " Ujar Iza sambil mengeluarkan tatapan memohon , membuat Juki menggaruk kepalanya
" Ah sial , gue uda lemah kalo uda urusannya kaya gini " Gumamnya kesal , lalu mengijinkan Iza untuk ikut bersama Phil dan yang lainnya .
Ketika mereka akan meninggalkan basecamp , tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil mereka
" Nelve , tunggu ! "
Mereka pun menoleh , tampak Neo mengejar mereka dengan susah payah
" Neo ? Bukannya luka kamu belum sembuh ? " Tanya Iza kawatir meliat perban-perban yang masih membalut lengan Neo .
" Gue cuma mau ngasih ini " Ujar Neo pendek sambil menyerahkan sebuah kertas ke Nelve . Tampaknya seperti sebuah peta .
" Peta apa ini Neo ? " tanya Phil tak mengerti
" Itu adalah tempat dimana Vigo biasa ada di desa angin . Gue harap bisa membantu " Jawab Neo .
" Thanks deh Neo , dan lebih baik lo kembali ke basecamp , itupun kalo lo ga mau diomelin Juki " Ujar Gen sambil terkekeh geli .
" Gue udah kebal sama omelannya Juki , wkwk . Oh ya , pesan gue , jangan pernah mendatangi tempat yang ada simbol desa petirnya " Ujar Neo lagi .
" Karena ada mata-mata kan ? Kita sudah tahu kok " Ujar Phil lagi .
" Yasudah , kalau begitu , jaga diri kalian baik-baik deh . Gue balik dulu , semoga sukses " Pamit Neo sambil bersusah payah kembali menuju basecamp .
Phil melihat peta di tangan Nelve
" Semoga ini bisa membantu " Ujar Phil penuh harap .
" Jadi kita memakai rute yang mana ? " Tanya Nelve .
" Kita akan menyebrangi 2 sungai , lalu melewati simpang jalan , dan meyusuri 2 lembah angin . " Jawab Gen lagi
" Tenang saja , medannya ga sulit kok , anak kecil aja pasti bisa melewati " Tambah Phil .
Lalu , mereka pun melanjutkan perjalanannya .
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(sementara itu di basecamp)
Juki masih asyik dengan pekerjaan rutinnya , dan tetap ditemani dengan secangkir kopi .
Tiba-tiba , muncullah Nao dan Aitor , muka mereka tampak sangat pucat , membuat Juki curiga .
" Ada apa ? " Tanya Juki penasaran .
" Juk , gawat Juk , si Vigo . ."
" Iya ada apa dengan Vigo ? " Tanya Juki balik . Perasaannya semakin tidak enak ketika melihat sorot mata Nao dan Aitor yang tampak sangat panik .
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------