Posted in
Fan Fiction :)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Bukan begitu , bergeraklah lebih alami ! " Tegur Vigo saat melihat gerakan Nelve yang agak kaku
" Maksudnya gimana sih ? Kasih contoh dong " Keluh Nelve lagi .
Vigo menghela nafasnya , lalu memasang kuda-kuda , dan secara cepat , kakinya dihentakkan ke tanah dan tangannya diangkat ke atas , tampak ada semacam dinding pasir yang terbentuk .
" Mengerti ? Dasar dari skill ini adalah gerakan refleks , bila kau terlalu memaksa dan kaku , maka dinding ini tak akan keluar " Ujar Vigo lagi .
" Oalah , pantas daritadi ga keliatan . Rupanya udah latian duluan " Ujar Coco .
Dari arah pintu geser , terlihat Coco dan Aitor yang tengah bersandar disana dan mengamati latihan Vigo dan Nelve .
" Hahaha memang ada pemberitahuan apa Co ? " Tanya Vigo lagi .
" Nothing , cuma desa tanah yang terserang , lalu kita disuruh oleh Satria untuk latihan lebih keras lagi " Jawab Coco pendek
" Apa ? Kalau begitu ayo cepetan Nelve ! " Seru Vigo sambil menarik Nelve yang tengah duduk di bawah pohon .
" Yaelah baru aja duduk, " Keluh Nelve kesal .
" Kalau begitu , kita latihan juga yuk co ? " Ujar Aitor . Coco menanggapinya dengan anggukan bahu .
" Skill gabungan lagi ? " Tebak Vigo ketika melihat mereka berdua saling berdiri berhadapan .
" Yoi , lihat aja deh darisana " Ujar Aitor sambil mengulurkan tangannya dan membentuk semacam jaring-jaring berukuran kecil . Sementara Coco mengibaskan tangannya ke arah jaring itu dengan semacam tanah liat . Lalu , Aitor melemparkannya ke arah Vigo . Coco mengepalkan tangannya , dan meledaklah jaring-jaring itu . Tetapi sebelum sempat meledak , Vigo telah terlebih dahulu membuat dinding penyerap serangan , sehingga bom itu sama sekali tak melukainya .
" Skill kalian lumayan berkembang juga , " Ujar Vigo sambil tertawa . Terlihat ada goresan kecil di lengannya .
" Yaiya dong , kita gitu " Ujar Aitor sambil bertos ria dengan Coco .
" Lho vig ? Kok lengan kamu tergores ? " Tanya Nelve kaget .
" Ini emang kelemahannya skill ini . Bila serangannya kuat , maka akan melukai sang pemilik skill sebesar 5% " Jawab Vigo sambil memasang semacam perekat luka ke lengannya
" Kaya skill bom gue dong , kelemahannya ga terlalu ngerepotin " Ledek Coco sambil tertawa .
" Sial lo co , wkwk " Balas Vigo kesal .
Sementara itu dari kejauhan , terasa ada hembusan angin yang cukup kuat dan atmosfirnya terasa mencekam ,
Rupanya , tak jauh dari sana , terlihat Satria dan Juki tengah berlatih duel bersama .
" Pantes auranya menusuk banget , rupanya dua sesepuh desa sedang bertarung " Ujar Neo sambil membawa sebungkus biskuit .
" Elu kayanya santai banget ya neo , ga latihan apa ? " Ujar Aitor heran .
" Malas , nanti aja . Lagian gue juga lagi lapar " Jawab Neo sambil melahap biskuit .
Lalu mereka pun mengamati pertarungan kedua orang itu . Tampak Satria melontarkan semacam bola api secara beruntun ke arah Juki , tetapi bisa dihindari dengan mudah olehnya , dan ketika pukulan Juki hampir mengenai Satria , dia telah terlebih dahulu memakai skill Jinnikuken dan berpindah ke arah belakang Juki .
Pertarungan itu tampak berlangsung sengit , karena saling mengandalkan kecepatan dan skill mereka sama sekali tak mengenai musuhnya masing-masing .
" Pertarungan sesepuh emang beda " Ujar Luwhiie sambil mengambil biskuit dari bungkus yg dipegang Neo .
" Lah elo ? Ngapain disini ? " Tanya Aitor heran
" Mau berlatih skill bom bareng Coco " Jawab Luwhiie sambil melirik ke arah Coco .
" Hah ? Lagi ? Capek gue Luw ! " Keluh Coco kesal . Tetapi tak dipedulikan oleh Luwhiie karena sudah keburu diseret duluan olehnya .
Neo hanya geleng-geleng kepala melihatnya " Untung gue ga punya partner duo skill seseram dia " Gumamnya lega
" Duo skill ? " Tanya Nelve bingung
" Lho Nelve belum tau ya ? Itu dua skill yang diluncurkan secara bersamaan dan digabungkan menjadi satu " Jelas Nao sambil mengelap keringatnya
" Eh elo nao , udah selesai latihannya ? " Tanya Neo lagi .
" Udah , gue rasa skill kabut gue udah lumayan baik , ayo sekarang kita latihan duo skill " Ajak Nao tak sabar . Lalu mereka pun berjalan ke arah yang cukup jauh dari tempat teman-temannya berlatih , karena memang skill Neo membutuhkan area yang cukup luas .
Melihat teman-temannya semangat berlatih , Vigo menjadi ikut antusias .
" Iza , Reihn, Phil , Gen , Celesta, Mariposa , Netha dan juga Celeste ga keliatan . Kemana ya ? " Ujar Nelve bingung .
" Kalau Phil pasti duet sama Gen , Mariposa sama Netha , Celeste dengan Celesta , Reihn tadi gue liat lagi menunggui Satria latihan sementara Iza sepertinya masih beristirahat " Ujar Vigo lagi .
" Yasudah , ayo kita lanjutkan latihan kita ! " Ajak Vigo semangat
" Ayo ! " Sambut Nelve
" Baiklah , berikutnya latihan menghentakkan kaki sebanyak lima puluh kali ! " Seru Vigo membuat Nelve terkejut " APA ? "
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Bukan begitu , bergeraklah lebih alami ! " Tegur Vigo saat melihat gerakan Nelve yang agak kaku
" Maksudnya gimana sih ? Kasih contoh dong " Keluh Nelve lagi .
Vigo menghela nafasnya , lalu memasang kuda-kuda , dan secara cepat , kakinya dihentakkan ke tanah dan tangannya diangkat ke atas , tampak ada semacam dinding pasir yang terbentuk .
" Mengerti ? Dasar dari skill ini adalah gerakan refleks , bila kau terlalu memaksa dan kaku , maka dinding ini tak akan keluar " Ujar Vigo lagi .
" Oalah , pantas daritadi ga keliatan . Rupanya udah latian duluan " Ujar Coco .
Dari arah pintu geser , terlihat Coco dan Aitor yang tengah bersandar disana dan mengamati latihan Vigo dan Nelve .
" Hahaha memang ada pemberitahuan apa Co ? " Tanya Vigo lagi .
" Nothing , cuma desa tanah yang terserang , lalu kita disuruh oleh Satria untuk latihan lebih keras lagi " Jawab Coco pendek
" Apa ? Kalau begitu ayo cepetan Nelve ! " Seru Vigo sambil menarik Nelve yang tengah duduk di bawah pohon .
" Yaelah baru aja duduk, " Keluh Nelve kesal .
" Kalau begitu , kita latihan juga yuk co ? " Ujar Aitor . Coco menanggapinya dengan anggukan bahu .
" Skill gabungan lagi ? " Tebak Vigo ketika melihat mereka berdua saling berdiri berhadapan .
" Yoi , lihat aja deh darisana " Ujar Aitor sambil mengulurkan tangannya dan membentuk semacam jaring-jaring berukuran kecil . Sementara Coco mengibaskan tangannya ke arah jaring itu dengan semacam tanah liat . Lalu , Aitor melemparkannya ke arah Vigo . Coco mengepalkan tangannya , dan meledaklah jaring-jaring itu . Tetapi sebelum sempat meledak , Vigo telah terlebih dahulu membuat dinding penyerap serangan , sehingga bom itu sama sekali tak melukainya .
