Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 32

Posted in
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Siang itu , suasana masih sepi , karena sebagian besar orang-orang keluar untuk berlatih bersama . Hanya ada Kazuhiro , Neo , dan Vigo disana yang kebetulan sedang berlatih di teras belakang . Sementara Juki tetap berada di ruangannya .
Tak lama kemudian , datanglah Kazuhiko dan Celesta . Sepertinya mereka pulang lebih cepat karena mendapat kabar pemberitahuan dari Satria .

Jadi , mana informasi yang lo maksud hiro ? " Tanya Kazuhiko yang baru datang dari latihan bersama Celesta .

" Baca saja sendiri " Jawab Kazuhiro sambil menjauhkan diri dari laptopnya . Kazuhiko melihatnya , sesaat kemudian dia mengernyitkan alisnya .

" Lo yakin mau lewat jalan ini ? " Tanya Kazuhiko ragu . Kazuhiro mengangguk mantap

" Apa ga ada jalan lain ? " Tanya Celesta yang tiba-tiba sudah berada di samping Kazuhiko .

" Ada sih ada , tapi kalo ditinjau dari waktu dan keamanan lebih bagus lewat sini . Kalau lewat jalan lain , mungkin jalurnya terlihat aman , tapi sebenarnya banyak jebakan disana " Jawab Kazuhiro .

" Darimana kau tahu ? " Tanya Neo heran karena melihat Kazuhiro sepertinya mengetahui banyak tentang jalan rahasia . Kazuhiro hanya tersenyum misterius .

" Inilah kelebihannya , dalam hal informasi sekecil apapun , dia pasti tahu karena ketelitiannya jauh di atas rata-rata melebihi kita " Jelas Kazuhiko sambil menepuk bahu kembarannya itu .

" Jadi , mana informasinya ? " Tanya Phil sambil menyeka keringatnya .

Di belakang Phil , tampak yang lain sudah datang sambil sibuk menyeka keringatnya . Mungkin karena cuaca yang panas , membuat mereka kelelahan di jalan .

" Lihat saja sendiri " Jawab Kazuhiro sambil menyerahkan laptopnya kepada mereka semua . Mereka pun berebutan melihatnya .

" Jalur hutan ? " Ujar Nao heran .

" Lo ga salah kan ? " Tanya Gen . Kazuhiro menggelengkan kepalanya

" Setau gue , jalur yang akan kita lalui itu melewati tebing lalu menyebrangi sungai " Jelas Satria .

" Gue akuin emang akan lebih cepat lewat sana ,  tapi sejauh ini yang gue lihat , banyak jebakan yang diletakkan disana " Ujar Kazuhiro sambil membetulkan letak kacamatanya

" Memangnya kita diburu waktu ya sat ? " Tanya Vigo heran , karena selama ini sepertinya Satria terus menerus mempercepat waktu . Satria mengangguk

" Gue dengar , mereka akan menggunakan senjata jaman dahulu untuk mengendalikan ke 4 desa ini " Jawab Satria membuat teman-temannya menjadi semakin tidak mengerti . Satria menggaruk kepalanya

" Tuh kan , makanya gue milih buat ga cerita dulu , karena pasti nanti kalian bakalan bingung " Keluh Satria .

" Memang namanya senjata apa sat ? " Tanya Luwhiie .

" Gue juga ga tau pastinya , tapi bila mesin itu cepat-cepat kita rusak sebelum mereka aktifkan , maka pasti rencana mereka akan gagal kan ? " Jawab Satria .

" Soal kapan diaktifkan serahkan pada gue , gue punya teman yang bisa dipercaya disana " Ujar Netha.

" Jadi kita buru-buru kesini cuma buat info kaya gini ? " Ujar Mariposa sebal , karena merasa informasi ini tak penting .

Tak lama kemudian , disusul oleh pertanyaan dari yang lain bersahut-sahutan , membuat Satria menjadi bingung akan menjawab yang mana .

" WTF ! "

Tiba-tiba terdengar suara seruan Juki dari ruang kerjanya . Tak lama kemudian terdengar suara bantingan pintu , membuat situasi menjadi hening kembali .

" Bisa diam gak ? Gue lagi konsentrasi nih ! " Seru Juki kesal .

" Memang lo lagi ngapain Juk ? " Tanya Reihn heran .

" Gue lagi mengingat ingat apa arti kata-kata terakhir dalam dokumen sialan ini ! " Jawab Juki sambil menunjukan kertas tua itu kepada mereka semua  .

" Kata-kata terakhir ? Berarti . ."

" Iya ! Dokumennya hampir selesai gue terjemahin ! Jadi jangan berisik ! " Seru Juki sambil kembali menutup pintu ruang kerjanya keras-keras .

" Baru kali ini gue lihat Juki marah " Ujar Gen heran .

" Kalo uda menyangkut MyChan , pasti kaya gitu deh " Sambung Satria sambil menggaruk kepalanya .

" Lebih baik gue kembali berlatih kalo kaya gini " Ujar Coco kesal sambil berlari keluar . Mungkin kembali ke lapangan .

" Kenapa kalo menyangkut cewe jadi pada gini sih ? Emang apa pentingnya seorang cewe ? " Keluh Satria kesal .

" Oh begitu ya ? " Ujar Reihn membuat Satria terkejut . Sepertinya dia lupa kalau ada Reihn di dekatnya.

" Eh bukan begitu , " Ujar Satria sambil sesekali menggaruk kepalanya . Reihn hanya mendengus kesal .

" Eh pak kepala desa , ojok pacaran tok , ayo kembali ke permasalahane " Tegur Aitor . Sementara yang lain hanya tertawa meledek .

" Jadi , kita besok berangkat jam berapa ? " Tanya Celeste .

" Mungkin sekitar pagi hari , dan kita akan memakai jalur yang dimaksud oleh Kazuhiro ini " Jawab Satria .

" Yakin ? Jarak hutan ini cukup jauh dari letak basecamp kita sekarang " Tanya Kazuhiro

" Itukan dulu , kalian kan tidak tahu letak basecamp kita sekarang ada dimana " Ujar Neo membuat teman-temannya heran .

" Memang lo pindah kemana Neo ? " Tanya Satria heran .

" Kalian akan tahu besok . " Jawabnya sambil tersenyum misterius .

" Udahan ah , gue mau latihan dulu . " Ujar Vigo sambil berlari ke teras .

" Aku juga mau mempersiapkan bahan obat-obatan " Tambah Mariposa sambil berlari mengikuti Vigo .

" Yasudah kalau begitu , segera kembali berlatih . Karena besok pertempuran yang sesungguhnya akan dimulai " Ujar Satria menutup diskusi mereka hari itu .

" Pertempuran ? Maksudnya Final battle ? " Tanya Nelve kepada Iza . Iza menganggkat kedua bahunya .

" Mungkin begitu " Jawabnya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar