Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 24

Posted in
" Awas minggir ! "

Terlihat Celesta yang tengah mengendalikan bonekanya , untuk menebas kelelawar-kelelawar itu . Tampak boneka itu hanya mengepalkan tangannya , dan mengurangi jumlah keleawar itu , walaupun tidak seberapa .

"  Neth , katanya lo abis berguru dari desa petir . Tunjukin dong sekarang ! " Keluh Coco sambil berkali-kali melemparkan tanah liatnya ke arah kelelawar , lalu meledakkannya ketika kelelawar itu sudah saling berdempetan .

" Gue harus dapetin salah satu bagian dari kelelawar ini ! Masalahnya , mereka tidak memiliki bulu ! " Sahut Netha sambil berulang kali menghindari kelelawar-kelelawar itu .

" Ambil aja giginya kek , kepalanya kek , tangannya kek . . "

" Gini-gini gue masih berperikebinatangan tau ! " Potong Netha kesal .

" Ini bukan binatang kali Neth , tapi MONSTER ! " Seru Reihn tak kalah kesal .

" Kalau begitu , lakukan sesuatu ! Apa saja juga boleh ! " Potong Celesta kesal melihat kedua temannya itu bertengkar .

" Kalian semua , minggir ! " Seru Juki .

Tiba-tiba , terasa hempasan angin yang cukup kuat dari Juki . Sementara itu tangannya mengepal dan berwarna merah . Merasa situasi sedikit memburuk , membuat mereka semua pun buru-buru menjauh ,
lalu terlihat , sosok Juki yang langsung berlari kencang dan lalu melompat ke arah kelelawar-kelelawar itu dan memukulinya dengan kecepatan yang tak terlihat . Yang terlihat hanyalah sosok kelelawar itu yang berjatuhan dan menghilang .

" Juki menggilaa " Seru Coco ketika melihat sosok Juki yang bertarung di udara . Baiklah , mungkin dia tidak terbang . tetapi menaiki kelelawar-kelelawar itu secara bergantian agar dia tetap berada di udara .

" Tangkap Neth ! " Seru Juki sambil menendang seekor kelelawar dari atas .
Dan tak lama kemudian , terlihat ada sebuah bulu yang melayang dari salah satu kelelawar itu . Melihat itu Netha pun langsung bertindak . Dia segera melompat dan menangkap bulu itu dan menggenggamnya dengan erat . Lalu dia langsung kembali melompat kembali sambil menghantam tanah dengan tangannya .
Tak lama kemudian , terdengar suara teriakan dari kejauhan , dan samar-samar mendekat lalu tampak seorang mata-mata desa petir sudah berada di tengah-tengah mereka semua .

" Ini bagian gue ! " Seru Reihn sambil langsung mengangkat mata-mata itu dan membantingnya dengan cepat . Membuat teman-temannya terdiam .

" Reihn serem " Ujar Coco pelan sambil bergidik .

" Nice kick Juk " Ujar Netha sambil bertos ria dengan Juki yang baru saja kembali menginjak tanah .

" Lalu ? Apalagi yang harus kita lakukan ? Masa kaya begini aja lalu selesai ? " Ujar Celesta heran .

" Ga tau , gue sih berharap bakalan ada yang lebih seru dari ini " Doa Coco penuh harap .

Tampaknya keinginan Coco terkabul . Tampak ada segerombol kelelawar dengan jumlah yang lebih banyak dari yang tadi berdatangan . Karena terlalu banyak , sampai membuat langit menjadi gelap karena tertutup oleh beberapa gerombol kelelawar yang jumlahnya tidak masuk akal itu dan membuat Juki dkk menjadi panik .

" Juk , lakuin lagi kegilaan lo barusan ! " Seru Reihn panik , melihat jumlah kelelawar yang sangat tidak masuk akal itu .

" Eh , kegilaan gue juga ada batasannya ! Sekali gue ngelakuin ga bisa langsung gue lakuin lagi ! " Balas Juki .

" Emang jurus lo itu cuma sekali pakai gitu ? " Balas Reihn kesal .

" Bukannya gitu , tapi ada jedanya ! " Balas Juki tak kalah kesal .

" Berapa lama ? " Tanya Celesta mencoba melerai .

" Sekitar tiga jam " Ujar Juki sambil menggaruk kepalanya .

" What The Hell ! " Seru Celesta kesal .

" Daripada berantem , emang ga ada hal lain yang bisa lo lakuin Cel ? " Tanya Coco panik .

" Andai ada Celeste , gue pasti bisa ngelenyapin tuh kelelawar seberapa pun banyaknya . " Jawab Celesta pendek .

" Celeste ? Emang dia ada dimana ? " Tanya Reihn tak sabar .

" Disini ! "

Tiba-tiba , terlihat sosok Celeste yang tengah terjun bebas dari atas ke arah Celesta , membuat teman-temannya menjadi terkejut .

" Lo ga bisa muncul dengan cara yang lebih normal lagi apa ! " Seru Coco kesal .

