Posted in
Fan Fiction :)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Kembali menuju ruangan gelap )
" Pertahanan desa ini kuat juga "
" Yah , dan sepertinya disana masih ada beberapa anak yang merepotkan "
" Habisi saja . Mereka hanya akan menghambat rencana kita "
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Kembali menuju cerita)
Pondok itu terbuat dari beberapa bambu yang sepertinya masih kuat . Ditambah lagi dengan beberapa pohon buah di sekelilingnya , membuat suasana semakin nyaman . Terasa seperti sebuah gazebo raksasa seperti yang berada di negara jepang disana , walau sedikit berbeda karena disini tidak terdapat gapura .
" Selamat datang di basecamp kami ! " seru Nao riang .
" Feels like home aja ya " timpal Phil sambil tersenyum riang
" Sok bahasa inggris lu , emang lu tau artinya ? " sindir Neo
" Ya iyalah , gue tau , artinya kan . . . "
" Dilarang merokok " sambung Gen cepat , yang kemudian langsung dilempar piring oleh Phil .
" Apa saja boleh deh , yang penting sekarang ayo kita masuk yuk " ujar Satria sambil menarik Phil dan Gen sebelum mereka kembali bertengkar .
Pintu itupun kemudian dibuka oleh Satria , dan terlihat ruangan yang bernuansa bambu yang sepertinya cukup luas , tetapi tak ada seorang pun yg berada disana .
" Yang lain dimana ? " Tanya Satria kepada Neo sambil melihat ke sekeliling ,
" Kayanya ada di belakang , Mungkin lelah habis latihan " jawab Neo singkat .
" Kalo gitu ayo kita ke belakang ! Akan kami kenalkan kau kepada penghuni desa ini " ajak Nao antusias sambil menarik lengan Nelve .
Mereka pun berlari menyusuri teras bambu , dan menemukan seekor kucing berwarna putih disana .
" Kucing yang manis " ujar Nelve sambil menghampiri kucing itu .
Kucing itu hanya terdiam sambil mengeong .
" Udah deh co , ga usa pake tampang sok imut gitu " ujar Satria sambil tertawa .
" Mentang-mentang ada cewe " timpal Neo
Kucing itu lalu duduk kembali , dan sejurus kemudian muncullah asap di sekelilingnya .
Dan ternyata dia juga manusia .
" Sial lo berdua , padahal penyamaran gue uda sempurna " ujar cowok itu sambil menggaruk kepalanya .
Mereka hanya tertawa .
" Ini yang namanya Nelve ? Kenalin , nama gue Coco " ujar cowok itu sambil mengulurkan tangannya kepada Nelve , dan mereka pun berjabat tangan .
" Yang lain pada kemana co ? " Tanya Gen sambil melihat ke sekeliling .
" Si Bima sama Juki di ruangan atas . Kalo si Aitor sama yang lain kayanya lagi tiduran di teras belakang " Jawab Coco sambil kmbali menggaruk kepalanya .
" Lo daritadi garuk kepala mulu co , gue jadi curiga nih , jangan jangan " ujar Neo sambil menjaga jarak
" Anjrit wakaka , gue abis bangun tidur soalnya " sahut Coco sambil tertawa . Matanya memang terlihat merah , tampak seperti bangun tidur .
" Jdi daritadi lo tu tidur sambil nyamar ? " Tanya Satria heran .
" Kurang lebihnya begitu " Jawab Coco sambil tertawa riang .
" Entah ini bisa disebut hebat ato pemalas " ujar Phil sambil tersenyum licik
" Ada yang ngomong ya tadi ? " sahut Coco cuek sambil melihat ke kiri kanan yang refleks langsung dilempar piring oleh Phil , tetapi bisa dia hindari .
" Gue heran , nih anak sejak kapan jadi fanatik sama piring plastik ? " ujar Coco sambil kembali menggaruk kepalanya .
Phil hanya terkekeh " buat style doang , kan asik , emang cuma lo yang bisanya nyamar sambil tidur " sindir Philo lagi sambil pura-pura menoleh ke arah lain .
Dan bisa ditebak , mereka kembali bertengkar .
