Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 28

Posted in
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Tepat di halaman belakang )

Tampak Phil , Celeste juga Celesta saling berbicara dengan memasang raut muka tegang . Entah apa yang tengah mereka bocarakan , tetapi bila dilihat dari raut mukanya , mungkin sebuah masalah yang cukup serius .

Melihat suasana yang tidak begitu enak , membuat Nelve dan Iza menjadi ragu untuk sekedar memanggil Phil . Untung saja Celesta melihat mereka , dan dia pun menyapa mereka .

" Iza , Nelve , ada apa ? " Sapa Celesta ramah , mencoba menyembunyikan raut muka tegang di mukanya tadi . Dan semuanya pun tampak terlihat demikian .

" Ada apa ?| " Tanya Iza heran, melihat wajah mereka yang sepertinya menyembunyikan sesuatu . Mendengar hal itu , Phil pun tertawa . Kedengarannya memang meyakinkan . Namun , Nelve dan Iza sudah keburu curiga , jadi mereka tak yakin kalau Phil hanya memaksakan diri untuk tertawa . Namun , melihat situasi yang tak meyakinkan , membuat mereka tetap diam .

" Yaudahlah , nih ada surat buat kamu Phil " Ujar Nelve sambil menyerahkan sepucuk surat kepada Phil.

" Dari siapa ? " Tanya Phil heran sambil menerima surat itu . Nelve mengangkat bahunya .

" Entahlah , baca saja sendiri " Jawabnya singkat .

" Oh iya , ada yang tau dimana Neo berada ? " Tanya Iza . Celeste menggaruk kepalanya , mungkin mencoba tuk mengingat sesuatu .

" Kalau ga salah , dia ada di lapangan bareng duo kembar Kazu dan Aitor . " Jawabnya lagi .

" Oh begitu , kalau begitu , kami permisi dulu ya ! " Pamit Nelve sambil buru-buru menarik lengan Iza . Dia sudah terburu merasakan suasana disana sangat tidak enak , membuatnya ingin segera meninggalkan tempat itu .

Sepeninggal Nelve dan Iza , tampak raut muka mereka kembali menegang .

" Apa yang harus kita lakukan ? " Tanya Celeste bingung .

" Untuk sementara , terutama Satria, jangan sampai ada yang tahu dulu . " Putus Phil pelan .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Di jalan setapak menuju lapangan )

Tampak Nelve dan Iza berlari kecil menyusuri jalan itu . Tampak sekelilingnya dipenuhi oleh pepohonan , sehingga membuatnya terasa sejuk .
Di tengah perjalanan , mereka bertemu dengan beberapa orang yang tengah sibuk berlatih .
Mengira mereka adalah Neo dan yang lainnya , Nelve dan Iza pun berlari menuju ke sana .
Rupanya bukan Neo , tetapi Satria , Juki , Netha dan Reihn . Tampaknya mereka juga tengah berlatih di lapangan yang agak terpisah dengan lapangan yg biasanya .
Melihat kehadiran Nelve dan Iza , mereka pun menghentikan latihannya sejenak .

" Hei , ada apa ? " Sapa Reihn .

" Kami mencari Neo , kalian melihatnya tidak ? " Tanya Iza .

" Kalau tidak salah , dia berada tak jauh dari sini " Jawab Satria sambil menunjuk ke arah kanan dan lalu meminum air dari botol mineral yang dilempar oleh Juki . Iza mengangguk mengerti .

" Sat , emangnya lagi terjadi sesuatu ya ? " Tanya Nelve , membuat Satria berhenti meminum ,

" Maksudnya ? " Tanya Satria tak mengerti .

" Gak , tadi kami baru aja bertemu dengan Phil dan yg lain , dan mukanya tuh kaya lagi tegang gitu " Jelas Iza . Mendengar itu , Juki langsung menghentikan latihannya .

" Sat ? Gimana tuh ? " Tanya Juki . Satria berfikir sejenak , lalu berkata

" Yasudah , latihan hari ini selesai . " Putusnya , membuat Netha dan Reihn bersorak

" Itudia kata-kata yang gue nanti daritadi ! "Seru Netha senang . Juki mendengus

" Baru aja berhasil nyeret si Netha, uda dibubarin " sungutnya kesal . Reihn tertawa melihatnya .

" Yasudah , kalau begitu kami menemui Neo dulu ya " Ujar Nelve sambil menarik lengan Iza dengan terburu-buru . Sepertinya dia ingin tugasnya ini cepat selesai ,
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Tepat di lapangan)

Sesampainya disana , tampak ada kabut tebal yang mengelilingi lapangan itu . Suasana juga terasa sangat dingin dan suram . Melihat hal itu , membuat mereka menjadin curiga ,
apa benar Neo ada disini ?

" Neooo " Seru Iza sambil memandang di sekeliling .
Tiba-tiba , terdengar suara berisik dari arah samping kanan Iza . Mendengar itu , dia pun langsung berlari ke arahnya dan membentangkan pelindung .
Tampak ada dinding es besar yang hampir mengenai Iza , tetapi langsung terhenti ketika mengenai dinding pelindung Nelve .
Iza yang terlalu terkejut dengan keadaan itu , hanya bisa terdiam .

" Lho ? Itu Nelve dan Iza ya ? "

Seiring dengan datangnya suara itu , kabut pun mulai menipis dan suasana menjadi kembali normal .
Tampak ada Aitor , Neo , Nao , Kazuhiko , Kazuhiro dan Gen disana .

" Wah maaf ! Aku kira si Aitor " Seru Gen panik , dan langsung meruntuhkan dinding es buatannya . Nelve pun langsung jatuh terduduk .

" Tak apa , lagipula aku sudah lama tidak latihan seperti ini " Balas Nelve yang sedang dibantu bangun oleh Iza .

" Lagipula , ngapain kalian kesini ? Memangnya sekarang jadwal kalian kesini ? " tanya Aitor .

" Walah , judes banget si qitor nanyanya " Sindir Nao . Aitor hanya menggaruk kepalanya

" kan gue cuma nanya " Balas Aitor .

" Aku hanya mau memberikan ini ke Neo " Ujar Nelve sambil menyerahkan surat itu kepada Neo . Meski agak bingung , dia pun menerimanya

" Jangan-jangan surat cinta nih ? " Ledek Nao . Neo mendengus .

" Mana ada surat cinta make amplop lusuh begini ." Ujarnya , membuat teman-temannya tertawa

" Kan sesuai dengan wajah yang menerima " Ujar Aitor disela-sela tawanya yang langsung Neo timpuk dengan batu .

" Kalau begitu , kami kembali dulu " Pamit Nelve sambil buru-buru berlari meninggalkan mereka tanpa menarik Iza . Iza pun langsung mengikutinya sambil berteriak memanggilnya dari belakang .
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Di teras basecamp)

" Kamu ngapain sih daritadi kayanya terburu-buru bgt " Ujar Iza sambil mengatur nafasnya . Nelve hanya tersenyum kecil .

" Aku ingin segera berlatih tentang ini " Jawab Nelve sambil mengeluarkan botol kecil pemberian Mariposa . Iza bingung melihatnya .

" Aku ingin mencoba skill baru " Ujarnya sambil mengeluarkan scrool pemberian Juki dari sakunya . Mendengar itu , Iza pun langsung terdiam . Tampaknya dia tertarik ingin melihat skill yang dimaksud oleh Nelve .

" Jelaskan saja , memangnya ada apa ? "

Dari dalam , tampak ada suara Satria . Mendengar itu , Nelve dan Iza pun mengintip dri pintu teras . Tampak ada Juki , Satria , Reihn , Netha , serta Phil dan Celesta juga Celeste . Mendengar pertanyaan Satria , mereka hanya terdiam .

" Hei ? Aku sedang berbicara dengan manusia kan ? " Tanya Satria ulang . Tetapi , tak merubah keadaan , mereka tetap saja terdiam .

" Ayolah , kalau ada masalah bilang saja , kita teman kan ? " Tanya Juki . Mendengar itu , mereka pun saling berpandangan . Phil menghela nafas

" Ini soal Bima sat , " Jawabnya pelan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar