Posted in
Fan Fiction :)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Sial , mengapa harus ada anak itu . " Keluh orang berjubah hitam itu sambil mengangkat tangannya , dan menghilangkan sinar yang tadi terpancar dari jarinya itu , dan bersiap untuk berlari .
Melihat lawannya akan kabur , Satria langsung memasang kuda-kuda .
" Jangan lari kau ! " serunya sambil mengeluarkan bola api secara beruntun dari tangannya . Disaat api-api itu hampir mencapai si berjubah hitam , tiba-tiba dia mengayunkan tangannya , dan membalikkan serangan Satria dengan mudahnya, lalu menghilang di balik hutan .
Sementara itu, sebelum api-api itu mengenai Satria , Nelve sudah berada di hadapannya dan bisa menangkis serangan itu , tetapi mungkin karena serangan itu terlalu kuat , sebagai imbalannya dia pun terpental beberapa mil ke belakang , dan bertabrakan dengan Nao sampai terseret beberapa mil jauhnya .
" Mana mungkin bisa menahan serangan Satria kan ! " Seru Juki panik .
" Kalian gak apa-apa ? " Tanya Gen khawatir .
" Gue sih gak apa-apa , tapi kalau Nelve sendiri gimana ? " sahut Nao sambil memegang kepalanya . Sepertinya kepalanya masih terasa sakit setelah terseret tadi .
Nelve tampak kelelahan , semua itu terlihat dari mukanya yang tampak pucat . Keringatnya terus keluar , sementara tangannya tampak sedikit memar .
Tak lama kemudian , datanglah Phil , Iza dan Aitor yang tampaknya bersusah payah untuk mengejar Gen tadi.
" Ini semua gara-gara lo nekat sih " Sahut Phil setelah melihat kondisi Nelve .
" Aku juga gak tau , seperti gerakan refleks aja , tau-tau aku sudah berada di depan Satria setelah melihat dia akan diserang " Jawab Nelve pelan .
" Udah jangan ngomong lagi nel , mukamu keliatan capek banget " Sahut Iza khawatir .
" Bima , gimana keadaannya ? " Tanya Nao , membuat situasi menjadi hening ,
" Dia gak apa-apa , denyut nadinya masih ada kok " Jawab Juki lega .
Mendengar namanya disebut , Bima tampak bergerak . Matanya pun sedikit demi sedikit terbuka .
" Bim , lo gak apa-apa ? " Tanya Satria .
" Entah deh sat , kepala gue rasanya pusing banget " Jawab Bima sambil memegangi kepalanya .
" Sudahlah , lebih baik sekarang kita kembali lagi ke basecamp , Sat , bantu gue angkat si Bima . Lalu Nao , lu angkat si Nelve . " Saran Juki .
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Tepat di basecamp )
Tampak Neo tengah mondar mandir di teras depan . Mukanya terlihat gelisah . Sementara Coco mungkin terlihat lebih tenang , karena hanya duduk saja , tapi tak urung , tingkah laku Neo itu membuatnya terganggu .
" Neo , lo bisa gak sih duduk ? " Ujar Coco sebal .
" Mana bisa gue duduk dengan tenang , sementara Juki dan yang lainnya sampai sekarang belum kembali . " Sergah Neo panik .
" Tenang dikit kenapa , lagian baru satu jam . . "
" Yang bener tiga jam "
Dari belakang , Ica muncul sambil duduk di sampin Coco . Mukanya tampak gelisah .
" Elo kenapa ca ? Muka lo pucat banget " Tanya Coco bingung
" Gak tau , tiba-tiba aja gue kawatir sama Bima dan yang lain co. Perasaan gak enak banget " UJar Ica pelan . Tampak dia sangat khawatir , tangannya pun sampai bergetar
" Tenang ca , gue yakin semuanya pasti baik-baik saja " Ujar Neo menenangkan
" Terutama Bima , walau kadang dia orangnya sedikit bego , tapi gue yakin dia gak bakalan kenapa-kenapa . Karena orang bego pasti gak mudah mati " Timpal Coco .
" Pujian lo bakalan selalu gue inget Co "
Tiba-tiba , tampak Juki dan yang lainnya sudah berada di depan mereka bertiga . Melihat Bima dituntun oleh Satria dan Juki , membuat Ica menjadi panik .