" Ta , keluarin boneka lo ! Buruan ! " Seru Celeste lagi .
Celesta yang mengerti akan maksud dia pun , langsung kembali mengeluarkan bonekanya . Celeste pun melemparkan semacam senar dan menempel kepada boneka itu, bergabung dengan senar Celesta .
Tak lama kemudian , boneka itu tampak bersinar .

" Sekarang ,ayo ! " Seru Celesta lagi . Celeste pun langsung mengeluarkan semacam sinar putih kecil yang langsung mengalir dari tangannya , dan melewati senar tipis dari tangannya lalu menuju ke arah boneka milik Celesta . Ketika sinar itu mencapai tubuh boneka itu , mata boneka itu pun langsung bersinar , dan dengan cepat , boneka itu berubah menjadi raksasa . Melihat hal itu , teman-temannya yang menyaksikan hanya bisa terdiam sambil berdecak kagum .
Melihat kehadiran boneka raksasa itu , spontan membuat kelelawar-kelelawar itu menjadi takut dan buru-buru berbalik arah . Dengan cepat , boneka itu menyerang ke arah gerombolan itu, dan membuat kelelawar-kelelawarn itu berjatuhan .
Dari berbagai tubuh kelelawar yang terjatuh itu , ada satu benda yang terlihat ada sesuatu yang bersinar dan melayang-melayang turun.

" Itu dia ! " Seru Netha sambil melompat dan meraih bulu itu , lalu kembali menghantam tanah dengan kepalan tangannya . Dan terlihat ada seorang mata-mata desa petir yang melayang jatuh di tengah-tengah mereka .
Dari kejauhan , tampak ada sebuah jaring melayang dan membungkus mata-mata itu .
Melihat itu , semua orang pun menoleh ke arah sumber terlemparnya jaring-jaring itu .
Tampak Aitor berdiri dari kejauhan .

" Jaring gue juga berguna kan ? " Ujar Aitor sambil tertawa .

" Nice shoot tor ! " Seru Coco sambil memberikan jempol .

" Ya ampun , gue lupa sama desanya ! " Seru Juki panik .

Mendengar itu , mereka pun langsung menoleh ke belakang . Tampak lautan api semakin menjadi-jadi , sehingga membuat jarak yang semakin jauh dari tempat Satria bertarung .

" Ini gawat, kalau begini terus bisa-bisa desa kita malah terbakar habis seluruhnya ! " Ujar Celeste panik.

" Serahkan padaku ! "

Tiba-tiba , dari samping Aitor muncullah Neo . Dia langsung berlari ke arah tempat Juki berada, lalu mengibaskan kedua tangannya menuju arah yang berlawanan . Dan terasa ada hempasan angin yang cukup kuat , lalu muncullah segumpal awan gelap di atas Neo . Neo pun mengarahkan tangannya menuju ke arah lautan api itu , dan menurunkan hujan badai tepat di sana .
Dengan cepat , hujan itu pun melenyapkan api-api itu .

" Nice Neo ! " Seru Juki senang . Neo hanya terkekeh .

" Yang lain pada kemana ? " Tanya Juki heran , melihat hanya ada sebagian kecil orang yang ada di tempat ini .

" Mereka kembali ke basecamp , dan sebagian lagi mengurus para warga desa lainnya " Jawab Aitor sambil mengusap tangannya .

" Satsaat ! Ayo berjuang ! " Seru Reihn lagi .

Terlihat , Satria tengah bertempur dengan sengit oleh salah satu parjurit desa petir .
Berkali-kali orang itu mengeluarkan serangan petir , tetapi selalu bisa dihindari oleh Satria dan dia pun mengeluarkan serangan hujan bola apinya kepada orang itu .
Pada suatu kesempatan , Satria berhasil menyentuh orang itu dan langsung meninjunya , membuat orang itu langsung terpelanting ke arah belakang dan jatuh terjerembab ke tanah dengan keras . Melihat hal itu , teman-temannya pun langsung menyorakinya .

" Satria kereen ! " Seru Coco sambil bersiul .

" Aku padamu Sat ! " Seru Juki sambil tertawa , diikuti teman-temannya .

" Satsat gue emang keren ! " Seru Reihn sambil melambaikan tangannya dan berteriak senang . Sementara Satria hanya tertawa dan melambai dari kejauhan menanggapi sorakan teman-temannya itu.
Tak lama kemudian , mata-mata itu pun bangkit , membuat Satria kembali menjaga jarak .

" Oke , untuk kali ini kami akan mundur , tetapi , apa tidak sebaliknya kalian tidak berfokus menyerang pada satu titik ? " Ujar mata-mata itu sambil tersenyum licik , lalu menghilang .
Mendengar hal itu , raut muka Satria menjadi pucat .

" Kenapa sat ? " Tanya Reihn sambil menepuk pundak Satria .

" Basecamp ! Basecamp  kita dalam bahaya ! " Seru Satria panik .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar