Posted in
Fan Fiction :)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ Mengapa dia bisa terluka ? “ Tanya Netha
“ Dia terluka karena melindungi cewe itu , waktu gue tengah menelpon kalian semua , tiba-tiba gue mendengar ada suara seperti sambaran petir . Setelah itu , gue melihat si Luwhiie udah ambruk “ Jelas Vigo sambil memegangi lengan kanannya . tampak ada darah yang menetes disana .
“ Ya ampun Vig , tanganmu “ Seru Iza panik . Tetapi , Vigo justru menjauhkan tangannya dari Iza pada saat dia akan mengobatinya . “ Lebih baik lo obatin Luwhiie dulu . Kondisi dia lebih parah dari gue “ Tolak Vigo . Iza pun menurutinya lalu mengobati Luwhiie .
“ Tapi luka lo ini ga bisa dibiarin Vig “ Jelas Netha sambil menarik perban dengan mulutnya lalu membalutnya ke lengan kanan Vigo dengan cepat ,sehingga dia tak sempat menolak .
“ Kalau boleh tau , cewe itu siapa ? “ Tanya Phil heran .
“ Dia Cipie , teman Luwhiie yang kebetulan berkunjung ke desa ini “ Jawab Vigo singkat .
Disaat mereka semua saling sibuk dengan obrolannya masing-masing , tampak muka Iza memucat . Membuat Nelve menjadi curiga . “ Kamu kenapa za ? “ Tanya Nelve curiga .
“ Ga tau , kepalaku pusing banget “ Ujar Iza pelan , lalu ambruk ke pundak kiri Nelve , dan otomatis tentu saja membuat dia menjadi panik
“ Za ? Bangun Za ! “ Seru Nelve panik .
Mendengar situasi yang ribut , membuat mereka semua menghentikan obrolannya masing-masing dan mendekat ke arah Nelve .
“ Astaga ada apa ini ? “ Seru Phil panik
“ Aku juga ga tau Phil , tiba-tiba dia menjadi begini setelah mengobati Luwhiie “ Jelas Nelve bingung .
Mendengar itu , Netha pun terdiam , lalu mendekat ke arah Luwhiie dan diperhatikannya luka Luwhiie yang terletak di lengan sebelah kirinya . “ Ini racun “ Desis Netha , membuat teman-temannya terkejut .
“ Lalu bagaimana ini ? “ Seru Phil panik sambil memeluk tubuh Iza yang lemas . Mariposa termenung sejenak lalu mengeluarkan dua botol obat kecil dari sakunya
“ Gue inget , gue punya penawarnya “ ujarnya sambil meminumkannya kepada Iza dan Luwhiie .
“ Lebi baik kita kembali ke basecamp . Situasi disini tampaknya semakin berbahaya “ Jelas Netha dengan raut muka serius .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Sementara itu di basecamp)
Tampak Juki tengah mondar-mandir di teras dengan raut muka bingung . Tampak sekali kalau dia mengkhawatirkan teman-temannya yg pergi ke desa angin .
Melihat temannya kebingungan , Satria pun menenangkannya
“ Tenanglah Juk , gue yakin mereka pasti akan baik-baik saja “ Ujar Satria menenangkan .
“ Gue harap juga begitu Sat , “ Jawab Juki pelan .
Setelah dia berkata demikian , terlihat Phil dkk sudah berada di hadapan mereka dengan menggendong Luwhiie dan Iza . Melihat hal itu , kelegaan yang tadinya terpancar dari raut muka Juki pun menghilang .
“ Ada apa dengan mereka ? “ Tanya Juki curiga
“ Biar gue yang menjelaskan “ Jawab Netha lagi .
“ Lebih baik , sekarang kita antarkan dulu mereka ke kamarnya masing-masing “ Seru Gen .
Sementara semua org tampak sibuk mengantarkan Iza dan Luwhiie , Nelve pun menarik Vigo ke belakang .
“ Ada apa Nelve ? “ Tanya Vigo heran
“ Temani aku sebentar . Aku ingin kau mengajariku tentang skill mu ! “ Jawab Nelve singkat .
