Posted in
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Menurut dokumen tua yang baru berhasil gue terjemahin , di sana tertulis tentang 4 kekuatan misterius yang katanya bisa menormalkan situasi kembali " jelas Juki sambil sibuk menyusun kembali data-data yg ada di dalam map
" Setelah itu , kami menyebarkan kertas -kertas ke dunia kamu , yang katanya pasti akan langsung mengarah ke pada seseorang yang memiliki kekuatan itu , sebentar , lo itu daritadi ngapain sih Juk ? " putus Bima heran melihat Juki yang mondar mandir di tempat yang sama sambil menunduk .
" Eh bim , lihat kertas data gue gak ? " Tanya Juki sambil sibuk mencari sambil memegang beberapa kertas di tangannya .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Perasaan udah lo pegang daritadi deh Juk " ujar Satria sambil menahan tawa .
Bima hanya tertawa geli . Mendengar hal itu , Juki pun berpura-pura sibuk menata kertas itu kembali , yang padahal kelihatannya sudah rapi .
" Juk , jangan ngatur kertas mulu kenapa bosen gue ngeliatnya " tegur Aitor sebal . Nao hanya tertawa .
" Gue juga ogah , tapi berhubung semua ini merupakan dokumen tua yang penting ya mau ga mau harus selalu gue bawa . Gue juga ogah bener mau ngurusin kertas-kertas yang udah bulukan dan tulisan seperti cakar ayam ini " Jelas Juki , yang mungkin lebih bisa dikatakan curhat .
" Kan itu udah tugas lo , secara lo sama Bima kan lebih telaten dan pintar dari kita-kita " Ujar Satria sambil menyenggol lengan Juki .
" Basi banget rayuan lo sat , ngomong aja kalo lo males " sahut Bima , yang hanya dibalas dengan suara tertawa Satria .
" Memang kekuatan apa saja yang ditulis disitu ? " tanya Nelve .
" Tunggu sebentar ,
Menurut data .... ada kekuatan pelindung ... penyembuh , teleportasi , dan satunya belum bisa gue baca " jawab Juki sambil memegang sebuah kertas .
" Dan kalau gue lihat sih , kayanya lo punya kekuatan pelindung Nelve " sambung Satria , membuat Bima heran .
" Darimana lo tau sat ? Gue sama Juki aja belum tau " Tanya Bima penasaran
" Tadi pas gue ngejemput dia sama gen n phil , gue ngelihat dia sempat membuat semacam pelindung gitu , walau hanya sesaat " Jawab Satria ,
" Bagus deh , berarti nih bukan termasuk dokumen hoax " Ujar Bima lega .
Tak lama kemudian , tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki .
" Papaaaa " seru seorang cewe yang langsung memeluk lengan kanan Bima .
" Eh , sebentar ya bim , gue mau pergi dulu . Lu urus sisanya ya , kan elo temen baik gue " sahut Bima cepat sambil buru-buru pergi bersama cewe itu .
" Aseeeem , balik woy ! Urusan pacaran aja nomer satu lo ! " seru Juki kesal , tetapi tak dihiraukan oleh Bima yang sudah keburu menghilang . Sementara yang lain hanya bisa menertawakan kejadian itu .
" Si Ica sama Bima kayanya awet bener " sahut Neo sambil geleng-geleng kepala .
" Eh elo Neo , uda selesai nontonnya ? " Tanya Satria .
" Yap , dan gue menang taruhan dari si Neo " sahut Gen sambil tertawa .
" Sial , diingetin lagi deh gua " sahut Neo kesal . Gen hanya tertawa " Lo emang temen gue yg paling baik deh Co ! " seru Gen sambil menepuk bahu Coco . Coco hanya mendengus " Mentang-mentang gue menang , coba kalo gue kalah . Palingan dimaki-maki " dumel Coco .
Tak lama kemudian , Phil muncul dari koridor dan membuka pintu dengan tergesa -gesa .
" Sat sat , kayanya ada cewe lagi nih ! Ayo buruan kita jemput ! " Seru Phil semangat sambil menarik-narik lengan Satria dan Gen .
" Urusan cewe aja , nomer satu lo " ujar Satria sambil menggelengkan kepala , lalu mereka pun menghilang dari ruangan itu karena sudah buru-buru diseret oleh Phil .
" Ckck dasar , yasudah Nelve coba baca aja kertas itu , ikuti petunjuknya " ujar Juki .
Nelve hanya terdiam dan memandangi kertas itu . Dia mulai mengerti dengan keadaan ini dan mungkin benda ini bisa membantunya untuk lebih memahami tentang masalah ini .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Menurut dokumen tua yang baru berhasil gue terjemahin , di sana tertulis tentang 4 kekuatan misterius yang katanya bisa menormalkan situasi kembali " jelas Juki sambil sibuk menyusun kembali data-data yg ada di dalam map
" Setelah itu , kami menyebarkan kertas -kertas ke dunia kamu , yang katanya pasti akan langsung mengarah ke pada seseorang yang memiliki kekuatan itu , sebentar , lo itu daritadi ngapain sih Juk ? " putus Bima heran melihat Juki yang mondar mandir di tempat yang sama sambil menunduk .
" Eh bim , lihat kertas data gue gak ? " Tanya Juki sambil sibuk mencari sambil memegang beberapa kertas di tangannya .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Perasaan udah lo pegang daritadi deh Juk " ujar Satria sambil menahan tawa .
Bima hanya tertawa geli . Mendengar hal itu , Juki pun berpura-pura sibuk menata kertas itu kembali , yang padahal kelihatannya sudah rapi .
" Juk , jangan ngatur kertas mulu kenapa bosen gue ngeliatnya " tegur Aitor sebal . Nao hanya tertawa .
" Gue juga ogah , tapi berhubung semua ini merupakan dokumen tua yang penting ya mau ga mau harus selalu gue bawa . Gue juga ogah bener mau ngurusin kertas-kertas yang udah bulukan dan tulisan seperti cakar ayam ini " Jelas Juki , yang mungkin lebih bisa dikatakan curhat .
" Kan itu udah tugas lo , secara lo sama Bima kan lebih telaten dan pintar dari kita-kita " Ujar Satria sambil menyenggol lengan Juki .
" Basi banget rayuan lo sat , ngomong aja kalo lo males " sahut Bima , yang hanya dibalas dengan suara tertawa Satria .
" Memang kekuatan apa saja yang ditulis disitu ? " tanya Nelve .
" Tunggu sebentar ,
Menurut data .... ada kekuatan pelindung ... penyembuh , teleportasi , dan satunya belum bisa gue baca " jawab Juki sambil memegang sebuah kertas .
" Dan kalau gue lihat sih , kayanya lo punya kekuatan pelindung Nelve " sambung Satria , membuat Bima heran .
" Darimana lo tau sat ? Gue sama Juki aja belum tau " Tanya Bima penasaran
" Tadi pas gue ngejemput dia sama gen n phil , gue ngelihat dia sempat membuat semacam pelindung gitu , walau hanya sesaat " Jawab Satria ,
" Bagus deh , berarti nih bukan termasuk dokumen hoax " Ujar Bima lega .
Tak lama kemudian , tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki .
" Papaaaa " seru seorang cewe yang langsung memeluk lengan kanan Bima .
" Eh , sebentar ya bim , gue mau pergi dulu . Lu urus sisanya ya , kan elo temen baik gue " sahut Bima cepat sambil buru-buru pergi bersama cewe itu .
" Aseeeem , balik woy ! Urusan pacaran aja nomer satu lo ! " seru Juki kesal , tetapi tak dihiraukan oleh Bima yang sudah keburu menghilang . Sementara yang lain hanya bisa menertawakan kejadian itu .
" Si Ica sama Bima kayanya awet bener " sahut Neo sambil geleng-geleng kepala .
" Eh elo Neo , uda selesai nontonnya ? " Tanya Satria .
" Yap , dan gue menang taruhan dari si Neo " sahut Gen sambil tertawa .
" Sial , diingetin lagi deh gua " sahut Neo kesal . Gen hanya tertawa " Lo emang temen gue yg paling baik deh Co ! " seru Gen sambil menepuk bahu Coco . Coco hanya mendengus " Mentang-mentang gue menang , coba kalo gue kalah . Palingan dimaki-maki " dumel Coco .
Tak lama kemudian , Phil muncul dari koridor dan membuka pintu dengan tergesa -gesa .
" Sat sat , kayanya ada cewe lagi nih ! Ayo buruan kita jemput ! " Seru Phil semangat sambil menarik-narik lengan Satria dan Gen .
" Urusan cewe aja , nomer satu lo " ujar Satria sambil menggelengkan kepala , lalu mereka pun menghilang dari ruangan itu karena sudah buru-buru diseret oleh Phil .
" Ckck dasar , yasudah Nelve coba baca aja kertas itu , ikuti petunjuknya " ujar Juki .
Nelve hanya terdiam dan memandangi kertas itu . Dia mulai mengerti dengan keadaan ini dan mungkin benda ini bisa membantunya untuk lebih memahami tentang masalah ini .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------