Posted in
Fan Fiction :)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Phil , bangun ! Jangan bercanda lo ! " Seru Aitor panik sambil melihat Phil yang masih tergeletak tak berdaya di dekat cewe itu . Tapi , dia hanya diam dan tak memberikan respon .
" Phil ! Jangan mokad duluan woy ! Ntar siapa yang ngelunasin hutang gue ? Dan siapa yang ngajarin gue tentang maho ? " Seru Aitor lagi sambil sibuk menepis semua serangan naga .
" Anjrit , yang jelek dia inget semua malah " sahut Phil pelan , membuat cewe itu dan Aitor terkejut
" Ya ampun phil , gue kira lo udah lewat ! " Ujar Aitor lega .
" Gue mana mungkin mati semudah ini " sahut Phil sambil mencoba tertawa , namun sepertinya tak berhasil .
" Lebih baik jangan banyak berbicara dulu , luka lo tampaknya parah "
Semua menoleh ke arah sumber suara , tampak Juki dan Bima berada disana .
Mereka pun membantu Aitor membasmi semua naga yang ada di dekat sana, hingga menjadi tak bersisa sama sekali .
" Juki ! Emang gak apa-apa meninggalkan basecamp ? " Tanya Aitor kaget .
" Gak apa-apa , toh ada Coco dan Neo disana , dan tampaknya sih bisa diandalkan tuk sementara ini " Jawab Juki pelan .
" Mana Satria ? " Tanya Bima sambil menoleh ke sekeliling .
" Disana , dia lagi dibantuin sama Nao " Ujar Aitor lagi .
" Yaudah , gue sama Juki kesana dulu , lo disini jagain si Phil , . . . dan anak baru itu . Jangan sampai mereka terluka " Ujar Bima sambil langsung berlari kesana dengan cepat .
Aitor pun hanya terdiam melihat kepergian dua orang itu .
" Jadi sekarang ngapain nih ? Masa cuma menonton pertarungan ? " gumamnya sambil mondar-mandir .
" Tor , belakang lo ! "
Di belakang Aitor tampak semacam bola api yang cukup besar diarahkan kepadanya . Dan seperti sebelumnya , karena situasi yang mendesak , maka dia pun tak memiliki waktu untuk menghindar .
Untung pada saat yang tepat , Nelve tiba dan berhasil membuat pelindung tepat sebelum bola api itu mencapai Aitor, walau setelah itu pelindungnya langsung hancur .
Tampak Gen tengah mengatur nafasnya , karena tampaknya dia habis berlari dari tempat yang cukup jauh .
" Sejak kapan lo jadi pinter menggunakan pelindung Nel ? " tanya Aitor heran , melihat pelindung itu sepertinya menjadi lebih besar dari yang sebelumnya .
" Entahlah , mungkin karena aku emang ingin melindungi orang " jawab Nelve sambil langsung terduduk lemas . Sepertinya , tiba-tiba terperangkap dalam pertarungan besar begini untuk pemula sepertinya , sangat menguras tenaganya .
" Istirahat dulu deh , lagipula elo kan masih pemula buat hal beginian " saran Aitor lagi . Nelve hanya diam . Dia hanya merasa sangat lelah .
" Gimana caranya lo bisa sampe disini dengan cepat ? Bukannya tempat ini lumayan jauh dari lokasi Satria ? " Tanya Aitor lagi .
" Gue yang bawa dia , tentunya menggunakan make quick step dengan kecepatan amburadul " sahut Gen sambil tertawa .
" Pantes aja lo kayaknya kepayahan " ujar Aitor sambil geleng-geleng kepala .
Sementara itu , cewe yang ada dibelakangnya tampak terkejut lalu berteriak " Nelve ? "
Nelve menoleh dan tampak terkejut " Iza ? Kok ada disini ? "
" Aku. . . aku gak tau , sore itu aku kebanjiran surat tua , lalu, surat itu membawaku kesini . Dan waktu aku baru sampai disini , tiba-tiba orang ini malah terluka karena melindungiku " Ujar Iza terbata-bata dan kebingungan . Tampak dia sama sekali tak mengerti dengan keadaan ini . Nelve pun mendekat dan mencoba menenangkannya . Mukanya terlihat pucat .
" Tenang iza , habis ini bakalan aku jelasin . Lagipula cowo itu ga bakalan kenapa-kenapa kok " ujar Nelve sambil menepuk-nepuk bahunya . Iza hanya terdiam " semoga saja " ucapnya sambil mengarahkan tangannya ker arah punggung Phil dan mengusapnya perlahan ,
lalu , muncullah semacam cahaya kecil yang melingkari tangan Iza dan membuat luka Phil yang baru saja disentuhnya itu berangsur-angsur menghilang . Tentu saja hal itu membuat mereka semua terkejut , tak kecuali Gen dan Aitor .
" Lanjutin aja Iza ! Coba kamu arahkan tangan kamu ke seluruh luka itu " saran Nelve . Iza yang tak mengerti hanya mengangguk , lalu menurutinya . Lalu , perlahan tapi pasti , luka-luka itupun mulai menghilang . Membuat Phil merasakan sesuatu yang aneh
" Kok rasanya punggung gue uda ga sakit lagi ? " Ujarnya bingung .
" Itu karena lo udah disembuhin sama cewe itu ! " Seru Gen dan Aitor berbarengan .
Sementara itu , di lokasi yang berbeda , tampak orang berjubah hitam itu seperti hendak mengeluarkan sihir lagi .
" Mungkin lebih baik dipercepat saja , " ujarnya sambil mengarahkan telunjuknya ke arah Satria , yang sebenarnya cukup jauh darinya . Lalu , muncullah semacam sinar aneh dari jarinya dan menuju ke arah Satria
" Sial , kalo kaya gini terus ga bakalan keburu " keluh Bima sambil terus mempercepat langkahnya , sambil menggumamkan semacam mantra tertentu .
" Lo gila bim ? Jangan lakuin itu ! " Cegah Juki . Namun terlambat , dengan sekejap mata Bima sudah berhasil berada di dekat Satria .
Seakan melihat adegan slow motion , tampak Bima berhasil mendorong Satria menjauh , sementara sinar itu mengenai dirinya sendiri .
Tak lama kemudian , terdengar suara Bima yang sudah ambruk .
" Bima ! " Seru Satria panik .
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------