Follow me on Twitter RSS FEED

Chapter 4

Posted in
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Apa gak apa-apa kita cerita sama dia ? " cegah Aitor

" Tak apa . Toh suatu saat nanti dia juga bakalan dengar sendiri " jawab Nao . Dia pun menghela nafas , lalu mulai bercerita

" Desa disini bukan hanya cuma desa kami saja . Tetapi terdiri dari 5 desa , yang dulunya masih sangat damai , karena dipimpin dengan baik oleh seorang pemimpin dari desa ini . Komunikasi pun berjalan dengan tanpa hambatan , dan suasana persaudaraan masih sangat terasa . Itu semua karena masih dipimpin oleh ketua desa kami ini . " Jelas Nao

" Tapi semuanya berubah , setelah muncul suatu fitnah kalau desa kami hanya memperalat desa yang lain , membuat desa kami terkucilkan , dan menjadi musuh semua desa . " Sambung Aitor sambil menghela nafas .

" Kok bisa ? Memang siapa yang menyebarkan fitnah itu ? " tanya Nelve penasaran

" Menurut Juki , Desa Petirlah yang menyebarkan fitnah itu . Tak cukup dengan desa ini saja , dia pun mulai menyebarkan fitnah ke semua desa , yang menyebabkan semua desa menjadi terpecah , dan otomatis keadaan ini membuat desa itu menjadi lebih mudah untuk berkuasa " Jawab Nao sambil menuang teh ke dalam cangkir .

" Berkuasa ? Maksudmu merebut desa lain ? " Tanya Nelve lagi .

" Bukan cuma itu saja , desa itu juga membunuh semua pemimpin desa lain , agar tak ada yang bisa mengalahkan dia " Jawab Aitor sambil merebut cangkir teh Nao sebelum sempat dia meminumnya .
" Eh sial lo tor , kalo mau tuang sendiri kenapa " sergah Nao kesal . Aitor hanya tertawa meledek

" Apa pemimpin desa ini juga terbunuh ? " tanya Nelve hati-hati .
Mereka hanya terdiam .

" Sebenarnya tidak , karena pemimpin kami berhasil melarikan diri . Tetapi sampai sekarang masih belum ada kabarnya . " Jawab Aitor sambil menggaruk kepalanya

" Lalu siapa pemimpin desa ini skrg ? " Tanya Nelve lagi .

" Sementara masih dipimpin oleh Satria , karena beberapa penerus pemimpin yang lama sudah banyak yang menghilang , dan hanya dia yang masih tersisa " Jawab Nao sambil menuang teh lagi .

" Satu-satunya penerus pemimpin kami yang masih ada cuma dia , jadi sebisa mungkin keberadaannya tak diketahui oleh musuh , karena bisa membahayakan dia " Sambung Aitor yang mencoba merebut cangkir Nao lagi , tetapi sudah ditepis oleh Nao .

" Lu ngerebut lagi gue hajar ntar " ujar Nao sambil meminum tehnya . Aitor hanya tertawa lalu menuang sendiri tehnya

Nelve masih termenung . Sejarah ini memang benar-benar rumit . Tapi dia masih belum mengerti mengapa desa ini membutuhkan dirinya , yang sudah jelas sama sekali tak ada hubungannya dengan desa ini .

" Sepertinya sudah mulai bercerita semua , apa gue bakalan mengganggu ya disini "

Tepat di pintu , muncullah dua orang cowo , disusul dengan Satria .

" Oh , ini yang namanya Nelve ? Kenalin , gue Juki , dan di samping gue itu namanya Bima " Ujar salah satu cowo itu sambil berjabat tangan dengan Nelve .

" Kami cuma mau menyerahkan ini , karena mungkin benda ini dapat membantumu ." kata Bima sambil menyerahkan selembar kertas yang nampaknya sudah usang kepada Nelve

" Kertas apa ini ? " Tanya Nelve heran . Sepintas seperti tak ada isinya , tapi kalau diperhatikan , tulisan itu mulai muncul , meski sedikit .

" Salah satu dokumen kuno , yang katanya hanya bisa dibaca oleh seseorang yang memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh satupun penghuni desa ini " Jawab Juk sambil membereskan beberapa map yang dia pegang .

" Apa kau bisa membacanya ? " tanya Bima . Nelve pun mulai memperhatikan kertas itu . Tulisan yang awalnya buram , kini lama kelamaan mulai terlihat . Walau hanya tulisan di bagian atas " Sepertinya begitu " jawab Nelve

" Baguslah , itu tandanya kau memang salah satu dari pemilik kekuatan yang dikatakan oleh dokumen kuno ini  " ujar Juki lega sambil sibuk memasukkan beberapa kertas ke dalam map .

Nelve masih terdiam , sepertinya dia masih belum mengerti dengan semua keadaan ini .

" Kalau boleh tau , mengapa kalian membutuhkan aku ? padahal aku sendiri tak tahu kekuatan apakah yang kalian maksud " Tanya Nelve lagi .

Mereka hanya terdiam . Sepertinya masih bingung untuk menjawabnya . Membuat Nelve semakin tak mengerti .

" Kalau tentang itu biar gue saja yang menjelaskan " Ujar Juki
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 komentar:

Anonim mengatakan...

like this (y) ada ane juga di chap 3nya #1#
~neoairr~

Posting Komentar