Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 2

Posted in
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Disuatu ruangan yg gelap dan dingin)

" Anak itu sudah tiba ? "

" Yap , dan sepertinya akan membahayakan kita "

" Kalau begitu , awasi dia , "

" Baik "
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Kembali lagi menuju cerita awal )

Nelve masih mengikuti langkah-langkah para cowo misterius itu dengan susah payah . Karena medan yang mereka lalui memang cukup sulit . Seperti reruntuhan bangunan , retakan tanah , dan banyak lagi .
Hingga akhirnya mereka mencapai sebuah tempat yang cukup terpencil ,

atau mungkin tanah kosong ?

" Ini basecampnya ? " Tanya Nelve heran sambil memandang sekeliling .

Hanya tampak reruntuhan bangunan dan sepetak tanah kecil .
Awalnya mereka tak menjawab , tetapi tiba-tiba salah satu dari mereka melemparkan semacam bom ke arah dinding tepat berada di belakang cowo pembawa piring . Tentu saja hal itu membuat dia terkejut dan refleks melempar piringnya ke arah cowo itu .

" Bisa ga sih lo gak ngelempar piring sehari aja ? " seru si pelempar bom kesal sambil melempar piring dia kembali .

" Eh anjrit , gue ngerti kalo lo ngefans sama gue , tapi gak usah sampe mau ngebunuh gue ! " solot cowo itu kesal . Sementara si pelempar bom hanya tertawa kecil .

" Ada apa ? " Tanya cowo satunya .

" Ga apa-apa sat , cuma gue ngerasa tadi kaya ada mata-mata " jawabnya sambil menaruh kembali bom yang ada di tangannya .

" Yasudah , oh iya Nelve , kita sudah hampir sampai kok " jawab cowo yang dipanggil satria oleh teman-temannya itu sambil menyentuh dinding di depannya , yang langsung berubah menjadi pintu.

Nelve hanya terdiam melihatnya , sementara semua cowo itu sudah mulai memasuki pintu itu .

" Ayo cepat masuk " seru cowo yang selalu membawa piring itu sambil mendorong Nelve menuju pintu misterius itu .

Tak lama setelah mereka memasuki pintu itu , pintu itu pun menghilang .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Sementara itu , di dinding yang terkena bom)

Terdengar suara dering telepon dari orang berjubah yang tampaknya tengah kepayahan bersembunyi di antara puning dinding itu .

" Bagaimana ? kau berhasil menemukannya ? "

" Tidak , yang ada gue malah hampir mati kena bom oleh salah satu dari mereka "

" Dasar bodoh ! Sudah gue bilang lo harus hati-hati ! "
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Kembali lagi ke cerita awal)

Setelah melewati pintu itu , tampak ada jalan yang rindang , karena di setiap sisi jalannya terdapat pepohonan
Suasananya terasa sangat sejuk dan nyaman .

" Ayo cepat ! "  seru cowo pembawa piring itu sambil terus mendorong Nelve dari belakang .

" Kenapa harus buru-buru sih ? " ujar Nelve heran .

" Karena gue sudah mau segera tidur ! " jawab cowo itu , yang langsung dijitak oleh si pelempar bom tadi .
Dia pun menoleh kearahnya dengan marah .

" Eh sial , elu daritadi kayanya nyari masalah mulu nih sama gue ! " serunya kesal .

" Anggep aja impas buat jitakan lo tadi " jawabnya tenang .
Dan bisa ditebak , mereka kembali bertengkar

" Makanya gue males mau kerja dengan kalian " ujar Satria sambil kembali melerai kedua orang itu .
Nelve hanya tertawa kecil melihatnya . Satria tampak seperti seorang kakak yang tengah melerai kedua adiknya .

Setelah selesai melerai kedua orang itu , mereka pun kembali melanjutkan perjalanan .
Baru sebentar mereka berjalan , feeling Nelve mulai merasa tak enak lagi . Dan dia pun memilih untuk berhenti .

" Ada apa ? " Tanya satria heran .

belum sempat Nelve menjawab , tiba-tiba muncul hembusan angin yang kuat yang langsung menerbangkan cowo pembawa piring itu .
" Anjrit , daritadi kenapa gue mulu sih yang kena ! " Serunya kesal .

" FF kali " jawab temannya sambil tertawa kecil .

" Diem lo ! Atau gue lempar lagi nih piring ! " seru dia lagi .

Cowo itu hanya tersenyum menahan tawa .

" Ulah siapa ini ? " seru Satria sambil melihat ke arah datangnya angin .
Tak lama kemudian , muncullah dua orang cowo lagi .

" Sori sori , gue ga tau kalo kalian uda pulang " ujarnya sambil tertawa kecil .

" Alah bilang aja kalo elo iri sama ketampanan gue ! " seru cowo yang terkena angin itu .

" Iri sama orang kaya lo ? Ngimpi aja deh " ujar cowo di satunya lagi sambil memberikan tampang meledek .

Nelve hanya terdiam . Tak tahu harus tertawa atau bagaimana , pasalnya dia sendiri masih belum mengetahui nama para cowo yang ada di hadapannya ini , kecuali Satria tentunya .
Tampaknya hal itu bisa diketahui oleh dia ,

" Oh iya , kami lupa mengenalkan diri ya , si cowo aneh yang suka bawa piring itu Philomahosopher , sementara cowo yang satunya namanya Gene , dan si pelempar angin ini namanya Neo , lalu satunya adalah Nao " Ujar Satria mengenalkan .

" Sat , bela gue sekali aja kenapa sih " ujar Phil sambil menggaruk kepalanya .

" Gak dapet apa-apa gue kalo ngebela elo phil " Jawabnya sambil tertawa yang langsung dilempar piring oleh Phil .

" Yaudahlah , daripada ribut ga jelas disini , mending kita kembali ke basecamp , semuanya sudah menunggu "
saran Neo  sambil kembali berjalan ke depan .
Lalu , mereka pun kembali melanjutkan perjalanan , yang Nelve tau pasti , kalau basecamp yang mereka bilang itu sudah ada di balik hutan ini .
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3 komentar:

Juki-GDRX mengatakan...

bener tebakan gw di cptr 1, pasti 2 cwo yg muncul pertama uphil sama gentong...wkakwakwak

Alisha Kurnia mengatakan...

wkwkw , seratus buat elu dah juk

Anonim mengatakan...

ada ane #1#

Posting Komentar