" Udahlah , nanggepin mereka g bakalan ada habisnya . Mending kita duluan aja ke belakang " sahut Satria sambil menarik Nelve dan Nao ke belakang ,sementara Neo dan Gen tak ikut , karena mereka memilih untuk "menonton" Philo dan Coco
Tak lama berjalan , mereka pun menemukan sebuah pintu geser . Belum sempat pintu itu digeser oleh Nao , pintu itu udah dibuka duluan oleh seseorang
" Satriaaaaa ajarin gue cara melakukan dai kyodo dong ! " rengek seorang cowok sambil menggoyang-goyang lengan Satria
" Emang ga diajarin sama Juki tadi ? " Jawab Satria heran
" Juki mah pelit rese belagu , lo kan beda sat , lo kan temen gue yang paling baik , paling ramah , paling . . . "
" Iya deh iya gue ajarin . Tapi stop nggoyangin lengan gue . Jadi merinding nih gue sama lo " potong Satria lagi .
Nelve dan Nao hanya tertawa kecil .
Cowo yang merengek itu pun , lalu menoleh ke arah Nelve " Dia cewe yang digosipin itu ya ? " Tanyanya kepada Satria .
" Yap , dan namanya Nelve . " jawab Satria lagi
" Salam kenal Nelve , gue cowo paling tampan disini , panggil aja Aitor " salamnya sambil mengulurkan tangan .
" Kayanya kata tampan itu perlu diragukan " sahut Nao sambil terkekeh
" Oh iya , anak lain mana ? " Tanya Satria sambil menoleh ke arah teras belakang .
" Mereka sih katanya nyusul si Juki ke atas . Lo gak nyusul juga ? " Jawab Aitor lagi .
" Ya udah deh gue susul dulu . Nao , Nelve , dan Aitor disini dulu ya " Sahut Satria sambil berlari menuju ke belakang .
Setelah Satria pergi , Nelve mulai merenung .
" Kenapa ? Kok daritadi diam aja ? " Tanya Aitor heran
" Gak , gue cuma heran aja , padahal sepertinya suasana disini aman-aman saja . Tapi kenapa kalian sampai membutuhkan bantuan gue ? " Jawab Nelve
Aitor dan Nao terdiam .
" Biar gue ceritakan , "
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Kembali menuju ruangan gelap )
" Pertahanan desa ini kuat juga "
" Yah , dan sepertinya disana masih ada beberapa anak yang merepotkan "
" Habisi saja . Mereka hanya akan menghambat rencana kita "
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Kembali menuju cerita)
Pondok itu terbuat dari beberapa bambu yang sepertinya masih kuat . Ditambah lagi dengan beberapa pohon buah di sekelilingnya , membuat suasana semakin nyaman . Terasa seperti sebuah gazebo raksasa seperti yang berada di negara jepang disana , walau sedikit berbeda karena disini tidak terdapat gapura .
" Selamat datang di basecamp kami ! " seru Nao riang .
" Feels like home aja ya " timpal Phil sambil tersenyum riang
" Sok bahasa inggris lu , emang lu tau artinya ? " sindir Neo
" Ya iyalah , gue tau , artinya kan . . . "
" Dilarang merokok " sambung Gen cepat , yang kemudian langsung dilempar piring oleh Phil .
" Apa saja boleh deh , yang penting sekarang ayo kita masuk yuk " ujar Satria sambil menarik Phil dan Gen sebelum mereka kembali bertengkar .
Pintu itupun kemudian dibuka oleh Satria , dan terlihat ruangan yang bernuansa bambu yang sepertinya cukup luas , tetapi tak ada seorang pun yg berada disana .
" Yang lain dimana ? " Tanya Satria kepada Neo sambil melihat ke sekeliling ,
" Kayanya ada di belakang , Mungkin lelah habis latihan " jawab Neo singkat .
" Kalo gitu ayo kita ke belakang ! Akan kami kenalkan kau kepada penghuni desa ini " ajak Nao antusias sambil menarik lengan Nelve .
Mereka pun berlari menyusuri teras bambu , dan menemukan seekor kucing berwarna putih disana .
" Kucing yang manis " ujar Nelve sambil menghampiri kucing itu .
Kucing itu hanya terdiam sambil mengeong .
" Udah deh co , ga usa pake tampang sok imut gitu " ujar Satria sambil tertawa .
" Mentang-mentang ada cewe " timpal Neo
Kucing itu lalu duduk kembali , dan sejurus kemudian muncullah asap di sekelilingnya .
Dan ternyata dia juga manusia .
" Sial lo berdua , padahal penyamaran gue uda sempurna " ujar cowok itu sambil menggaruk kepalanya .
Mereka hanya tertawa .
" Ini yang namanya Nelve ? Kenalin , nama gue Coco " ujar cowok itu sambil mengulurkan tangannya kepada Nelve , dan mereka pun berjabat tangan .
" Yang lain pada kemana co ? " Tanya Gen sambil melihat ke sekeliling .
" Si Bima sama Juki di ruangan atas . Kalo si Aitor sama yang lain kayanya lagi tiduran di teras belakang " Jawab Coco sambil kmbali menggaruk kepalanya .
" Lo daritadi garuk kepala mulu co , gue jadi curiga nih , jangan jangan " ujar Neo sambil menjaga jarak
" Anjrit wakaka , gue abis bangun tidur soalnya " sahut Coco sambil tertawa . Matanya memang terlihat merah , tampak seperti bangun tidur .
" Jdi daritadi lo tu tidur sambil nyamar ? " Tanya Satria heran .
" Kurang lebihnya begitu " Jawab Coco sambil tertawa riang .
" Entah ini bisa disebut hebat ato pemalas " ujar Phil sambil tersenyum licik
" Ada yang ngomong ya tadi ? " sahut Coco cuek sambil melihat ke kiri kanan yang refleks langsung dilempar piring oleh Phil , tetapi bisa dia hindari .
" Gue heran , nih anak sejak kapan jadi fanatik sama piring plastik ? " ujar Coco sambil kembali menggaruk kepalanya .
Phil hanya terkekeh " buat style doang , kan asik , emang cuma lo yang bisanya nyamar sambil tidur " sindir Philo lagi sambil pura-pura menoleh ke arah lain .
Dan bisa ditebak , mereka kembali bertengkar .
" Udahlah , nanggepin mereka g bakalan ada habisnya . Mending kita duluan aja ke belakang " sahut Satria sambil menarik Nelve dan Nao ke belakang ,sementara Neo dan Gen tak ikut , karena mereka memilih untuk "menonton" Philo dan Coco
Tak lama berjalan , mereka pun menemukan sebuah pintu geser . Belum sempat pintu itu digeser oleh Nao , pintu itu udah dibuka duluan oleh seseorang
" Satriaaaaa ajarin gue cara melakukan dai kyodo dong ! " rengek seorang cowok sambil menggoyang-goyang lengan Satria
" Emang ga diajarin sama Juki tadi ? " Jawab Satria heran
" Juki mah pelit rese belagu , lo kan beda sat , lo kan temen gue yang paling baik , paling ramah , paling . . . "
" Iya deh iya gue ajarin . Tapi stop nggoyangin lengan gue . Jadi merinding nih gue sama lo " potong Satria lagi .
Nelve dan Nao hanya tertawa kecil .
Cowo yang merengek itu pun , lalu menoleh ke arah Nelve " Dia cewe yang digosipin itu ya ? " Tanyanya kepada Satria .
" Yap , dan namanya Nelve . " jawab Satria lagi
" Salam kenal Nelve , gue cowo paling tampan disini , panggil aja Aitor " salamnya sambil mengulurkan tangan .
" Kayanya kata tampan itu perlu diragukan " sahut Nao sambil terkekeh
" Oh iya , anak lain mana ? " Tanya Satria sambil menoleh ke arah teras belakang .
" Mereka sih katanya nyusul si Juki ke atas . Lo gak nyusul juga ? " Jawab Aitor lagi .
" Ya udah deh gue susul dulu . Nao , Nelve , dan Aitor disini dulu ya " Sahut Satria sambil berlari menuju ke belakang .
Setelah Satria pergi , Nelve mulai merenung .
" Kenapa ? Kok daritadi diam aja ? " Tanya Aitor heran
" Gak , gue cuma heran aja , padahal sepertinya suasana disini aman-aman saja . Tapi kenapa kalian sampai membutuhkan bantuan gue ? " Jawab Nelve
Aitor dan Nao terdiam .
" Biar gue ceritakan , "
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------