Tak lama setelah mereka berlalu , muncullah Reihn di pintu depan teras . Tampak raut mukanya sangat khawatir
“ Ada apa Reihn ? “ Tanya Satria heran
“ Gue mau ngomong sesuatu sama kalian semua . Ini darurat “ Ujar Reihn sambil menghela nafasnya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ Desa petir menguasai ilmu racun ? “
“ Tampaknya demikian , karena jika tidak , maka mereka tak akan bisa membuat Luwhiie dan Iza menjadi seperti itu “ Ujar Netha .
“ Ini menjadi semakin rumit . Ditambah lagi karena satu-satunya orang yang bisa menyembuhkan justru terkena racun , maka bila kita terluka , kita tak punya seseorang yang bisa memulihkan kita dengan cepat “ Desis Neo .
“ Apalagi , mata-mata kita belum berkumpul sama sekali “ Tambah Reihn pelan sambil mengacak rambutnya . Tampak sekali kalau dia frustasi dengan keadaan ini .
“ Apa perlu gue jemput ? “ Ujar Coco sambil bersiap berubah wujud , tetapi ditahan oleh Satria
“ Jangan , kalau sampai mereka mengetahui kita berpencar lagi , ini bisa semakin menyulitkan kita “ Cegah Satria .
“ Gue khawatir sama Bima “ Ujar Juki pelan membuat teman-temannya terdiam . Sepertinya , karena berbagai peristiwa dan kejadian yang ada , membuat mereka menjadi sedikit melupakan Bima .
“ Gua baru mendapat kabar dari mata-mata kita di desa tanah , mereka mengatakan kalau belum pernah melihat Bima , ataupun Ica disana “ Ujar Reihn .
“ Oh iya , gue juga baru dengar dari Chansey , kalau dia bilang desa petir mengubah arah haluan serangan mereka “ Gumam Coco membuat teman-temannya menjadi terkejut .
“ Bisa lo jelaskan Co ? “ Tanya Reihn lagi .
“ Mereka hendak menyerang desa Tanah , dan menyisakan kita sebagai musuh terakhir dalam daftar penyerangan mereka “ Jawab Coco pelan .
“ Dengan begitu kita tak akan bisa mendapat bantuan dari negara lain kan ? Sungguh pemikiran yang licik ! “ Seru Aitor kesal sambil memukul meja di hadapannya .
Disaat situasi menjadi tegang , terdengar suara yang memecah keheningan . Rupanya berasal dari handphone Reihn .
“ Oh maaf sebentar “ Ujar Reihn sambil berlari ke arah teras depan . “ Ya halo ? “
Tak lama kemudian , terdengar suara teriaka Reihn , yang tentu saja semakin menambah aura ketegangan yang telah ada . Lalu , mereka pun segera berlari menuju teras depan .
“ Ada apa Reihn ? “ Tanya Satria khawatir
“ Sat , itu apa sat , gue takut ngeliatnya “ Ujar Reihn ketakutan sambil membenamkan wajahnya ke punggung Satria .
Mereka pun melihat ke arah yang ditunjuk Reihn . Tampak awan sebelah barat menghitam , disertai dengan kepulan asap tinggi dan bau-bau yang aneh yang membuat suasana menjadi semakin kelam. Terang saja Reihn menjadi ketakutan , karena siapapun yang melihatnya , pasti akan gemetaran . Mariposa pun berteriak histeris sambil memluk Netha .
“ Sial , mereka berhasil menyerang desa tanah “ Desis Juki
“ Bima ! Bagaimana dengan dia ? “ Seru Nao panik .
“ Gue yakin orang sebego dia bakalan baik-baik saja . Masalahnya sekarang adalah mata-mata kita belum kembali , sementara situasi semakin gawat karena bisa saja sewaktu-waktu desa petir akan menyerang kita, apalagi dengan persiapan minimum seperti ini , gue ga bisa ngejamin kalau kita bakalan menang “ Gumam Neo panik .
“ Padahal dahulu kita yang berkunjung ke desa petir , tetapi kini justru mereka yang mengunjungi kita “ Ujar Celesta .
“ Tentu saja , mereka ingin membalas dendam kepada kita ! “ Balas Celeste .
“ Baiklah , gue akan beritahu WaterHawk agar mengketatkan penjagaan di seluruh pintu gerbang desa . Sementara kalian , latihlah kemampuan kalian dengan sungguh-sungguh , karena musuh kita yang sebenarnya akan segera datang “ Seru Satria sambil menenangkan Reihn .