Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 23

Posted in
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Sementara itu , tepat di depan basecamp)

Tampak Neo dan Nao tengah sibuk berlatih menggunakan skill gabugannya . Dan saat mereka tengah serius , tampak sosok Juki dan Reihn melewati mereka dengan cepat dan menembus kabut buatan Nao . Tentu saja hal itu membuat konsentrasi mereka pecah ,

" Lo apa-apaan sih Juk ! " Seru Neo kesal .

" Sori Neo , ada urusan darurat ! " Balas Juki dari kejauhan , membuat Neo dan Nao menjadi saling bertatapan , tanda tak mengerti

" Apa kau tau maksudnya ? " Tanya Neo bingung , sementara Nao hanya mengangkat bahunya tanda tak mengerti .

" Haruskah kita menyusulnya ? " Tanya Nao balik . Neo pun mengangkat bahunya , lalu bergegas mengejar Juki .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Sementara itu di lapangan tempat Nelve dan Gen berada )

Di bawah pohon , tampak mereka tengah sibuk mendiskusikan sesuatu dengan serius , Tetapi aktivitas mereka terganggu oleh suara gemerisik dari hutan ,
Mereka pun menghentikan aktivitasnya

" Siapa itu ? " Seru Gen . Namun tak terdengar apapun , melainkan suara gemerisik yang semakin keras , membuat perasaan mereka menjadi semakin tidak enak .

Tak lama kemudian , terlihat sesosok cowo yang terlempar dari arah semak-semak itu menuju ke arah pohon yang berada di samping Gen . Melihat itu , membuat mereka menjadi semakin terkejut .

" Gila nih mata-mata emang minta gue banting " Gumam cowo itu kesal . Gen mengamati cowo itu lalu menjentikkan jarinya

" Kazuhiko ? " Seru Gen heran , membuat cowo itu menoleh ,

" Gen ? Lo lagi ngapain disini ? "

" Justru lo yg lagi apa disini ? Emang lo uda bebas tugas dari desa tanah ? " Tanya Gen balik .

" Eh gila , emang lo ga tau ? " Tanya Kazu balik , membuat Gen menjadi semakin bingung

" Maksud lo ? "

" Desa lo ini uda diserang sama desa sialan itu , dan mulai berhasil membobol pertahanan " Tambah Kazu lagi .

" APA ?! "
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Kembali lagi ke pada Juki dan Reihn)

" Sebenarnya kita mau kemana Juk ? " Tanya Reihn heran , karena mereka daritadi menempuh jarak yang cukup jauh dari basecamp.

" Perbatasan desa " Jawab Juki pendek .

" Mau apa kita kesana ? Emang Satria ada disana ? " Tanya Reihn balik

" Bisa jadi begitu , dan . . "

Belum sempat Juki menyelesaikan kata-katanya , tampak desa yang berada di perbatasan telah menjadi lautan api , dan orang-orang saling berlarian menyelamatkan diri .
Baiklah , mungkin semua ini sudah bisa menjadi alasan mengapa Juki dan Reihn menjadi panik .

" Desa Petir menyerang ! "

" Cepat selamatkan diri kalian ! "

" Utamakan anak kecil terlebih dahulu ! "

Melihat kepanikan itu , membuat Reihn menjadi termenung , dan tak lama kemudian , dia teringat akan seseorang

" Satria ! " Seru Reihn panik sambil berlari menembus api ,

" Reihn tunggu dulu ! " Seru Juki bingung , melihat Reihn langsung menembus api , padahal dia tau persis kalau Reihn tak memiliki skill pertahanan diri ,

" Terpaksa deh " Gumam Juki sambil membuka telapak tangan kanannya yang telah bersinar oleh sesuatu yang berwarna putih, lalu melemparkannya kepada Reihn . Ketika sinar itu mengenai Reihn , sinar itu langsung membentuk semacam perisai putih kecil yang mengelilingi Reihn .
Bagaimana dengan Juki ? Setelah dia melakukan hal itu , dia pun langsung melesat menyusul Reihn dengan memakai skill kecepatannya .

" Gue ngerti kalo lo khawatir tentang Satria , tapi jangan bikin gue jantungan dengan aksi kaya tadi dong ! Bisa-bisa gue dihajar ma dia kalo sampe ngebiarin lo terluka " Omel Juki kesal . Reihn hanya tersenyum kecil  , lalu raut mukanya kembali menjadi panik .

" Satria , dimana dia ? " Ujar Reihn sambil memandang sekeliling . Tampak api dimana-mana sudah meluas , tetapi untungnya warga desa sudah berhasil menyelamatkan diri terlebih dahulu . .
Tunggu sebentar , bagaimana bisa mereka menyelamatkan diri dengan secepat itu ?

" Kalian ga apa-apa ? "

Juki menoleh ke arah sumber suara itu . Tampak Coco dan Celesta berdiri di belakang mereka dengan jarak yang cukup jauh .

" Kami baik-baik saja ! " Jawab Reihn .

" Kalian yang mengevakuasi para warga ? " Tanya Juki lagi .

" Yup , untungnya Celesta pintar memakai skill bonekanya , jadi evakuasi bisa berjalan dengan mudah " Jawab Coco lagi . Mendengar namanya disebut , Celesta hanya tersenyum lebar .

Tak lama kemudian , muncul suara dentingan senjata , disertai dengan suara benda terjatuh . Mendengar itu , mereka semua pun langsung menoleh ke arah sumber suara . Tampak Satria tengah bertarung dengan seseorang yang memakai pakaian desa Petir , dan terlihat kalau senjata Satria terjatuh. Hal itu membuat Reihn menjadi panik .

" Satsat ! " Seru Reihn , membuat Satria mengalihkan pandangannya " Reihn dan yang lainnya , bagaimana kalian bisa kesini ? " Tanya Satria heran .

" Peraturan pertama dalam pertarungan , jangan pernah mengalihkan pandanganmu ! " Seru orang itu sambil hendak melemparkan tombaknya ke arah Satria . Tetapi sebelum itu terjadi , tombak itu sudah ditahan oleh Netha , yang tiba-tiba sudah berada di tengah-tengah mereka .

" Peraturan kedua dalam pertarungan , jangan hanya memperhatika satu objek saja " Tambah Netha sambil tersenyum licik . Orang itu hanya berteriak marah lalu menarik tombaknya dengan paksa dan hendak mengarahkannya ke arah Netha , tetapi , sudah terlebih dahulu ditahan oleh Satria .

" Peraturan ketiga , lelaki dilarang menyerang wanita terlebih dahulu " Ujar Satria dan mengisyaratkan Netha untuk menjauh . Netha pun menurutinya dan melompat ke arah Juki dan lainnya berada .

" Netha ! Apa yang terjadi ! " Seru Juki bingung

" Pertahanan desa kita mulai dijebol Juk , mungkin sudah ada mata-mata yang berhasil menyelusup ke desa ini " Ujar Netha lagi .
Setelah Netha berkata demikian , tampak segerombol kelelawar terbang menuju ke arah mereka .

" Jadi bisa dibilang "

Netha mengangguk " Awal pertarungan akan dimulai dari sekarang "
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar