Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 11

Posted in
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Di sebuah ruangan yang cukup gelap )

" Apakah kau berhasil menghabisinya ? "

" Tidak , karena temannya telah menolongnya "

" Apa ? Dasar tak berguna ! "

" Tapi sebagai gantinya , saya mendapatkan salah satu dari kekuatan yang legendaris itu "
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Kembali ke tempat Juki dkk)

" Spesialisasi ? "

" Kau belum tau ? " Tanya Juki balik . Nelve menggelengkan kepalanya .

" Di basecamp ini , semua orang memiliki kekuatan spesialisasinya sendiri-sendiri . Seperti Bima dengan kekuatan teleportasinya ,
Nao dengan kekuatan penyegelnya ,
Phil dengan kemampuannya untuk melakukan serangan dari belakang ,
Luwhiie dengan kekuatan bom ,
Neo yang mampu menciptakan petir ,
Vigo dengan kemampuannya untuk memantulkan serangan ,
Satria dengan keahliannya mengendalikan api, dan selanjutnya bisa kau tanyakan sendiri kepada mereka " Jelas Juki

" Wah punya gue ga disebutin " Seru Coco kesal . Juki tertawa " Capek gue kalo mau njelasin satu-satu . Mending kalian sendiri aja yang menjelaskan "
Setelah berkata begitu, suasana menjadi hening kembali . Vigo menggaruk kepalanya

" Kayanya kami datang di waktu yang ga tepat ya " ujarnya lagi . Luwhiie mengangguk mengiyakan .

" Tampaknya begitu " Jawab Nao . Lalu suasana menjadi hening kembali . Yang ada hanya suara jangkrik yang saling bersahut-sahutan .
Tak lama kemudian , muncul suara langkah kaki dari atas .
Rupanya Bima , diikuti dengan Ica dan Satria

" Tumben basecamp sepi begini , biasanya si Phil selalu rebutan makanan sama Coco , suara Gen tertidur , dan Nao juga Aitor yang asik bertukar pikiran tentang skill masing-masing " Ujar Bima . Juki hanya meringis . Mungkin dia tak berani mengatakan alasannya .

" Gak apa-apa Juk , soal gue sebenarnya gue udah tau jauh sebelum lu mengetahuinya dari dokumen-dokumen sial itu " Kata Bima lagi sambil duduk di sofa .

" Kalau begitu , sekarang kita harus gimana ? Pihak musuh kan sudah berhasil mendapatkan salah satu kekuatan yang tercantum di dokumen itu " Tanya Juki . Bima hanya mengangkat bahu . " Entahlah , gue kehilangan ide "
Setelah itu , situasi menjadi hening kembali

" Sudahlah , lebih baik kita tidur saja ! " Seru Satria mencoba mencairkan suasana .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Di kamar tempat Iza dan Nelve berada)

Tampak Iza tengah menyisir rambutnya , sementara Nelve terlihat sibuk membaca kertas yang diberikan Juki waktu itu .
Melihat Nelve yang serius , Iza menjadi penasaran , lalu dia pun mendekatinya

" Baca apa Nelve ? Serius banget " Tanya Iza sambil duduk di sebelah dia .

" Gak , cuma berusaha membaca paragraf kedua di kertas ini . Memang kamu belum mencoba membaca apa yang tertulis di kertasmu Iza ? " tanya Nelve balik .
Iza menepuk jidatnya , lalu mengeluarkan kertas itu dari sakunya
" Iya ya , aku lupa " Ujarnya sambil tertawa , lalu mencoba untuk membacanya

" Memangnya besok kita mau ngapain ? " Tanya Iza lagi .

" Kalau ga salah , mau diajarin sesuatu oleh Satria ," Jawab Nelve lagi .
Tak lama kemudian , terdengar suara ketukan pintu dari luar

" Hei yang didalam ! Cepat matikan lampunya dan tidur ! " Seru Phil .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Esok paginya )

Tampak Satria, Neo , Nelve dan Iza berada di lapangan tempat Nelve berlatih sihir pelindung pertamanya .

" Pagi ini gue mau ngajarin tentang skill api . Sementara Neo akan mengajari kalian tentang skill angin " Ujar Satria .

" Baiklah , kalau gitu siapa yang mau gue ajarin duluan ? " Tanya Neo . Tampak Iza mengangkat tangannya .

" Yasudah , kalau gitu kita mulai di sebelah sana. Agak jauh dari Satria , karena salah-salah kita bisa kena panggang " Ujar Neo sambil menunjuk ke arah selatan yang cukup jauh dari tempat Satria berada . Satria hanya tertawa mendengarnya .
Setelah mereka berpisah , Satria pun mengawali ajarannya .

" Nah Nelve , sekarang apa yang kamu ketahui tentang skill api ini ? " Tanya Satria mengawali pembicaraan .
Nelve hanya terdiam , lalu berkata " Panas ? "
Satria tertawa mendengarnya " Ya memang benar , karena skill ini berasa dari emosi kita " Ujarnya
Nelve mengernyitkan alisnya , tanda tak mengerti " Maksudnya ? "

" Lihat saja ini " ,
Satria lalu berjalan ke belakang Nelve dan mengulurkan tangannya , keluarlah semacam bola api yang cukup besar . Nelve terdiam melihatnya .

" Skill api ini sebenarnya mudah kok , dasarnya hanyalah emosi dan rasa fokus yang cukup tinggi , " Ujar Satria lagi .
" Fokus ? "

" Yap , bila kamu tidak fokus , maka apinya tak akan bisa menjadi seperti apa yang kau inginkan . Salah-salah bisa membakar dirimu sendiri " Lanjut Satria . Nelve bergidik mendengarnya , membayangkan kalau sihir api yang dia keluarkan gagal , dan justru membakar dirinya sendiri .

Setelah itu , mereka pun melanjutkan kegiatan mereka .
Bagaimana dengan Iza ?

" Skill angin hanya membutuhkan rasa ketenangan , tak semudah skill milik Satria , jadi sebenarnya ini cukup rumit untuk dilakukan " Ujar Neo sambil mengulurkan tangannya ke samping , dan terlihat ada hembusan angin yang cukup kuat , tetapi tak terlihat melintas , dan menyisakan bekas di tanah yang dilaluinya .
Iza terpana melihatnya .

" Ayo , coba lakukan " Ujar Neo . Iza terdiam , lalu mencoba menenangkan dirinya dan mengulurkan tangannya seperti yang dilakukan oleh Neo tadi . Terlihat sebuah serangan angin , walau masih sangat kecil dan tak sebesar milik Neo tadi

" Tak apa , kau kan baru pemula . Jadi itu wajar " Ujar Neo mencoba menghibur .
Tak lama setelah Neo berkata begitu , terlihat serangan bola api mendekat . Neo pun langsung menepisnya dengan serangan anginnya .

" Sat ! Hati-hati dong kalo ngelemparin api ! Salah-salah bisa manggang gue lo ! " Seru Neo kesal

" Tapi itu bukan milik gue Neo ! " Balas Satria dari kejauhan bingung

Neo terdiam , lalu dia melirik ke depan . Tampak seseorang berjubah hitam berada di dekat Iza . Sementara itu , Iza tampak ketakutan .
Dengan cepat , Neo pun mengarahkan serangannya kepada orang itu , tetapi langsung ditepis dengan mudahnya oleh orang itu .

" Neoairr, sesuai kekuatannya , dia menguasai angin , dan kabarnya dia juga menguasai petir " Gumam orang itu sambil tertawa licik . Merasakan firasat tak enak , Neo pun langsung membawa Iza menjauh dari orang itu.
Tetapi orang itu cukup licik , tak lama kemudian dia pun mengibaskan tangannya , dan menyebabkan tanah yang dipijaki oleh Neo menjadi sebah lumpur sehingga menyulitkan dirinya untuk berjalan .
Iza yang ketakutan , hanya bisa diam ketika Neo menggendongnya .

" Pasir tak mempan oleh petir , dan juga angin . Jadi skill kebanggaanmu itu tak akan berguna ! " Ujar orang itu sambil tertawa licik . Neo hanya terdiam mendengarnya

Merasakan sesuatu yang tak beres , Satria pun berlari ke arah Neo dengan niat untuk membantu .

" Sat ! Lo ga usah ikut campur . Untuk dia biar gue aja yang ngurusin " Seru Neo , ketika merasa kalau Satria sudah berada cukup dekat dengannya . Satria pun tampak bingung .

" Tapi Neo , "

" Lo kalo mau bantu gue , cukup bawa Iza dan Nelve menjauh dari sini " Ujar Neo sambil menurunkan Iza di dekat Satria .

" Tapi , kamu gimana neo ? " Tanya Nelve bingung . Neo hanya tersenyum .
Tak lama kemudian , setelah merasa kalau ketiga temannya sudah cukup jauh , Neo pun menoleh ke arah orang berjubah itu .

" Baik sekali , menyuruh temannya menyingkir , sementara lo yg jelas-jelas sudah terdesak ini dengan sok jagonya mengatakan kalau akan membereskan gue " Seru orang itu sambil kembali tertawa licik .

Neo pun tersenyum licik . " Lo bilang kalau pasir itu tak mempan oleh air dan petir kan ? "

" Memangnya kenapa . "

Neo menunduk , tangannya tampak mengepal , lalu dikibaskan ke arah berlawanan . Bersamaan dengan itu , tampak sebuah awan berada di antara orang itu .

" Gue akuin , lo memang hebat bisa mengetahui nama gue , tapi sayang , sepertinya lo salah info tentang kekuatan spesialisasi gue " ujarnya sambil tersenyum dingin .

Nelve dan Iza yang melihatnya dari kejauhan , takjub melihat awan-awan yang muncul di sekeliling Neo dan orang itu

" Sat , bukannya Juki bilang kalo kekuatan Neo itu petir ? " Tanya Nelve heran .
Satria menggeleng " Memang benar , tetapi sebenarnya kekuatan dia bukan lah itu " Jawab Satria

" Kalau begitu , apa ? " Tanya Iza tak sabar .
Satria menghela nafas , laku berkata " Dia mampu mengendalikan cuaca "
Nelve dan Iza terkejut mendengarnya . Tetapi sejenak kemudian , Nelve merasakan ada sesuatu yang ganjil .

" Kalau begitu , kenapa kamu khawatir sat ? " Tanyanya lagi.
Satria hanya tersenyum tipis " Memang , kekuatan Neo itu cukup kuat , tetapi syaratnya cukup berat , yaitu dia harus mengeluarkannya dengan musuh yang berada di jarak yang cukup jauh darinya . Dan andaikan dia mengeluarkan kekuatan itu dengan musuh yang berdekatan dengan dirinya , maka dia sendiri bisa terluka " jawabnya pelan .
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar