Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 3

Posted in
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Kembali menuju ruangan gelap )

" Pertahanan desa ini kuat juga "

" Yah , dan sepertinya disana masih ada beberapa anak yang merepotkan "

" Habisi saja . Mereka hanya akan menghambat rencana kita "

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Kembali menuju cerita)

Pondok itu terbuat dari beberapa bambu yang sepertinya masih kuat . Ditambah lagi dengan beberapa pohon buah di sekelilingnya , membuat suasana semakin nyaman . Terasa seperti sebuah gazebo raksasa seperti yang berada di negara jepang disana , walau sedikit berbeda karena disini tidak terdapat gapura .

" Selamat datang di basecamp kami ! " seru Nao riang .

" Feels like home aja ya " timpal Phil sambil tersenyum riang

" Sok bahasa inggris lu , emang lu tau artinya ? " sindir Neo

" Ya iyalah , gue tau , artinya kan . . . "

" Dilarang merokok " sambung Gen cepat , yang kemudian langsung dilempar piring oleh Phil .

" Apa saja boleh deh , yang penting sekarang ayo kita masuk yuk " ujar Satria sambil menarik Phil dan Gen sebelum mereka kembali bertengkar .

Pintu itupun kemudian dibuka oleh Satria , dan terlihat ruangan yang bernuansa bambu yang sepertinya cukup luas , tetapi tak ada seorang pun yg berada disana .

" Yang lain dimana ? " Tanya Satria kepada Neo sambil melihat ke sekeliling ,

" Kayanya ada di belakang , Mungkin lelah habis latihan " jawab Neo singkat .

" Kalo gitu ayo kita ke belakang ! Akan kami kenalkan kau kepada penghuni desa ini " ajak Nao antusias sambil menarik lengan Nelve .

Mereka pun berlari menyusuri teras bambu , dan menemukan seekor kucing berwarna putih disana .

" Kucing yang manis " ujar Nelve sambil menghampiri kucing itu .
Kucing itu hanya terdiam sambil mengeong .

" Udah deh co , ga usa pake tampang sok imut gitu " ujar Satria sambil tertawa .

" Mentang-mentang ada cewe " timpal Neo

Kucing itu lalu duduk kembali , dan sejurus kemudian muncullah asap di sekelilingnya .
Dan ternyata dia juga manusia .

" Sial lo berdua , padahal penyamaran gue uda sempurna " ujar cowok itu sambil menggaruk kepalanya .
Mereka hanya tertawa .

" Ini yang namanya Nelve ? Kenalin , nama gue Coco " ujar cowok itu sambil mengulurkan tangannya kepada Nelve , dan mereka pun berjabat tangan .

" Yang lain pada kemana co ? " Tanya Gen sambil melihat ke sekeliling .

" Si Bima sama Juki di ruangan atas . Kalo si Aitor sama yang lain kayanya lagi tiduran di teras belakang " Jawab Coco sambil kmbali menggaruk kepalanya .

" Lo daritadi garuk kepala mulu co , gue jadi curiga nih , jangan jangan " ujar Neo sambil menjaga jarak

" Anjrit wakaka , gue abis bangun tidur soalnya " sahut Coco sambil tertawa . Matanya memang terlihat merah , tampak seperti bangun tidur .

" Jdi daritadi lo tu tidur sambil nyamar ? " Tanya Satria heran .

" Kurang lebihnya begitu " Jawab Coco sambil tertawa riang .

" Entah ini bisa disebut hebat ato pemalas " ujar Phil sambil tersenyum licik

" Ada yang ngomong ya tadi ? " sahut Coco cuek sambil melihat ke kiri kanan yang refleks langsung dilempar piring oleh Phil , tetapi bisa dia hindari .

" Gue heran , nih anak sejak kapan jadi fanatik sama piring plastik ? " ujar Coco sambil kembali menggaruk kepalanya .

Phil hanya terkekeh " buat style doang , kan asik , emang cuma lo yang bisanya nyamar sambil tidur " sindir Philo lagi sambil pura-pura menoleh ke arah lain .
Dan bisa ditebak , mereka kembali bertengkar .

" Udahlah , nanggepin mereka g bakalan ada habisnya . Mending kita duluan aja ke belakang " sahut Satria sambil menarik Nelve dan Nao ke belakang ,sementara Neo dan Gen tak ikut , karena mereka memilih untuk "menonton" Philo dan Coco

Tak lama berjalan , mereka pun menemukan sebuah pintu geser .  Belum sempat pintu itu digeser oleh Nao , pintu itu udah dibuka duluan oleh seseorang

" Satriaaaaa ajarin gue cara melakukan dai kyodo dong ! " rengek seorang cowok sambil menggoyang-goyang lengan Satria

" Emang ga diajarin sama Juki tadi ? " Jawab Satria heran

" Juki mah pelit rese belagu , lo kan beda sat , lo kan temen gue yang paling baik , paling ramah , paling . . . "

" Iya deh iya gue ajarin . Tapi stop nggoyangin lengan gue . Jadi merinding nih gue sama lo " potong Satria lagi .

Nelve dan Nao hanya tertawa kecil .

Cowo yang merengek itu pun , lalu menoleh ke arah Nelve " Dia cewe yang digosipin itu ya ? " Tanyanya kepada Satria .

" Yap , dan namanya Nelve . " jawab Satria lagi

" Salam kenal Nelve , gue cowo paling tampan disini , panggil aja Aitor " salamnya sambil mengulurkan tangan .

" Kayanya kata tampan itu perlu diragukan " sahut Nao sambil terkekeh

" Oh iya , anak lain mana ? " Tanya Satria sambil menoleh ke arah teras belakang .

" Mereka sih katanya nyusul si Juki ke atas . Lo gak nyusul juga ? " Jawab Aitor lagi .

" Ya udah deh gue susul dulu . Nao , Nelve , dan Aitor disini dulu ya " Sahut Satria sambil berlari menuju ke belakang .

Setelah Satria pergi , Nelve mulai merenung .

" Kenapa ? Kok daritadi diam aja ? " Tanya Aitor heran

" Gak , gue cuma heran aja , padahal sepertinya suasana disini aman-aman saja . Tapi kenapa kalian sampai membutuhkan bantuan gue ? " Jawab Nelve
Aitor dan Nao terdiam .

" Biar gue ceritakan , "
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 komentar:

Unknown mengatakan...

char gw cupu banget T_T

Posting Komentar