" Lo ? Papa kenapa ? " Tanya Ica panik sambil memandangi Bima . Bima hanya tersenyum " Gak apa-apa kok mi , cuma masalah kecil aja " Jawab Bima lagi , mencoba menenangkan .
Tetapi alih-alih menenangkan , yang ada ucapannya itu semakin membuat Ica menjadi panik .
" Yaudahlah , Gen sama Nao antar dulu si Nelve ke belakang . Sementara Bima biar gue sama Satria yang ngurusin. Kalau Ica mau ikut juga ga apa-apa " Ujar Juki lagi .
Lalu , mereka pun berpencar . Juki , Satria , Bima dan Ica ke atas , sementara yang lain berjalan ke arah halaman belakang .
" Lo kenapa Nelve sampe kaya gini ? " Tanya Coco sambil membawa kompres dan beberapa es batu , sesuai permintaan Iza .
" Kelelahan biasa Co , karena dia terlalu memaksakan diri dalam memakai sihirnya sendiri . " Jawab Aitor .
" Seharusnya jangan begitu , bahaya . Kan elo masih pemula " ujar Gen lagi .
" Aku juga ga tau . Kan tadi aku bilang kalo semua ini gerakan refleks " sahut Nelve sambil sesekali mengaduh kesakitan saat Iza mengompres tangannya .
" Btw , dia ya anak baru nya " Ujar Neo sambil melirik ke arah Iza yang langsung dijitak oleh Phil
" Dasar lo kalo cewe aja langsung main lirik " ujar Phil kesal .
Sementara itu , Nao tampak diam daritadi. Mukanya terlihat kawatir .
" Lo kenapa Nao ? Tumben gak ada suaranya " Tanya Aitor heran
" Gue khawatir sama Bima " Sahut Nao pendek .
" Memang kenapa sama Bima ? Oh ya kalo gak salah dia juga dalam kondisi yang hampir sama kaya Nelve , walau gak ada tanda memar sedikitpun sih " Ujar Coco lagi .
" Setau gue , petir yang bisa dikeluarkan oleh mata-mata itu ada dua , yaitu untuk menghabisi lawan , dan untuk menghisap kekuatan lawan " Ujar Nao membuat Phil dan Gen tersadar
" Maksud lo jangan-jangan . . "
Nao mengangguk " Bima kehilangan kekuatannya "
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Sial , mengapa harus ada anak itu . " Keluh orang berjubah hitam itu sambil mengangkat tangannya , dan menghilangkan sinar yang tadi terpancar dari jarinya itu , dan bersiap untuk berlari .
Melihat lawannya akan kabur , Satria langsung memasang kuda-kuda .
" Jangan lari kau ! " serunya sambil mengeluarkan bola api secara beruntun dari tangannya . Disaat api-api itu hampir mencapai si berjubah hitam , tiba-tiba dia mengayunkan tangannya , dan membalikkan serangan Satria dengan mudahnya, lalu menghilang di balik hutan .
Sementara itu, sebelum api-api itu mengenai Satria , Nelve sudah berada di hadapannya dan bisa menangkis serangan itu , tetapi mungkin karena serangan itu terlalu kuat , sebagai imbalannya dia pun terpental beberapa mil ke belakang , dan bertabrakan dengan Nao sampai terseret beberapa mil jauhnya .
" Mana mungkin bisa menahan serangan Satria kan ! " Seru Juki panik .
" Kalian gak apa-apa ? " Tanya Gen khawatir .
" Gue sih gak apa-apa , tapi kalau Nelve sendiri gimana ? " sahut Nao sambil memegang kepalanya . Sepertinya kepalanya masih terasa sakit setelah terseret tadi .
Nelve tampak kelelahan , semua itu terlihat dari mukanya yang tampak pucat . Keringatnya terus keluar , sementara tangannya tampak sedikit memar .
Tak lama kemudian , datanglah Phil , Iza dan Aitor yang tampaknya bersusah payah untuk mengejar Gen tadi.
" Ini semua gara-gara lo nekat sih " Sahut Phil setelah melihat kondisi Nelve .
" Aku juga gak tau , seperti gerakan refleks aja , tau-tau aku sudah berada di depan Satria setelah melihat dia akan diserang " Jawab Nelve pelan .
" Udah jangan ngomong lagi nel , mukamu keliatan capek banget " Sahut Iza khawatir .
" Bima , gimana keadaannya ? " Tanya Nao , membuat situasi menjadi hening ,
" Dia gak apa-apa , denyut nadinya masih ada kok " Jawab Juki lega .
Mendengar namanya disebut , Bima tampak bergerak . Matanya pun sedikit demi sedikit terbuka .
" Bim , lo gak apa-apa ? " Tanya Satria .
" Entah deh sat , kepala gue rasanya pusing banget " Jawab Bima sambil memegangi kepalanya .
" Sudahlah , lebih baik sekarang kita kembali lagi ke basecamp , Sat , bantu gue angkat si Bima . Lalu Nao , lu angkat si Nelve . " Saran Juki .
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Tepat di basecamp )
Tampak Neo tengah mondar mandir di teras depan . Mukanya terlihat gelisah . Sementara Coco mungkin terlihat lebih tenang , karena hanya duduk saja , tapi tak urung , tingkah laku Neo itu membuatnya terganggu .
" Neo , lo bisa gak sih duduk ? " Ujar Coco sebal .
" Mana bisa gue duduk dengan tenang , sementara Juki dan yang lainnya sampai sekarang belum kembali . " Sergah Neo panik .
" Tenang dikit kenapa , lagian baru satu jam . . "
" Yang bener tiga jam "
Dari belakang , Ica muncul sambil duduk di sampin Coco . Mukanya tampak gelisah .
" Elo kenapa ca ? Muka lo pucat banget " Tanya Coco bingung
" Gak tau , tiba-tiba aja gue kawatir sama Bima dan yang lain co. Perasaan gak enak banget " UJar Ica pelan . Tampak dia sangat khawatir , tangannya pun sampai bergetar
" Tenang ca , gue yakin semuanya pasti baik-baik saja " Ujar Neo menenangkan
" Terutama Bima , walau kadang dia orangnya sedikit bego , tapi gue yakin dia gak bakalan kenapa-kenapa . Karena orang bego pasti gak mudah mati " Timpal Coco .
" Pujian lo bakalan selalu gue inget Co "
Tiba-tiba , tampak Juki dan yang lainnya sudah berada di depan mereka bertiga . Melihat Bima dituntun oleh Satria dan Juki , membuat Ica menjadi panik .
" Lo ? Papa kenapa ? " Tanya Ica panik sambil memandangi Bima . Bima hanya tersenyum " Gak apa-apa kok mi , cuma masalah kecil aja " Jawab Bima lagi , mencoba menenangkan .
Tetapi alih-alih menenangkan , yang ada ucapannya itu semakin membuat Ica menjadi panik .
" Yaudahlah , Gen sama Nao antar dulu si Nelve ke belakang . Sementara Bima biar gue sama Satria yang ngurusin. Kalau Ica mau ikut juga ga apa-apa " Ujar Juki lagi .
Lalu , mereka pun berpencar . Juki , Satria , Bima dan Ica ke atas , sementara yang lain berjalan ke arah halaman belakang .
" Lo kenapa Nelve sampe kaya gini ? " Tanya Coco sambil membawa kompres dan beberapa es batu , sesuai permintaan Iza .
" Kelelahan biasa Co , karena dia terlalu memaksakan diri dalam memakai sihirnya sendiri . " Jawab Aitor .
" Seharusnya jangan begitu , bahaya . Kan elo masih pemula " ujar Gen lagi .
" Aku juga ga tau . Kan tadi aku bilang kalo semua ini gerakan refleks " sahut Nelve sambil sesekali mengaduh kesakitan saat Iza mengompres tangannya .
" Btw , dia ya anak baru nya " Ujar Neo sambil melirik ke arah Iza yang langsung dijitak oleh Phil
" Dasar lo kalo cewe aja langsung main lirik " ujar Phil kesal .
Sementara itu , Nao tampak diam daritadi. Mukanya terlihat kawatir .
" Lo kenapa Nao ? Tumben gak ada suaranya " Tanya Aitor heran
" Gue khawatir sama Bima " Sahut Nao pendek .
" Memang kenapa sama Bima ? Oh ya kalo gak salah dia juga dalam kondisi yang hampir sama kaya Nelve , walau gak ada tanda memar sedikitpun sih " Ujar Coco lagi .
" Setau gue , petir yang bisa dikeluarkan oleh mata-mata itu ada dua , yaitu untuk menghabisi lawan , dan untuk menghisap kekuatan lawan " Ujar Nao membuat Phil dan Gen tersadar
" Maksud lo jangan-jangan . . "
Nao mengangguk " Bima kehilangan kekuatannya "
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------