" Skill kalian lumayan berkembang juga , " Ujar Vigo sambil tertawa . Terlihat ada goresan kecil di lengannya .
" Yaiya dong , kita gitu " Ujar Aitor sambil bertos ria dengan Coco .
" Lho vig ? Kok lengan kamu tergores ? " Tanya Nelve kaget .
" Ini emang kelemahannya skill ini . Bila serangannya kuat , maka akan melukai sang pemilik skill sebesar 5% " Jawab Vigo sambil memasang semacam perekat luka ke lengannya
" Kaya skill bom gue dong , kelemahannya ga terlalu ngerepotin " Ledek Coco sambil tertawa .
" Sial lo co , wkwk " Balas Vigo kesal .
Sementara itu dari kejauhan , terasa ada hembusan angin yang cukup kuat dan atmosfirnya terasa mencekam ,
Rupanya , tak jauh dari sana , terlihat Satria dan Juki tengah berlatih duel bersama .
" Pantes auranya menusuk banget , rupanya dua sesepuh desa sedang bertarung " Ujar Neo sambil membawa sebungkus biskuit .
" Elu kayanya santai banget ya neo , ga latihan apa ? " Ujar Aitor heran .
" Malas , nanti aja . Lagian gue juga lagi lapar " Jawab Neo sambil melahap biskuit .
Lalu mereka pun mengamati pertarungan kedua orang itu . Tampak Satria melontarkan semacam bola api secara beruntun ke arah Juki , tetapi bisa dihindari dengan mudah olehnya , dan ketika pukulan Juki hampir mengenai Satria , dia telah terlebih dahulu memakai skill Jinnikuken dan berpindah ke arah belakang Juki .
Pertarungan itu tampak berlangsung sengit , karena saling mengandalkan kecepatan dan skill mereka sama sekali tak mengenai musuhnya masing-masing .
" Pertarungan sesepuh emang beda " Ujar Luwhiie sambil mengambil biskuit dari bungkus yg dipegang Neo .
" Lah elo ? Ngapain disini ? " Tanya Aitor heran
" Mau berlatih skill bom bareng Coco " Jawab Luwhiie sambil melirik ke arah Coco .
" Hah ? Lagi ? Capek gue Luw ! " Keluh Coco kesal . Tetapi tak dipedulikan oleh Luwhiie karena sudah keburu diseret duluan olehnya .
Neo hanya geleng-geleng kepala melihatnya " Untung gue ga punya partner duo skill seseram dia " Gumamnya lega
" Duo skill ? " Tanya Nelve bingung
" Lho Nelve belum tau ya ? Itu dua skill yang diluncurkan secara bersamaan dan digabungkan menjadi satu " Jelas Nao sambil mengelap keringatnya
" Eh elo nao , udah selesai latihannya ? " Tanya Neo lagi .
" Udah , gue rasa skill kabut gue udah lumayan baik , ayo sekarang kita latihan duo skill " Ajak Nao tak sabar . Lalu mereka pun berjalan ke arah yang cukup jauh dari tempat teman-temannya berlatih , karena memang skill Neo membutuhkan area yang cukup luas .
Melihat teman-temannya semangat berlatih , Vigo menjadi ikut antusias .
" Iza , Reihn, Phil , Gen , Celesta, Mariposa , Netha dan juga Celeste ga keliatan . Kemana ya ? " Ujar Nelve bingung .
" Kalau Phil pasti duet sama Gen , Mariposa sama Netha , Celeste dengan Celesta , Reihn tadi gue liat lagi menunggui Satria latihan sementara Iza sepertinya masih beristirahat " Ujar Vigo lagi .
" Yasudah , ayo kita lanjutkan latihan kita ! " Ajak Vigo semangat
" Ayo ! " Sambut Nelve
" Baiklah , berikutnya latihan menghentakkan kaki sebanyak lima puluh kali ! " Seru Vigo membuat Nelve terkejut " APA ? "
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------