Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 12

Posted in
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Di sebuah bukit kecil , tak jauh dari tempat Neo bertarung)

" Waw awannya pekat . " Seru seorang cewe sambil berusaha menaiki bukit itu . Setelah berhasil , dia memandang ke arah sumber awan . Meski samar , terlihat seorang lelaki tengah sibuk menghindari serangan di tengah gelap dan derasnya badai itu .

Cewe itu pun menggelengkan kepalanya .
" Rupanya ulah Neo . Pantas saja aku merasa pernah melihatnya disuatu tempat . " Ujar cewe itu , sambil duduk di bukit sana , dan menonton pertarungan itu
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Kembali lagi kepada Neo )

Dia tampak bertarung dengan keras , sambil sesekali mengibaskan tangannya untuk menurunkan petir ke arah orang berjubah itu . Namun selalu bisa dihindari dan dia juga melancarkan serangan bola api .
Situasi ini jelas menyulitkan Neo , karena ruang geraknya terbatas , sementara serangan datang bertubi-tubi . Hujan badai ini setidaknya bisa meredam serangan bola-bola api itu walaupun tak semuanya .
Satria yang melihatnya dari kejauhan , tampak cemas , tapi tak bisa berbuat apa-apa karena dia tahu persis sifat Neo .

" Sat , masa ga ada satupun yang bisa kita lakukan sekarang ? " Tanya Iza gelisah . Rupanya dia juga khawatir dengan Neo . Satria menggeleng . " Tak ada . Mau memberitahu ke basecamp pun tak mungkin , karena kita tak mungkin meninggalkan Neo sendirian " Jelasnya

" Kenapa ? Justru salah satu diantara kita kan bisa saja kesana , sementara sisanya tetap disini dan menunggu Neo " Lanjut Nelve. Satria tetap menggelengkan kepalanya
" Ini mungkin juga salah satu taktik musuh , agar kita berpencar . Dengan begitu , maka akan lebih mudah untuk menangkap kita . Lebih baik kita tetap begini " Ujar Satria lagi .
Nelve dan Iza saling berpandangan , lalu meghela nafas . " Terserahlah "

Pertarungan itu tampak semakin tidak seimbang , karena musuh itu semakin leluasa menembakan bola apinya ke segala penjuru arah . Sementara Neo hanya bisa menghadap ke satu arah , membuatnya cukup kesulitan .

" Kalau begini , terpaksa " Ujarnya sambil mengarahkan tangan kanannya ke atas . Lalu , terlihat awan-awan itu semakin gelap , dan petir yang dikeluarkan semakin besar dan cukup berbahaya .
Ketika orang itu hendak keluar dari awan-awan hitam yang berada di sekitar Neo , tampak Petir-petir itu hendak menyambarnya , sehingga membuat dia terkurung

Orang berjubah itu pun terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Neo " Kau gila ? Kalau begini , kita bisa sama-sama mati ! " Serunya. Neo hanya tersenyum licik .

Melihat awan semakin gelap , membuat Satria terkejut .
" Ini berbahaya ! "
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Kembali lagi ke bukit)

Melihat awan awan itu semakin berwarna gelap , membuat cewe itu langsung berdiri dari tempatnya .
" Mungkin ini sudah saatnya gue muncul " Ujar cewe itu sambil melompat dari bukit itu menuju tempat Neo berada sambil mengucapkan suatu mantera
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( Kembali lagi menuju Neo dkk)

Pertempuran itu tampak semakin berbahaya . Neo pun sudah mulai terluka walaupun hanya lecet , karena petir yang telah dia buat sendiri .
Orang berjubah itu ? Dia tampak terluka lebih parah karena mendapatkan serangan petir Neo secara langsung

" Baru kali ini gue mendapatkan lawan yang gila " Ujar orang itu sambil memandang Neo dengan dingin . Neo menanggapinya dengan senyuman dingin .
Tak lama kemudian , petir yang lebih besar pun datang dan menyambar orang itu , tetapi berhasil dia hindari . Sementara itu , petir itu datang lagi dan tepat akan menyambar Neo . Karena dia tak bisa bergerak , dia pun terpaksa diam .

" Neo begoooo "

Terdengar suara cewe dari kejauhan . Neo yang terkejut menoleh ke arah sekeliling . Karena dia tau , itu bukanlah suara Nelve dan Iza . Apalagi Satria .
Sejak kapan dia punya suara feminim seperti itu ?

Tak lama kemudian , muncullah sebuah kayu yang langsung menyundul Neo dengan cukup keras dan membuatnya terpelanting keluar dari awan-awan yang dia buat sendiri itu .
Melihat Neo yang muncul dengan cara yang tidak menyenangkan , membuat ketiga temannya itu menjadi semakin khawatir .

" Neo ? Lo kenapa ? " Seru Satria sambil berlari mendekatinya

" Mending lo liat sendiri kesana sat " Ujar Neo sambil memegangi kepalanya .

Tanpa dikomando , semua pun menoleh ke arah kumpulan awan itu , yang tampak semakin menipis .
Terlihat seorang wanita yang tengah memegang bom , dengan memanfaatkan kabut-kabut yang ditimpulkan oleh awan buatan Neo , dia pun lalu melemparkannya ke arah orang berjubah itu dan berhasil membuatnya terpental ke arah yang sangat jauh .

" Reihn ? " Ujar Satria kaget .

Cewe itu menoleh , ketika melihat Satria , mukanya langsug tersenyum lebar

" Satsaaaat " serunya sambil langsung memeluk lengan kanan Satria

" Kamu uda pulang dari desa Tanah kok gak bilang bilang " Tanya Satria heran

" Heheh , gue juga ga tau kalo trainingnya bakalan secepat ini " Jawab nya

Melihat pemandangan itu , Iza berbisik pada Neo " Sedekat itukah hubungan mereka ? "

" Ga usah heran , mereka memang pernah menjalin hubungan " Balas Neo

" Maksudnya sekarang sudah tidak begitu ? " Tanya Nelve balik . Neo mengangkat bahunya

" Entahlah , yang jelas gue ga tau dan memang ga mau tau " Jawab Neo cuek .

" Astaga , luka lo parah banget Neo ! "

Tiba-tiba Juki datang dan tepat berada di samping Neo , membuat semua orang terkejut

" Apaan sih ? Kaya ngeliat setan aja " Ujar Juki sambil menggaruk kepalanya

" Habis , lo muncul ga diundang Juk ! " Seru Satria kesal . Juki tertawa

" Wah cc Reihn , pulang-pulang langsung main sapa ke Satria aja nih " Goda Juki . Reihn tersipu lalu berkata

 " Hai Jukiii , Neoo , oh iya , itu dua orang yang digosipkan itu ya ? " Tanyanya kepada Juki . Juki mengangguk .

" Kenalin , nama gue Reihn " Sapanya ramah kepada Nelve dan Iza , mereka hanya mengangguk .

" Yaudah sekarang ayo kita kembali ke basecamp . " Ujar Juki lagi .

" Memangnya ada apa Juk ? Kalo lo sampe ngejemput ini pasti masalah yang serius " Tanya Neo heran
Juki hanya terdiam , lalu menghela nafas

" Ini masalah Bima Neo . . "
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar